Market Watch

Economic Calendar

Selasa, 25 Maret 2008

FOKUS PASAR

RINGKASAN

* Federal Reserve Bank of Chicago melaporkan pada hari Senin bahwa indeks aktivitas ekonomi AS jatuh di Februari dan berada di level terendah sejak April 2003.
* Penjualan rumah di AS secara mengejutkan naik di Februari, mengurangi kekhawatiran pengetatan kredit dan jatuhnya harga yang akan semakin menurunkan permintaan.
* Federal Home Loan Banks dibebaskan untuk meningkatkan pembelian obligasi beragunan hipotek senilai $150 miliar.
* JPMorgan menaikkan 4 kali lipat tawarannya pada Bear Stearns, untuk meredakan amarah pemegang saham Bear Stearn.
* Minyak mentah jatuh di hari ketiga pada bursa New York akibat kekhawatiran pelemahan ekonomi AS akan memperlambat konsumsi.


Indeks Fed Chicago Memberi Sinyal Telah Dimulainya Resesi AS


Federal Reserve Bank of Chicago melaporkan pada hari Senin bahwa indeks aktivitas ekonomi AS jatuh di Februari dan berada di level terendah sejak April 2003. Indeks aktivitas nasional jatuh ke -1.04 di Februari dari revisi -0.68 di bulan sebelumnya, yang sebelumnya dilaporkan sebesar 0.58. Sementara itu, indeks rerata bergerak 3 bulan jatuh ke -0.87 dari -0.73 di Januari, yang sebelumnya disebutkan sebesar -0.60. Fed of Chicago menyatakan jika indeks 3 bulan jatuh di bawah -0.70 setelah satu periode pertumbuhan ekonomi, maka ada kemungkinan telah dimulainya resesi. " Pasar Equity/Carry sepertinya lebih dipengaruhi oleh berita JP Morgan/Bear Sterns News"

Penjualan Rumah di AS Secara Mengejutkan Naik di Februari

Penjualan rumah di AS secara mengejutkan naik di Februari untuk pertama kalinya dalam 7 bulan, mengurangi kekhawatiran pengetatan kredit dan jatuhnya harga yang akan semakin menurunkan permintaan. Pembelian meningkat 2.9% sebesar 5.03 juta, menurut National Association of Realtors hari ini di Washington. Harga median rumah jatuh 8.2% dari Februari 2007, yang terbanyak dalam pencatatan selama 4 dekade. Penjualan rumah untuk keluarga kecil naik 2.8% ke 4.47 juta. Kondominium dan rumah dengan 2 kamar meningkat 3.7% ke 560,000. Jumlah penjualan rumah di akhir Februari jatuh ke 4 juta. Dengan tingkat penjualan saat ini, jumlah tersebut mewakili penawaran 9.6 bulan, dibandingkan 10.2 bulan di Januari. Izin pembangunan rumah naik 60% dan pengambilalihan bank naik lebih dari 2x di Februari dibandingkan tahun lalu sejalan dengan kenaikan suku bunga hipotek dan ketidakmampuan pemilik properti untuk menjual atau membiayai, menurut RealtyTrac Inc, penyedia data penyitaan rumah. "Jumlah penjualan, dikombinasi dengan perkembangan JP Morgan/Bear Stearns, akan mendukung pasar Equity/Carry Trade. Dollar menguat terhadap Pound dan Euro didorong berita ini"

Federal Home Loan Banks Mungkin Membeli Obligasi Senilai $150 Miliar

Federal Home Loan Banks dibebaskan untuk meningkatkan pembelian obligasi beragunan hipotek senilai $150 miliar sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memompa kembali uang ke pasar yang terpuruk seiring memburuknya krisis perumahan. Pembelian ini akan dibatasi hanya untuk aset yang dijamin Fannie Mae dan Freddie Mac. Persetujuan bagi Federal Home Loan Banks untuk meningkatkan pembeliannya terjadi seminggu setelah Fannie Mae dan Freddie Mac, dua perusahaan pembiayaan hipotek yang didirikan pemerintah, diizinkan untuk membeli sedikitnya $200 miliar aset hipotek.

JP Morgan Meningkatkan Tawarannya Kepada Bear Stearns

Berdasarkan laporan NY Times, JPMorgan menaikkan 4 kali lipat tawarannya pada Bear Stearns, untuk meredakan amarah pemegang saham Bear Stearn. Fed, yang harus menyetujui jika ada perjanjian baru, namun enggan pada tawaran harga baru minggu malam melalui negosiasi rahasia dan melelahkan selama beberapa hari. Akibatnya, masih dimungkinkan untuk menegosiasikan kembali tawaran itu yang mungkin dapat tertunda atau bahkan dibatalkan. Indeks S&P futures naik 12 point di awal pembukaan, sebagian karena berita ini. Tawaran sebelumnya, lebih kecil 90% dari nilai pasar saham perusahaan di awal bulan, menimbulkan keberatan dari pemegang saham yang dimotori miliuner U.K. Joeseph Lewis. Chief Executive Officer JPMorgan Jamie Dimon bertemu dengan pekerja Bear Stearns, yang memiliki sepertiga perusahaan, untuk mendapatkan dukungan minggu lalu. Bear Stearns juga mempertimbangkan menjual 39.5% sahamnya kepada JPMorgan, dimana tidak dibutuhkan persetujuan para pemegang saham, agar mempermudah pengambilalihan, menurut Times.


Minyak Jatuh Akibat Kekhawatiran Permintaan


Minyak mentah jatuh di hari ketiga pada bursa New York akibat kekhawatiran pelambatan ekonomi AS akan memperlambat konsumsi dan penguatan dollar akan mengurangi permintaan untuk komoditi sebagai perlindungan nilai terhadap inflasi. Minyak mentah untuk kontrak bulan Mei diperdagangkan pada level $100.67 per barrel, kontrak futures ini masih naik 60% dari tahun lalu. Indeks 19 komoditi CRB yang disediakan reuters jatuh 8.3% minggu lalu, terbanyak sejak 1956, setelah menyentuh rekor tertingginya 29 Februari. Komoditi sedang mengalami “siklus pelemahan” dan secara fundamental akan mencapai “point terendahnya” di bulan April seiring kondisi ekonomi dan harga yang tinggi memberi tekanan pada permintaan, seperti yang ditulis dalam laporan analis Goldman Sachs Jeffrey Currie. Minyak akan rebound di semester kedua, kembali ke area $105 di akhir tahun.

Yen Jatuh Karena Kenaikan Saham AS Mendongkrak Permintaan Atas Imbal Hasil

Yen dan Swiss franc jatuh terhadap semua mata uang utama sejalan kenaikan saham AS memicu trader untuk membeli aset dengan imbal hasil yang lebih tinggi dari sumber dana pinjaman yang murah di Jepang dan Switzerland . Yen Jepang melemah terhadap dollar atas spekulasi penurunan suku bunga Fed dan berbagai upaya untuk mempermudah peminjaman yang mendukung kelangsungan pertumbuhan ekonomi. “Tampak bahwa The Fed dapat mengkontrol krisis kredit saat ini,” menurut Shaun Osborne, kepala strategis mata uang pada TD Securities Inc. di Toronto. “Beberapa transaksi pengalihan resiko telah berkurang, dan hal tersebut melemahkan yen kembali.” Tingkat suku bunga di Jepang kini 0.5 persen dan 2.75 persen di Switzerland , tergolong rendah diantara negara industri lainnya. Ketika pengalihan resiko ini berkurang drastis, trader akan meminjam uang di negara tersebut untuk membeli aset dimana tingkat suku bunga nya lebih tinggi, mendapatkan untung dari selisih imbal hasil.

Dolar Naik Terhadap Euro Karena Minyak dan Emas Turun

Dolar naik terhadap euro pada hari Senin, memperpanjang pemulihannya dari rekor terendahnya minggu lalu karena investor menjual komoditi seperti minyak dan emas dan membeli kembali mata uang AS menjelang akhir kuartal pertama. Dolar juga didukung oleh usaha Fed yang agresif untuk memulihkan krisis kredit. Aktivitas tenang di Asia , dengan investor menunggu perdagangan di A.S dibuka. “Investor melakukan aksi ambil untung pada berbagai aset yang telah reli beberapa bulan terakhir menjelang akhir kuartal pertama,” kata trader mata uang senior pada bank besar di Jepang. “Ini bisa berlangsung untuk beberapa hari lagi. Euro dapat turun lebih dalam lagi karena masih banyak yang memegang posisi buy euro dengan keuntungan besar yang belum dibukukan,” kata trader tersebut. Euro jatuh 0.4% ke $1.5370 dari sekitar $1.5445 pada akhir perdagangan Asia hari Jumat. Tapi tingkat kepercayaan terhadap aset AS sebagian membaik setelah Fed memberikan langkah-langkah untuk mengurangi krisis kredit, membantu dolar.

Perusahaan Jepang Mengungkapkan Kondisi Bisnis Yang Memburuk

Tingkat kepercayaan manufaktur Jepang jatuh ke level terendah setidaknya dalam empat tahun, sehingga menambah keyakinan bahwa ekspansi ekonomi ditengah pasca perang terlama ini sedang jatuh. Sentimen di sektor manufaktur yang bermodal lebih dari 1 biliun yen ($10 juta) menjadi minus 12.9 poin kuartal ini dibanding dengan 5.2 tiga bulan sebelumnya, menurut survei pemerintah kemarin. Itu yang terendah sejak dilaporkan tahun 2004. Hasil ini akan mengindikasikan sentimen bisnis negara menjelang dirilisnya survei Tankan Bank of Japan tanggal 1 April, ukuran kepercayaan korporasi negara yang paling diperhatikan. Indeks kemungkinan akan jatuh di kuartal dua, mencatat penurunan terbesar lebih dari enam tahun, menurut para ekonom yang di survei Bloomberg News. ``Sektor manufaktur terlalu khawatir pada: perlambatan A.S, yen yang sangat kuat, tingginya harga input,'' ujar Tomoko Fujii, kepala ekonom dan strategi Bank of America Corp di Tokyo.


Bursa China Anjlok Kali Pertama Dalam Empat Hari; PetroChina Jatuh


Saham China jatuh kali pertama dalam empat hari, terseret oleh sejumlah perusahaan minyak, seiring harga minyak mentah anjlok di hari ketiganya. PetroChina Co., perusahaan pengeboran terbesar negara, merosot ke level terendahnya sejak debut-nya di Nopember. ``Turunnya harga minyak telah menekan pendapatan PetroChina untuk tidak terlalu kuat,'' ujar said Wu Kan , yang mengelola dana senilai $41 juta pada Dazhong Insurance Co. di Shanghai. Indeks CSI 300, penggerak A shares yang berdenominasi- yuan yang tercatat di dua bursa China, anjlok 35.88, atau 0.9 persen, pada 4,001.95 kemarin, setelah reli tiga hari, sebesar 7.3 %. Sebuah ukuran atas sejumlah saham energi merupakan performa yang terburuk dari kelompok 10 industri pada nilai benchmark.

0 komentar: