Market Watch

Economic Calendar

Kamis, 11 Juni 2009

Yen Terdepresiasi terhadap Euro


oleh : Elsya Refianti

NEW YORK (Bloomberg): Yen tertekan di hari ketiga terhadap euro dan melemah versus dolar Selandia Baru karena spekulasi resesi global mereda mendorong investor membeli aset berimbal hasil lebih tinggi.
Dolar Selandia Baru menguat terhadap seluruh dari 16 mata uang teraktif setelah bank sentral membiarkan suku bunga tetap untuk pertama kalinya dalam satu tahun dan memperkirakan ekonomi mulai pulih. Yen diperdagangkan mendekati level terendah dalam 8 bulan terhadap dolar Australia setelah angka PHK lebih kecil dari perkiraan pada Mei dan investasi di China naik.

Yen melemah menjadi 137,54 per euro pada pkl. 11:08 di Tokyo dari 137,21 kemarin di New York. Mata uang Jepang diperdagangkan pada level 98,07 per dolar AS dari 98,12. Dolar AS berada di US$1,4024 per euro dari US$1,3984 kemarin di New York.

Dolar Selandia Baru menanjak 1,7% menjadi 63,63 sen AS dan mendaki 1,5% ke 62,40 yen.
Suku bunga acuan 3% di Australia dan 2,5% di Selandia Baru, dibandingkan dengan 0,1% di Jepang dan nol di AS, menarik para investor kepada aset berimbal hasil lebih tinggi di negara-negara Pasifik Selatan.

Penjualan eceran AS kemungkinan naik pada Mei untuk pertama kalinya dalam 3 bulan, ungkap perkiraan tengah 76 ekonom yang disurvei Bloomberg News. Laporan dari Departemen Perdagangan akan dirilis hari ini.

Dolar Australia menyentuh 79,61 yen hari ini, level tertinggi sejak 6 Oktober, setelah jumlah pekerja di negara itu turun 1.700 dari posisi April, kata biro statistik Australia di Sydney. Perkiraan tengah 20 analis yang disurvei Bloomberg News menduga penurunan 30.000. Tingkat pengangguran naik menjadi 5,7% dari angka revisi 5,5%.(er)

0 komentar: