Market Watch

Economic Calendar

Senin, 01 Desember 2008


Pertumbuhan upah di Jepang turun

oleh : Elsya Refianti

TOKYO (Bloomberg): Pembayaran gaji di Jepang anjlok pertama kali tahun ini pada Oktober lalu setelah sejumlah perusahaan melakukan pemangkasan terbesar enam tahun lebih pada upah lembur karena kebijakan penurunan produksi.

Upah bulanan, termasuk lembur dan sejumlah bonus, turun 0,1% dari setahun sebelumnya menjadi 274.751 yen (US$2.876), kata Kementerian Tenaga Kerja Jepang di Tokyo pada hari ini.

Resesi di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu pada bulan lalu bertambah dalam karena pabrikan merencanakan pemangkasan produksi tertajam dalam 35 tahun dan penurunan belanja konsumen.

Sejumlah perusahaan Jepang akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 30.000 pekerja paruh waktu dan kontrak sebelum akhir tahun bisnis pada Maret, kata Kementerian itu pada pekan lalu.

"Pemangkasan signifikan pada produksi secara alami menimbulkan tekanan terhadap pertumbuhan upah," kata Takeshi Minami, Kepala Ekonom di Norinchukin Research Institute, di Tokyo. "Melambatnya upah berarti turunnya belanja konsumen."

Jam kerja lembur di kalangan pabrikan turun 11,1%, mengarah kepada penurunan pertumbuhan upah secara keseluruhan, kata Akira Motokawa, Kepala Divisi Statistik Kementerian Tenaga Kerja Jepang.

Pengurangan tenaga staff paruh waktu telah diumumkan pada bulan lalu oleh Mitsubishi Motors Corp, Daimler AG's Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corp, Isuzu Motors Ltd, Mazda Motor Corp dan Toyota Motor Corp.

Pada Oktober, kalangan rumah tangga menekan belanjanya memasuki bulan kedelapan, jumlah lapangan kerja yang tersedia untuk setiap pelamar tergelincir ke terendah 4 tahun dan sentimen konsumen anjlok ke rekor terendah.

Indeks patokan Jepang yakni Nikkei 225 Stock Average telah tertekan 45% dari nilainya pada tahun ini.(er)

0 komentar: