Market Watch

Economic Calendar

Kamis, 11 Desember 2008

Minyak Naik Terpengaruh Rusia




NEW YORK, - Harga minyak mentah dunia naik pada Rabu (10/12) waktu setempat, karena Rusia mengisyaratkan kemungkinan segera mengumumkan rencana pemotongan produksi minyaknya. Tetapi, kenaikan harga emas hitam itu terbatasi oleh data pemerintah AS yang menunjukkan stok bahan bakar minyak pekan lalu naik secara mengejutkan.

Minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari ditutup pada 43,52 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange, naik 1,45 dollar AS dari penutupan Selasa.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Januari meningkat 87 sen menjadi mantap pada 42,40 dollar AS di InterContinental Exchange.

Departemen energi AS mengejutkan para pedagang melalui pengumuman stok minyak destilasi, termasuk minyak pemanas, yang melonjak 5,6 juta barel pekan lalu.

Para analis telah memperkirakan sebuah penurunan di tengah musim dingin di Amerika Serikat -- negara konsumen energi terbesar di dunia. "Tingginya cadangan minyak AS dan turunnya proyeksi permintaan menempatkan harga minyak pada risiko. Penurunan minyak (harga) telah menjadi sangat cepat, itu dapat membantu OPEC untuk mendapatkan sebuah kesepakatan baru," kata Thierry Lefrancois, seorang analis dari Natixis.

Awal Rabu, Rusia mengatakan akan mengumumkan usulan untuk mengurangi produksi minyaknya pada 17 Desember, mengindikasikan adidaya energi tersebut siap untuk bekerjas ama dengan OPEC untuk menopang penurunan harga minyak mentah.

OPEC yang menghasilkan 40 persen dari minyak mentah dunia, diperkirakan akan mengumumkan pemotongan produksi minyaknya lagi pada pertemuan 17 Desember. "OPEC telah memiliki rencana serius dalam hubungan untuk sebuah pemotongan" kuota produksi minyak, kata Menteri Energi Rusia Sergei Shmatko kepara para reporter.

"Kami menyiapkan proposal milik kami bahwa kami akan mengumumkannya tidak lebih dari 17 Desember," katanya.

"Seluruh keputusan bahwa negara-negara OPEC sedang mempersiapkan penurunan yang sangat signifikan," kata dia, berbicara di samping pertemuan antara Presiden Rusia dan Argentina.

Ke-13 negara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan menggelar pertemuan pekan depan pada 17 Desember, yang diperkirakan luas akan memotong produksinya dalam sebuah upaya mendorong harga minyak mentah yang telah turun dari rekor tertingginya di atas 147 dollar AS pada Juli.

Pada awal Desember, Menteri Energi Aljazair Chakib Khelil, yang juga presiden OPEC saat ini, mendesak Rusia, Norwegia dan Meksiko untuk bergabung atau memangkas produksi minyak mentah mereka untuk menunjukkan solidaritas kepada grup.

Rusia bukan anggota OPEC namun peringkatnya berdampingan dengan Arab Saudi, pemimpin de facto kartel, sebagai eksportir minyak terbesar dunia.

Pada Selasa, anggota OPEC Libya mengatakan kartel harus mengumumkan sebuah penurunan produksi yang substansial pada pertemuan 17 Desember.

Para investor mengkhawatirkan dampak permintaan energi dari pelambatan ekonomi global yang telah menarik harga minyak turun sekitar 70 persen dari rekor tertinggi Juli 2008 di tengah puncak krisis finansial di seluruh dunia.

Harga minyak jatuh di bawah 40 dollar AS Jumat lalu, ke posisi terendah dalam hampir empat tahun karena lebih buruknya dari perkiraan data buruh di AS meningkatkan prospek penurunan permintaan energi lebih hebat.

0 komentar: