Market Watch

Economic Calendar

Senin, 10 Maret 2008

FOKUS PASAR

RINGKASAN


Ketakutan terhadap resesi AS semakin bertambah di hari Jumat seiring dengan jatuhnya tenaga kerja di bulan Februari pada laju tercepat dalam 5 tahun terakhir.
Fed, Jumat, mengumumkan bahwa Fed akan meningkatkan jumlah likuiditas dalam Term Auction Facility hingga $100 milyar.
Emas naik di perdagangan Asia setelah dollar jatuh menyentuh rekor terhadap Euro.
Minyak Mentah untuk kontrak bulan April berada pada $105.33 per barrel.
Dolar melonjak, Jumat, dari level terendah dipicu suntikan likuiditas besar Fed yang mungkin akan menyebabkan Fed untuk tidak memotong bunga secara agresif.
Payroll Jatuh Di Bulan Februari, Meningkatkan Bahaya Resesi
Ketakutan terhadap resesi AS semakin bertambah di hari Jumat seiring dengan jatuhnya tenaga kerja di bulan Februari pada laju tercepat dalam 5 tahun terakhir, mengindikasikan sektor perumahan dan kekacauan sektor kredit berimbas meluas pada ekonomi. NFP melaporkan ekonomi kehilangan 63,000 tenaga kerja di bulan Februari. Sementara angka Januari pun direvisi lebih rendah dengan kehilangan 22,000 tenaga kerja. Tingkat pengangguran berkurang menjadi 4.8%, namun hal tersebut juga merefleksikan penyusutan lapangan kerja. Payroll pegawai pemerintah meningkat menjadi 38,000. Hal ini berarti penurunan payroll sektor privat untuk bulan lalu adalah 101,000, penurunan terbesar sejak Maret 2003. Tentunya, kejatuhan sektor tenaga kerja ini dapat menambah ketakutan negatif pada Fed yang “terjerat umpan balik” dimana tegangan pasar uang mendorong kearah ekonomi yang lebih lemah, sehingga membawa kekacauan finansial. Data ini memberikan dukungan ekspektasi Wall Street untuk pemangkasan suku bunga Fed lebih lanjut yang akan dilaksanakan pada pertemuan kurang dari dua minggu dan di bulan selanjutnya lagi. “Negatif Untuk Carry Trade/Saham”

Fed Tambah Likuiditas
Untuk menangani tekanan likuiditas yang meningkat dalam kaitannya dengan pendanaan pasar, Fed, Jumat, mengumumkan bahwa Fed akan meningkatkan jumlah likuiditas dalam Term Auction Facility hingga $100 milyar. Juga, Fed mengumumkan akan menerbitkan seri Term Repurchase Transactions yang diharapkan dapat mengumpulkan dana hingga $100 milyar. Transaksi ini akan dilaksanakan sebagai Term Repurchase Agreements 28 hari yang dimana dealer utama akan memilih untuk dijadikan sebagai jaminan dari berbagai jenis sekuritas -- Treasury, agency debt atau agency mortgage-backed securities – yang sah sebagai jaminan dalam operasional pasar terbuka konvensional. Fed mengatakan lelang TAF pada 10 Maret dan 24 Maret tiap itu akan ditingkatkan hingga $50 milyar, peningkatan $20 milyar dari jumlah yang diumumkan pada 29 Feb. Fed mengatakan akan meningkatkan ukuran lelang ini jika kondisi memadai. "Untuk meningkatkan kepastian kepada pasar, Federal Reserve akan melanjutkan untuk menjalankan lelang TAF paling tidak selama 6 bulan ke depan kecuali perkembangan kondisi pasar jelas mengindikasikan bahwa lelang seperti itu tidak diperlukan lagi," kata Fed. Seiring dengan pengumuman ini, kemungkinan pemotongan suku bunga Fed sebelum pertemuan selanjutnya hilang, tapi kemungkinan untuk pemotongan ¾ poin pada 18 Maret meningkat.

Emas Bergerak Tinggi
Emas naik di perdagangan Asia setelah dollar jatuh menyentuh rekor terhadap Euro, menambah daya tarik logam mulia sebagai aset alternatif. Sementara Perak diperdagangkan mendekati rekor tertinggi selama 27 tahun terakhir. Kejatuhan dollar sebelum laporan tenaga kerja hari ini yang diprediksikan akan terjadi lonjakan pengangguran. Minyak mentah juga diperdagangkan di atas $105 per barrel, menambah tekanan inflasi dan membuat emas semakin menarik bagi para investor untuk meninggikan nilai. Emas naik $4, atau 0.4% hingga menjadi $982.99 per ounce, 1% lebih rendah dibandingkan rekor $992.05 yang tercapai hari Kamis. Perak naik 0.7 persen berada di level $20.32 per ounce, setelah mencapai $21.32 hari Kamis, tertinggi semenjak 1980. “Negatif Untuk US Dollar”

Minyak Diperdagangkan Mendekati Rekor
Minyak diperdagangkan mendekati rekor setelah dollar jatuh pada level terendah sepanjang masa terhadap Euro, memicu para investor untuk membeli komoditi termasuk minyak mentah. Minyak mentah naik dengan signifikan minggu ini setelah dollar melemah, OPEC setuju untuk membiarkan output tidak mengalami perubahan serta adanya pemberontakan yang meledakkan pipa di Kolombia. Departemen Energi AS melaporkan pada 5 Maret adanya penurunan cadangan minyak di luar perkiraan juga menjadi faktor pendongkrak harga. Minyak Mintah untuk kontrak bulan April berada pada $105.33 per barrel, turun 14 sen, sementara futures naik 95 sen, atau 0.9%, ditutup pada kisaran $105.47, tertinggi semenjak perdagangan ini dimulai tahun 1083 setelah menyentuh level $105.97. “Negatif Untuk US Dollar”

Kebijakan Likuiditas Fed Angkat Dolar Dari Level Terendah
Dolar melonjak, Jumat, dari level terendah yang dipicu oleh kontraksi di payroll US untuk kali ke-2 beruntun di tengah pandangan suntikan likuiditas besar Fed yang mungkin akan menyebabkan Fed untuk tidak memotong bunga secara agresif. Setelah reli tajam yang mengangkat euro ke level tertinggi sepanjang sejarah terhadap dolar selama 3 hari beruntun, trader mengatakan pasar terlalu agresif menjual dolar, memicu aksi ambil untung dan likuidasi. “Suntikan likuiditas adalah kuncinya di sini,” Firas Askari, kepala perdagangan mata uang BMO Capital Markets, Toronto , mengatakan tentang naiknya dolar. “Beberapa orang berpikir bahwa Fed mungkin tidak akan terlalu agresif (memotong suku bunga) dan bahwa cara lain, mereka akan menyuntik likuiditas. Semua orang menjual dolar, jadi saya tidak terkejut melihat aksi likuid ini,” kata Askari. “Tapi jangan terlena. Ini hanya rebound jangka pendek, koreksi jangka pendek,” katanya, menambahkan bahwa sedikit untuk mencegah euro untuk mencapai 1.55 terhadap dolar.

Tingkat Bunga Bank Sentral Jepang Stabil
BOJ memutuskan hari Jumat untuk membiarkan tingkat suku bunga nya pada level 0.5% yang secara luas telah diantisipasi, atas dasar kekhawatiran terhadap pelambatan ekonomi AS global dan pelemahan kondisi ekonomi domestik. Kesembilan anggota dewan Bank Sentral memungut suara serempak untuk membiarkan target rate overnight bertahan pada pertemuan 2 hari kebijakan moneter. BOJ sendiri telah membiarkan tingkat suku bunga nya dengan stabil semenjak menaikkan tingkat suku bunga kwartal lalu di Februari 2007 sebesar ¼ basis poin. Pertemuan kebijakan moneter ini merupakan yang terakhir kalinya bagi Gubernur BOJ Toshihiko Fukui, yang akan mengakhiri masa tugasnya selama 5 tahun pada 19 Maret nanti.

Jangan Dulu Berharap Intervensi Dari ECB
Nilai tukar Euro menyentuh rekor tertinggi seiring Presiden ECB Trichet tidak merubah tingkat suku bunganya, dan menyiratkan pesan agresif (hawkish) serta tidak mengkhawatirkan level mata uang saat ini. Dengan sektor manufaktur dan jasa masih ekspansif, sementara penjualan ritel dan tingkat pengangguran masih stabil, maka tidak ada pilihan bagi ECB. Harga bahan pokok dan komoditi masih tinggi dan Trichet membutuhkan mata uang yang kuat serta tingkat suku bunga yang tinggi untuk menjaga posisi inflasi kembali berada dibawah target 2 persen. Pernyataan awal masih menunjukkan sikap agresif, dan mereka pun menaikkan prediksi inflasi, mengirimkan pesan kuat ke pasar bahwa tingkat suku bunga masih tidak berubah untuk sementara waktu. Berhubungan dengan intervensi, jangan dulu berharap bank sentral untuk melangkah kearah sana dalam waktu dekat. Ketika Trichet menggunakan kata-kata “brutal” untuk mendeskripsikan pergerakan mata uang di tahun 2004, EUR/USD telah reli sebesar 13 persen dalam waktu 2 bulan terakhir. Sementara terhitung sejak awal tahun ini kenaikan Eur/Usd hanya 6 persen, sehingga bank sentral tidak terlalu memikirkan pergerakan akhir-akhir ini.

Krisis Kredit Memicu Kinerja Buruk Saham Hong Kong
Blue chips Hong Kong anjlok 3.6 persen hari Jumat, menandai kinerja terburuk mingguan semenjak Maret 2001, dibombardir oleh berita-berita negatif seputar pasar kredit meningkatkan kekhawatiran resesi, mengirimkan blue chips hingga ke level terendah semenjak Januari. Pasar global yang berdebar-debar serasa mendapat angin segar ketika oil rigs dari China memulai debutnya, sementara penyulingan minyak Sinopec Corp masih terpukul akibat downgrade dari broker, setelah minggu ini China mengurangi kenaikan harga produksi minyak dalam waktu dekat. “Sentimen masih rapuh dan masih banyak ketidakyakinan terlihat dalam perdagangan,” kata Brian Leung, sebagai managing director di CICC. “Bias nya masih terlihat menurun dan secara teknikal, pasar telah menembus level support. Namun beberapa pihak mengatakan masih ada alasan untuk tidak sepenuhnya bearish.

Nikkei Jatuh 3.3% Karena Takut Resesi AS
Saham Nikkei hingga 6 minggu terendah di hari Jumat, dengan investor yang menghindari eksportir blue-chip seperti Honda Motor Co Ltd akibat penguatan Yen dan ketakutan resesi AS, sementara aksi jual dalam skala besar mengikuti penurunan tajam di bursa Wall Street, bank seperti Sumitomo Mitsui Financial Group terpukul setelah peminjam kredit AS Thomburg Mortgage Inc menyebutkan gagal memenuhi margin call sebesar $28 juta, menambah rentetan peristiwa krisis sektor kredit secara global. Selama sesi sore, pemerintah Jepang menominasikan deputi bank sentral Toshiro Muto sebagai calon pimpinan BOJ berikutnya. Namun sebagian besar pasar sementara masih meragukan nominasi BOJ, termasuk peluang masa kekosongan kebijakan jika kesepakatan tidak tercapai hingga Gubernur Toshihiko Fukui pensiun pada 19 Maret.

0 komentar: