Market Watch

Economic Calendar

Senin, 27 Juli 2009

Dolar AS dekati terendah 7 pekan terhadap euro

SINGAPURA (Bloomberg): Mata uang dolar AS diperdagangkan mendekati level terendah dalam 7 pekan versus euro menjelang keluarnya satu laporan yang dikatakan para ekonom akan menunjukkan penjualan rumah baru meningkat di AS, menambah indikasi ekonomi global mulai stabil.

Dolar Australia dan dolar Selandia Baru berpeluang menguat setelah Dow Jones Industrial Average mendaki ke� tertinggi tahun ini, menambah bukti bahwa para investor beralih ke aset berimbal hasil lebih tinggi. Para pedagang berjangka menambah spekulasi bahwa euro dan dolar Australia akan menguat terhadap mata uang AS, karena minat terhadpa risiko meningkat.

Mata uang dolar AS tertekan menjadi US$1,4206 per euro pada pukul 7:52 di Tokyo dari US$1,4202 di New York pada 24 Juli. Mata uang itu menyentuh US$1,4291 pada 23 Juli, level terlemah sejak 3 Juni. Yen berada di 134,57 terhadap euro dari 134,63 pada 24 Juli. Mata uang Jepang itu berada di 94,72 versus dolar AS dari 94,79.

Mata uang Australia berada di 81,65 sen AS dari 81,72 sen di New York pada 24 Juli. Dolar AS berada di 65,51 sen AS dari 65,58.

Suku bunga acuan terrcatat di level 3% di Australia dan 2,5% di Selandia Baru, dibandingkan 0,1% di Jepang dan 0% di AS, sehingga menarik investor ke aset berimbal hasil lebih tinggi di negara-negara Pasifik Selatan. Risiko dalam perdagangan semacam itu adalah pergerakan pasar uang akan menghapus laba.

Dolar AS melemah terhadap 10 dari 16 mata uang teraktif yang dilacak Bloomberg karena satu laporan menunjukkan penjualan rumah baru kemungkinan naik 2,9% pada Juni menjadi 352.000 secara annual, kata survei Bloomberg News terhadap para ekonom menjelang laporan itu dirilis hari ini.(er)

0 komentar: