Market Watch

Economic Calendar

Selasa, 03 Maret 2009

Pialang berjangka tolak investasi di sistem perdagangan baru

JAKARTA: Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia berharap rencana PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) menggunakan sistem perdagangan yang baru tidak membebani pialang anggotanya dengan kewajiban dana investasi.Ketua Umum APBI I Gede Raka Tantra mengatakan pialang berharap dapat menikmati sistem tersebut secara gratis meski mengakui platform perdagangan di BBJ itu perlu diperbarui agar pasar lebih likuid."Jadi [pialang] tidak perlu investasi.
Yang investasi BBJ saja," katanya kepada Bisnis, di Jakarta belum lama ini.Selain itu, sambungnya, penggunaan platform tunggal akan memudahkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dalam mengawasi transaksi pialang terhadap produk komoditas yang dipasarkan di BBJ dan perdagangan di luar bursa.Kepala Divisi IT dan Trading BBJ Lukas Lauw saat dihubungi Bisnis kemarin mengatakan investasi di sistem baru itu belum diputuskan apakah akan menjadi investasi yang ditanggung bersama oleh BBJ dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
Dia melanjutkan investasi sistem perdagangan baru itu diupayakan seminimal mungkin atau bahkan mungkin tidak ada investasi yang mesti dikeluarkan perusahaan pialang."Kami memperhatikan unsur-unsur seperti itu. Dalam pengujiannya, kami memperhitungkan aspek nonteknis, yakni aspek finansial karena dana KBI dan BBJ kan terbatas juga," kata Lukas.Dia menuturkan BBJ sudah mempresentasikan sejumlah sistem yang disodorkan vendor ke hadapan stakeholder beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, BBJ tengah menggodok empat platform perdagangan yang diajukan empat vendor untuk pengembangan sistem perdagangan secara online. Keempat vendor itu adalah Globex, MetaTrade ver 4.0, Realtime Forex dan TradePro."Kami sudah melakukan evaluasi terhadap sistem yang diajukan, sudah pula mempertimbangkan dari sisi teknis dan finansial dan mengajukan rekomendasi kepada Bappebti, KBI, dan BBJ," ujarnya.
Dia mengatakan platform yang akan dipakai BBJ akan disampaikan dalam waktu dekat. Lukas memperkirakan jumlah investasi keseluruhan yang dibutuhkan untuk instalasi single platform itu lebih dari Rp5 miliar. "Kami juga sedang menegosiasikan biayanya dengan para vendor."Sejumlah pialang berharap BBJ akan memilih platform yang paling banyak dipakai di bursa berjangka saat ini seperti MetaTrade ver 4.0. Lukas mengakui sistem tersebut relatif banyak kelebihannya dan cukup populer di Tanah Air.
Beberapa waktu lalu, Lukas mengatakan pembangunan sistem baru perlu waktu lebih dari setahun. Kepala Bappebti Deddy Saleh juga berkomentar salah satu kendala untuk membangun sistem baru adalah biaya yang mahal.Selain itu, ada kebijakan khusus terkait dengan pialang yang lebih dahulu berinvestasi dalam sistem dan ternyata tidak bisa terpakai karena single platform itu.Lukas mengatakan secara ideal pialang memang tidak dikenai biaya pemasangan platform baru. Namun, imbuhnya, dengan melihat kemampuan keuangan KBI ataupun BBJ yang rendah, belum diputuskan lagi mengenai bentuk kompensasinya.
Oleh Nana Oktavia Musliana

0 komentar: