Market Watch

Economic Calendar

Senin, 26 Mei 2008

Fokus Pasar

RINGKASAN

  • Turunnya penjualan rumah AS, ditambah naiknya harga pangan dan energi, akan terus mengurangi pengeluaran konsumen AS.
  • Ekspektasi jangka panjang harga rumah yang lebih rendah dari inflasi menunjukkan turunnya nilai rumah AS.
  • JP Morgan akan terus memangkas karyawannya seiring bertambahnya pekerja akibat akuisisi Bear Stearns.
  • Mahalnya energi dan bahan mentah akan mengikis laba perusahaan dan pendapatan rumah tangga Jepang serta memicu perusahaan dan konsumen untuk menghemat pengeluaran.
  • HSBC menaikkan prediksi harga emas di 2008 karena melemahnya dolar, turunnya suku bunga AS, dan tekanan inflasi.

Penjualan Rumah AS, Turunnya Harga, dan Naiknya Inventori
Penjualan rumah AS jatuh untuk bulan keduanya berturut-turut di April, sementara inventori meningkat dan harga turun tajam dari tahun sebelumnya. Penjualan rumah turun ke 4.89 juta per tahun, 1% lebih rendah dari revisi Maret 4.94 juta per tahun, ungkap National Association of Realtors pada hari Jumat. Awalnya, NAR memprediksi kejatuhan 2% ke 4.93 juta di Maret. Harga rumah umumnya berkisar $202,300 di April, turun 8% dari $219,900 di April 2007. Dalam jangka pendek, data ini tidak banyak menunjukkan kelemahan. Dampak terhadap ekonomi di jangka panjang cukup jelas. Dengan penjualan rumah yang lemah, tambahan rumah akibat penyitaan ditambah ketatnya akses kredit, maka nilai rumah akan terus turun dan mengurangi kekayaan. Situasi ini, diperburuk dengan naiknya harga pangan dan energi akan terus mengurangi pengeluaran konsumen AS.

Konsumen Amerika Mencemaskan Inflasi, Nilai Rumah
Jumlah warga AS yang memprediksikan nilai rumahnya akan jatuh dalam 12 bulan ke depan dari tahun lalu naik dua kali lipat, sementara itu kenaikan harga dalam 5 tahun ke depan tidak dapat mengimbangi laju inflasi yang ada, menurut hasil survei. Laporan Reuters/University of Michigan, yang diterbitkan pada hari Jumat, adalah indikator terbaru yang menunjukkan suramnya sentimen konsumen, yang terkena dampak terburuk dari krisis perumahan sejak munculnya depresi, tingginya biaya energi, dan ketatnya pasar tenaga kerja. Dengan turunnya harga rumah beberapa bulan terakhir, maka angka 28% masih ringan, tapi ini dua kali lipat dari survei tahun lalu, 14%, yang menunjukkan betapa buruknya sentimen negatif yang berkembang sekarang. Situasi bertambah buruk jika unsur inflasi dimasukkan. "Ekspektasi harga rumah di jangka panjang sekarang lebih rendah dari ekspektas inflasi jangka panjang -- 2.5% vs 3.3% -- yang berarti pemilik rumah meramalkan turunnya nilai rumah mereka," ungkap laporan tersebut.

JP Morgan Chase Melancarkan Rangkaian Pemecatan Karyawan
Pejabat di JP Morgan Chase memecat sebagian tenaga kerja di departemen perbankan investasinya, memberhentikan lusinan eksekutif untuk merampingkan unit itu karena melambatnya bisnis. Karyawan perusahaan tersebut mengatakan hampir 200 eksekutif dipecat dalam dua tahun ini – kebijakan yang bertolak belakang dengan pembelian Bear Stearns. Juru bicara JP Morgan membenarkan langkah tersebut dan mengutarakan kebanyakan stafnya sekarang merupakan bankir junior. Umumnya perusahaan memberhentikan 5 dan 10% stafnya; tapi pemecatan JP Morgan dapat terus bertambah meskipun bank ini terkena dampak krisis subprime sama buruknya dengan perusahaan lainnya. CEO JP Morgan, Jamie Dimon, akan terus memangkas karyawannya terutama di divisi yang tidak begitu menguntungkan seiring bertambahnya pekerja akibat pembelian Bear Stearns.

BOJ Memantau Ekspektasi Inflasi – Minutes BOJ
Para pembuat kebijakan Bank of Japan menyebutkan mereka perlu memonitor ekspektasi inflasi konsumen terkait naiknya harga tercepat dalam satu dekade, menurut minutes hari Jumat. ``Ekspektasi inflasi konsumen meningkat, merefleksikan terusnya penguatan harga kebutuhan pokok harian, dan ini menyita perhatian,'' ungkap sejumlah anggota pada pertemuan kebijakan 8-9 April, menurut minutes yang dirilis di Tokyo . Para anggota mengatakan naiknya harga telah merusak sentimen konsumen. Sejak pertemuan, bank sentral memangkas prakiraan pertumbuhan- nya, menaikkan prediksi inflasi, dan menangguhkan kebijakan menaikkan suku bunga bertahap. Gubernur Masaaki Shirakawa menyebutkan di parlemen bahwa mahalnya energi dan bahan mentah akan mengikis laba korporasi dan pendapatan rumah tangga serta akan memicu perusahaan dan konsumen untuk menghemat pengeluaran.

HSBC Menaikkan Prediksi Harga Emas, Perak, dan Platinum
HSBC menaikkan prediksi harga emas di 2008 ke $915/ons dari $850 karena melemahnya dolar, penurunan suku bunga AS, dan tekanan inflasi. " Dolar AS akan tetap menjadi penentu harga emas, tapi tekanan inflasi dan kelanjutan penurunan suku bunga Fed dapat mengimbangi efek penguatan dolar belakangan ini," tulis James Steel, analis logam HSBC Securities di New York . Steel juga menaikkan prediksi emasnya ke $850 dari $725 di 2009, dan ke $725 dari $650 di 2010. Peran emas sebagai hedging inflasi meningkat seiring kenaikan tajam harga minyak yang mendekati $133/barel, hampir rekor tertingginya $135.09/barel di hari Kamis. Jika sentimen bullish di pasar minyak terus bertahan, maka pasar emas juga menjadi tangguh. Emas akan mendapatkan support yang kuat dalam waktu dekat ini seiring minimnya aksi ambil untung masal harga minyak.

Yuan Mencatat Penguatan Mingguan Terbesar di 2008 Akibat Cina Meredam Inflasi
Yuan memperoleh penguatan mingguan terbesarnya di tahun 2008 akibat Cina mensinyalkan akan mengencangkan apresiasi mata uangnya guna meredam inflasi akibat harga minyak yang membukukan rekor baru. Menteri Keuangan Perancis, Christine Lagarde, mengatakan dalam wawancara di Chicago, dirinya akan melihat dolar dan yuan menguat terhadap euro. ``Mengendalikan inflasi masih prioritas utama Cina,'' ungkap Tetsuo Yoshikoshi, analis pasar bagian keuangan pada Sumitomo Mitsui Banking Corp. di Singapura. ``Tidak hanya harga minyak namun inflasi impor secara umum akan menjadi konsentrasinya. '' Yuan sudah merangkak 0.64 persen pekan ini menuju 6.9445 per dolar dari 6.9890 seminggu lalu.

Pertumbuhan Manufaktur dan Jasa Eropa Melambat di Bulan Mei
Data PMI Manufaktur Eropa sesuai dengan ekspektasi 50.6, sedikit lebih rendah dari bulan lalu 50.7. Sektor Jasa Eropa tumbuh lebih lambat dari bulan lalu. Data Mei menunjukkan 50.6 dibandingkan 52.0 di April. Estimasi analis di Mei sebesar 51.7. Kuatnya Euro, ketatnya pendanaan, dan ketidakpastian internasional membuat iklim bisnis di zona euro kurang bergairah. Meskipun data di atas batas 50, yang berarti ekspansi, tapi angka ini mensinyalkan melambatnya aktivitas pembelian Jerman.

Pertumbuhan Ekonomi Inggris Terendah Sejak 2005
GDP Inggris naik 0.4% di Q1 2008, tidak ada revisi dari estimasi sebelumnya dan turun dari 0.6% di Q4 2007. Pertumbuhan melemah di semua kategori jasa utama. Hanya penjualan ritel yang menguat. Belanja rumah tangga naik 1.3%, menguat dari 0.1% di kwartal sebelumnya. Defisit perdagangan riil turun dari £11.6M di Q4 2007 ke £11.0M di Q4 2008. Data GDP Inggris ini menunjukkan pelambatan yang ringan di Q1 2008, tapi bukan resesi seperti yang banyak diungkapkan. Laporan GDP ini juga mensinyalkan ekonomi Inggris dapat tumbuh tanpa penurunan suku bunga bank sentral.

Nikkei Naik 0.2%; Chugai, Konica Minolta Bersinar
Nikkei menguat 0.2%, dipicu eskportir seperti Kyocera Corp akibat pelemahan yen, sementara Chugai Pharmaceutical Co Ltd naik setelah mitranya Roche Holding AG menyebutkan akan menaikkan kepemilikannya di perusahaan itu. Konica Minolta Holdings Inc naik 4% setelah Kamis lalu berencana mengeluarkan 10 M yen ($96 juta) untuk membangun fasilitas produksi baru film berteknologi tinggi untuk membuat panel LCD di 2009. T&D Holdings Inc lompat hampir 7% setelah Goldman Sachs menambah perusahan asuransi jiwa ke dalam "daftar beli" dan menaikkan target harga, menunjukkan rendahnya valuasi saham relatif terhadap saham global.

KOSPI Ditutup Lebih Rendah; Perusahaan Perdagangan dan Broker Menguat
Bursa Seoul ditutup lebih rendah pada hari Jumat, dimana jatuhnya sektor teknologi dan penerbangan akibat tingginya harga energi dan kekhawatiran inflasi dapat mengimbangi penguatan perusahaan perdagangan dan broker. Saham broker naik dipicu ekspektasi langkah merjer dan akuisisi, dimana saham Kyobo Securities naik 14.52% ke 17,750 won setelah laporan media bahwa induk perusahaan, Kyobo Life Insurance Co Ltd, telah menjual mayoritas sahamnya di perusahaan broker tersebut.

Bursa Hong Kong Jatuh Seiring Merosotnya CNOOC , China Mobile
Bursa Hong Kong jatuh 1.3% kemarin, terpukul meruginya CNOOC akibat turunnya harga minyak, sementara China Mobile merosot akibat kekhawatiran maraknya kompetisi. CNOOC, produsen minyak lepas pantai terbesar China , tumbang 6.6% setelah harga minyak menukik dari $135 ke $132/barel di hari Jumat. "CNOOC mengikuti harga minyak, yang membantu turunnya pasar dibawah 25,000 poin, namun perdagangan kebanyakan fokus ke telekomunikasi, " ungkap Antony Mak, direktur penjualan di DBS Vickers. China Mobile merupakan saham yang paling banyak didagangkan, dan ditutup melemah 3.8 % setelah Xinhua News Agency melapor bahwa induk perusahaan akan mengambil alih China Railcom.

0 komentar: