Market Watch

Economic Calendar

Senin, 24 Maret 2008

FOKUS PASAR

RINGKASAN



Reli saham AS akan semakin solid minggu ini meskipun data konsumen dan sektor perumahan relatif lemah.
Bulan ini anggota dewan bank sentral Australia dipertanyakan apakah suku bunga tertinggi dalam 11 tahun cukup membawa inflasi kembali ke range target-nya.
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) hari Kamis menurunkan prediksi ekonomi untuk AS, kawasan Uni Eropa dan Jepang untuk semester pertama 2008.
Bank of Japan kemungkinan akan memotong bunga pinjaman-nya bulan depan guna memulihkan ekonomi.

Wall St. Minggu Ini: Saham Dapat Reli pada Langkah The Fed

Diperkuat oleh Fed yang agresif dalam langkah likuiditas, reli saham AS akan semakin solid minggu ini meskipun data konsumen dan sektor perumahan relatif lemah. Fokus indikator ekonomi minggu ini termasuk diantaranya, penjualan rumah, pemesanan barang, kepercayaan dan pengeluaran konsumen, GDP juga akan memberikan gambaran inflasi lebih luas. Namun para investor mungkin tidak menggubris angka ini dan lebih memperhatikan hari Jumat, saat dirilis indeks core PCE price, ukuran Fed untuk inflasi, yang dirilis bersamaan dengan laporan pendapatan dan konsumsi pribadi. Walaupun diekspektasikan ada pengereman inflasi, namun tingkat inflasi masih diatas zona nyaman the Fed, di level 1.5% - 2%.
Secara keseluruhan, langkah agresif Fed membuat para investor yakin pada stabilitas market. Kini bank yang membutuhkan uang kas dapat langsung memanfaatkan fasilitas Fed dengan menukar segala jenis jaminan, seperti obligasi hipotek, untuk sekuritas pemerintah yang lebih likuid. Dengan aset keuangan tersebut, bank kemudian dapat memperoleh $4,5 trilliun di pasar pembelian kembali untuk ditukarkan dengan pinjaman tunai jangka pendek. Uang tersebut dapat memperbaiki neraca keuangan yang sempat menurun akibat nilai mortgage yang jatuh dan investasi berisiko lainnya.

Bank Sentral Australia Melihat Perlunya Menaikkan Bunga

Bulan ini anggota dewan bank sentral Australia dipertanyakan apakah suku bunga tertinggi dalam 11 tahun cukup membawa inflasi kembali ke range target-nya.` `Anggota berpandangan tinjauan standar ekonomi makro mengindikasikan perlunya pengetatan selanjutnya, '' kata Reserve Bank of Australia dalam minutes dari pertemuan kebijakan 4 Maret, yang dirilis di Sydney. ``Ekonomi masih menghadapi satu masa dimana inflasi akan menjadi tinggi tak nyaman.'' Gubernur Glenn Stevens menaikkan bunga benchmark sebesar seperempat poin ke 7.25 persen dua pekan silam, kenaikkan ke empat dalam tujuh bulan. Indeks S&P/ASX200 Australia telah anjlok 5.3 persen. Para pembuat kebijakan akan membiarkan bunga utama unchange bulan depan guna mengukur apakah lambatnya pertumbuhan ekonomi global akan meredam cepatnya laju inflasi hampir dalam dua dekade, perkiraan ekonom.

OECD Menurunkan Proyeksi untuk AS, Eropa dan Jepang

Organisasi untuk Kerja sama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) hari Kamis menurunkan prediksi ekonomi untuk AS, kawasan Uni Eropa dan Jepang untuk semester pertama 2008 dan memberi peringatan pada Eropa dan Jepang bahwa mereka tidak mempunyai ruang untuk mereduksi kebijakan moneter. “Sebagai bentuk kekhawatiran ekonomi riil, prospek pertumbuhan global dalam waktu dekat telah melemah dari proyeksi Pandangan Ekonomi OECD Desember 2007,” menurut pemikir ekonomi ke-30 negara pada update nya yang terakhir, dan menambahkan faktor tersebut belum bisa berkurang dalam waktu dekat. OECD merevisi prediksi pertumbuhan untuk kwartal pertama GDP AS menjadi 0.1% dan GDP diperkirakan akan flat di kwartal kedua. Estimasi hanya diberikan untuk 2 kwartal pertama, sementara OECD tidak memberikan perbandingannya. Untuk kawasan Eropa , OECD memperkirakan GDP kwartal pertama akan menanjak 0.5% lebih tinggi, tanpa peningkatan di kwartal kedua, yang diharapkan untuk menunjukkan kenaikan 0.4%. Sementara OECD menyebutkan pertumbuhan di Jepang tampak berkurang meskipun ekonomi tetangga di Asia masih menggebu-gebu. OECD mengekspektasikan GDP kwartal pertama Jepang akan naik 0.3% dan diprediksikan kenaikan 0.2% pada kwartal kedua.

BOJ Akan Pangkas Bunga Kendati Tanpa Gubernur

Bank of Japan kemungkinan akan memotong bunga pinjaman-nya bulan depan guna memulihkan ekonomi meski kisruhnya situasi politik seputar penggantian Gubernur Toshihiko Fukui yang masih alot, menurut Goldman Sachs Group Inc. ``Saat ini kami perkirakan ada penurunan 25 basis poin,'' Tetsufumi Yamakawa, kepala ekonom Jepang untuk Goldman di Tokyo, dalam sebuah laporan. Goldman sebelumnya memprediksi bank akan menjaga bunga tetap unchange mulai 1 April. Perseteruan melanda pemilihan pimpinan baru untuk menggantikan Fukui , yang berakhir pekan silam, ``bila tak ada halangan kami siap untuk pangkas bunga darurat atau pelonggaran di April,'' kata Yamakawa. ``Perubahan kebijakan bisa berefek tanpa gubernur.''

Dollar Beranjak Naik, Mencetak Keuntungan

Dollar mulai beranjak naik terhadap Yen dan Swiss Franc di hari Jumat, pulih dan mencetak kenaikan pada minggu lalu setelah jatuh pada rekor terendah seiring Bear Stearn yang kolaps menyebabkan ketakutan pada kehancuran kredit secara meluas. Dollar bertaut pada kenaikan sejalan dengan investor yang menjual komoditi seperti minyak dan emas serta membeli mata uang US Dollar kembali, sebagian besar untuk mengambil untung sebelum libur panjang dan terkuaknya laporan kwartal awal di hari Senin. Kepercayaan pada asset AS sebagian direstorasi oleh langkah agresif The Fed mengupayakan pembebasan krisis kredit. Dollar mengurangi kerugiannya, sebagian karena laporan earning yang lebih baik dari perkiraan pada investment banking besar, dan berita bahwa perusahaan pembiayaan rumah Fannie Mae dan Freddie Mac berhasil memperoleh persetujuan regulator untuk menyuntik dana $200bln pada pasar mortgage AS yang sedang bermasalah. Namun keraguan masih ada pada prospek dollar, yang dapat saja jatuh lagi minggu ini jika data ekonomi AS menjadi lemah.

BOJ Shirakawa: Prioritas Utama Adalah Kekacauan Market

Gubernur BOJ Sementara Masaaki Shirakawa mengatakan di hari Jumat bahwa prioritas utamanya pada saat ini adalah untuk menghadapi kekacauan pada pasar finansial internasional. Beliau juga memberikan pandangannya mengenai ekonomi yang diekspresikan oleh laporan bulanan bank sentral untuk Maret dan mengekspektasikan ekonomi Jepang untuk kembali moderate setelah pelambatan yang terjadi sekarang. “Untuk menghadapi kekacauan pasar finansial internasional secara tepat merupakan tugas penting,” kata Shirakawa pada konferensi pers, yang juga sekaligus merupakan deputi gubernur, yang ditunjuk acting gubernur hingga parlemen menyetujui pimpinan BOJ yang baru. Kursi gubernur BOJ masih kosong setelah parlement memveto nominasi pemerintah untuk pekerjaan tersebut.

Saham Jepang Nikkei Naik 1.8% seiring Bank, Broker Untung

Saham rata-rata Jepang Nikkei loncat 1.8% di hari Jumat, ditutup tertinggi untuk 3 sesi berturut-turut seiring para investor mengambil saham finansial seperti Mitsubishi UFJ Financial Group dengan harapan beberapa langkah AS untuk mengatasi kehancuran kredit akan menstabilkan pasar dan mendukung ekonomi. Dua perusahaan pembiayaan rumah AS, Fannie Mae dan Freddie Mac, yang mendapatkan persetujuan regulator di hari Rabu untuk menyuntik dana $200M pada pasar mortgage AS yang sedang bermasalah, mengurangi ketakutan kehancuran kredit yang dengan contoh kasus Bear Stearns. Akihito Yamanoi, general manager pada AIG Global Investment Corp’s department investasi equity di Jepang, menyebutkan para investor memilih saham yang terlihat oversold, yang semakin yakin setelah beberapa langkah untuk mengatasi problem sektor kredit dan terhentinya kejatuhan dollar maupun harga saham secara sementara. “Tingginya kekhawatiran terkait sistem finansial telah memudar untuk sementara waktu setelah investor melihat langkah AS, dan secara otomatis membantu sektor finansial AS maupun Jepang,” tambahnya.

Saham Seoul Naik, Dimotori Oleh Finansial, Investasi Asing

Saham Seoul naik 1.37% di hari Jumat, dimotori oleh sektor finansial, sejalan kekhawatiran yang berkurang pada kehancuran kredit dan penurunan harga komoditi menambah keinginan investor untuk membeli saham, bersamaan momentum investasi asing. Finansial termasuk bank dan saham broker naik di lantai bursa, dengan Kookmin Bank mengalami kenaikan 6.73% di level 53,900 won, dan Shinhan Financial Group loncat 5.53% di level 49,600 won. “Finansial turun terlalu berlebihan beberapa bulan ini, padahal faktanya hanya sebagian kecil aset yang terhubung dengan sekuritas mortage Amerika,” menurut Choi Chung- uk analis pada Daishin Securities. “Dengan adanya margin interest bersih bank yang akan membaik di kwartal kedua, investor mulai memilih saham yang memiliki prospek jangka panjang solid dan memiliki nilai menarik,” imbuhnya. Investasi Asing melakukan pembelian listing saham di bursa senilai 74.07 M won, dan institusi domestik membeli net 16.43 M won, sementara retail investor menjual 113.60 M won.

0 komentar: