Market Watch

Economic Calendar

Selasa, 28 Oktober 2008

The Fed diprediksi pangkas suku bunga

Penurunan suku bunga darurat yang dilakukan kurang dari tiga pekan lalu dinilai belum dapat mengatasi krisis keuangan di negara itu.

Proyeksi ekonomi AS terus memburuk sejak tindakan The Fed memangkas suku bunga pada 8 Oktober. Sejumlah analis saat ini mengatakan ekonomi AS kemungkinan turun lebih dari 2% pada kuartal IV/2008, kemunduran tercepat sejak 18 tahun terakhir.

"Kami sedang memasuki titik kritis," ujar Lyle Gramley, mantan Gubernur the Fed, yang saat ini menjadi penasihat ekonomi senior di Stanford Group Co Washington.

Hasilnya, Bernanke dan koleganya kemungkinan akhirnya harus mengarahkan suku bunga acuan pinjaman antarbank mendekati nol untuk memulihkan ekonomi. "Pada 29 Oktober, The Fed kembali akan menurunkan suku bunga acuan 0,5% [50 basis poin]," jelas Gramley.

Federal Open Market Committee (FOMC) pada 28-29 Oktober dijadwalkan mengadakan pertemuan guna membahas mengenai penentuan suku bunga acuan.

Kebijakan itu akan mengurangi target bank sentral untuk suku bunga acuan, di mana biaya pinjaman antarbank mencapai 1%. Suku bunga acuan tidak pernah serendah itu sejak 2004 dan tidak pernah lebih rendah sejak The Fed mulai mengendalikan suku bunga pinjaman antarbank pada akhir 1980.

Jika ekonomi tidak juga pulih, penurunan suku bunga yang lebih besar kemungkinan terus berlanjut.

Bernanke dan mitranya mencoba menjalankan apa yang disebut oleh mantan Direktur the Fed Vincent Reinhart dengan "ujicoba kebijakan moneter besar" dalam mengatasi krisis keuangan, melalui tiga bentuk, yaitu penurunan suku bunga, meningkatkan likuiditas serta membeli sejumlah aset yang tidak diminati perbankan dan investor.

Sejauh ini, kesuksesan the Fed melaksanakan kebijakan itu terbatas. Hal itu terlihat dari proyeksi ekonomi yang memburuk, sedangkan berdasarkan nilai tengah proyeksi 11 ekonomi teratas, pada akhir 2 minggu lalu, kemungkinan pertumbuhan rata-rata turun menjadi 2,2% pada kuartal ini.

Angka itu, terjadi setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2008, turun 0,5%, dan menjadi penurunan terbesar sejak kuartal keempat 1990, ketika ekonomi turun 3%.

Pembuat kebijakan di bank sentral memang tidak main-main dalam mengendurkan kebijakan moneternya, melalui pemotongan bunga 50 basis poin, bersama-sama dengan empat bank sentral lainnya.

Terkait dengan pengurangan itu, Vice Chairman Donald Kohn, dalam pidatonya di New York, pekan lalu, mengatakan dampak dari kebijakan pelonggaran likuiditas dan peningkatan peluang mendapatkan kredit, ditenggelamkan oleh erosi pasar keuangan pada masa mendatang.

Pekan lalu, Bernanke mendukung paket stimulus fiskal lain dan menganjurkan pembuat UU agar fokus terhadap upaya menggerakkan lebih banyak pinjaman melalui penjaminan dan upaya lain. (esu)

Bloomberg

0 komentar: