Market Watch

Economic Calendar

Senin, 09 Maret 2009

Tingkat pengangguran AS naik menjadi 8,1%

WASHINGTON (Bloomberg): Jumlah pengangguran AS melonjak pada Februari menjadi 8,1%, level tertingggi dalam 25 tahun lebih, lonjakan yang bisa membuat lebih banyak warga AS bangkrut dan memaksa pengurangan belanja konsumen lebih lanjut.

Sebanyak 651.000 karyawan dipecat pada bulan lalu, kata Departemen Tenaga Kerja AS kemarin di Washington. Pengurangan tenaga kerja saat ini telah melampaui 600.000 memasuki bulan ketiga berturut-turut, pertama kalinya terjadi sejak data dimulai pada 1939.

Laporan kemarin itu mengindikasikan ekonomi kemungkinan butuh tambahan upaya untuk membantu menghentikan apa yang bisa menjadi resesi terburuk pasacaperang. Tingkat pengangguran sekarang telah mencapai level yang diproyeksikan pemerintahan Obama merupakan rerata untuk sepanjang tahun ini.

Obligasi pemerintah AS turun dengan imbal hasil untuk yang bertenor 10 tahun di 2,87% pada pkl. 4:16 di New York kemarin, dibandingkan dengan 2,81% di akhir perdagangan sehari sebelumnya. Indeks saham Standard & Poor’s 500 mengimbangi penurunan dengan ditutup menguat 0,1% di 683,38.

Sementara rencana stimulus Presiden Barack Obama senilai US$787 miliar bertujuan untuk menciptakan atau menyelamatkan 3,5 juta pekerjaan, laporan itu menunjukkan bahwa AS telah kehilangan 4,4 juta posisi pekerjaan sejak resesi dimulai pada Desember 2007, dengan penurunan lebih banyak akan terjadi. Keterpurukan permintaan global mendorong sejumlah perusahaan mulai dari General Motors Corp hingga� Sears Holdings Corp untuk melakukan pemecatan.

Penurunan pembayaran gaji pada Januari direvisi menjadi 655.000, dan Desember menjadi 681.000, penurunan terdalam sejak Oktober 1949.

Pembayaran gaji diperkirakan akan turun sebesar 650.000, ungkap rerata perkiraan 80 ekonom yang disurvei Bloomberg News. Angka pengangguran sebelumnya diproyeksikan akan melonjak menjadi 7,9%. Perkiraan bervariasi dari 7,8% menjadi 8,1%.

Laporan itu menunjukkan pembayaran gaji pabrikan turun sebesar 168.000 setelah berkurang 257.000 di bulan sebelumnya. Para ekonom menduga penurunan sebesar 200.000. Penurunan itu mencakup 25.300 pekerja di produsen permesinan dan 27.500 pada pembuat produk logam pabrikasi.

Produsen mobil terus memangkas karyawan dan mengurangi biaya untuk tetap bertahan pada bisnis itu. General Motors pada bulan lalu mengatakan akan memecat 47.000 lebih karyawan secara global sedangkan Chrysler LLC mengumumkan pemecatan 3.000 karyawan lebih.

Produsen komponen mobil juga menderita. Canton, Timken Co yang berbasis di Ohio, pada 2 Maret lalu mengatakan akan menghapuskan sebanyak 400 posisi pekerjaan pada tahun ini.

Sejumlah industri jasa termasuk bank, asuransi, restoran, peritel, memangkas jumlah karyawan sebanyak 375.000 orang setelah memecat 276.000. Sejumlah perusahaan keuangan memutuskan hubungan kerja 44.000 karyawan setelah memecat 52.000 orang di bulan sebelumnya. Pembayaran gaji perusahaan ritel turun sebesar 39.500 menyusul pengurangan 38.500 sebelumnya.

Pembayaran gaji di perusahaan pengembang turun 104.000 setelah berkurang 118.000, karena penjualan rumah dan harga terus terpuruk.

Pembayaran gaji pemerintah naik 9.000 setelah bertambah 31.000 di bulan sebelumnya, dan satu dari sedikit wilayah masih merekrut karyawan.

Sebanyak 103.000 lebih individu dan perusahaan tercatat jatuh bangkrut pada Februari, kata laporan swasta pekan ini. Para ekonom dalam polling Bloomberg bulan lalu memprediksikan belanja konsumen akan terkontraksi pada enam bulan di tahun ini setelah terpeleset di semester terakhir 2008. Jika resesi berlanjut selama semester pertama tahun ini, maka itu akan menjadi yang terlama sejak Great Depression. Ekonomi AS tenggelam di level 6,2% pada triwulan keempat 2008, performa terburuk sejak 1982.(er)

0 komentar: