Market Watch

Economic Calendar

Rabu, 18 Februari 2009

Taiwan alami kontraksi ekonomi terburuk

oleh : M. Yunan Hilmi

TAIPEI (Bloomberg): Perekonomian Taiwan mengalami perlambatan dengan laju tercepat selama kuartal terakhir akibat anjloknya ekspor dan bisnis investasi mendorong negara pulau itu ke dalam resesi sejak 2001.

Biro statistik negara itu melaporkan gross domestic product turun 8,36% dari tahun sebelumnya. Angka itu merupakan kontraksi terbesar sejak pencatatan dilakukan pada 1952. Juga lebih tinggi dari perkiraan median analis yakni turun 6,82%.

Penurunan yang diluar prediksi itu membuka peluang bagi bank sentral kembali menurunkan suku bunga untuk ketujuh kalli sejak September. Gubernur bank sentral Perng Fai-nan akan menggelar jumpa pers sore ini waktu setempat. Negara ini mengikuti jejak Jepang, Singapura, dan Hong Kong mengalami resesi akibat melemahnya ekonomi global. Situasi itu juga mengakibatkan merosotnya permintaan produk laptop Quanta Computer Inc dan chip komputer produksi Taiwan Semiconductor Manufacturing Co.

Bank sentral sudah menurunkan suku bunga acuan sebesar 2,125% poin menjadi 1,5% sejak 25 September. Pengumuman mengenai GDP ini dilansir beberapa saat setelah penutupan bursa saham. Indeks Taiex, yang anjlok sampai 46% tahun lalu, naik 0,2% menjadi 4.498,37 hari ini. Adapun mata uang dolar Taiwan melemah ke level terendah atas dolar AS lebih dari lima tahun.

Pengapalan ke luar negeri, yang setara dengan 70% GDP Taiwan, anjlok mencapai rekor sebesar 44% pada Januari.

Untuk memulihkan perekonomian, pemerintah akan melansir rencana pengeluaran senilai NT$858,5 miliar (US$25 miliar) dalam 4 tahun, setara 6% dari GDP, untuk proyek infrastruktur, pembiayaan konsumen, dan pemotongan pajak. Pada Desember, tingkat pengangguran di negara ini naik menjadi 5,01%, tertinggi sejak 2003.(yn)

0 komentar: