Market Watch

Economic Calendar

Kamis, 27 Maret 2008

FOKUS PASAR

RINGKASAN

  • Pemesanan untuk barang-barang tahan lama AS jatuh di luar perkiraan di Februari, dimotori oleh penurunan terbesar atas permintaan untuk mesin.
  • Analis saham Meredith Whitney menambah estimasi kerugian Citibank untuk triwulan pertama empat kali lipat sehubungan bertambahnya write down.
  • Komentar BOE King pada ekonomi -- “Ini bukan ekonomi yang sepenuhnya mandek namun melihat ke depan dan kami perkirakan ada pelambatan.”
  • Yuan menguat ke level tertingginya sejak pematokan dollar berakhir tahun 2005 terkait bank sentral China melihat perlunya mata uang yang kuat.
  • Presiden ECB Jean-Claude Trichet mengatakan suku bunga yang berada di level 6 tahun tertinggi akan membantu membatasi inflasi di kawasan Eropa.

Durable Goods
Pemesanan untuk barang-barang tahan lama AS jatuh di luar perkiraan di Februari, dimotori oleh penurunan terbesar atas permintaan untuk mesin yang mengindikasikan banyak perusahaan enggan untuk berinvestasi sejalan dengan ekonomi yang mengarah resesi. Penurunan 1.7% diikuti penurunan di bulan sebelumnya, menurut Departemen Perdagangan kemarin di Washington. Pemesanan di luar peralatan transportasi, yang cenderung fluktuatif, jatuh 2.6%, terbanyak sejak Januari 2007. Peningkatan permintaan dari luar merupakan satu-satunya faktor yang mencegah manufaktur jatuh lebih jauh. Penjualan durable goods, yang dibuat untuk bertahan beberapa tahun, jatuh 2.8% di Februari, terbesar sejak September 2006. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan 31% pada pengiriman semi konduktor. Pemesanan untuk barang non defense tidak termasuk aircraft, gambaran investasi bisnis mendatang, berkurang 2.6%, terbanyak sejak Oktober. Pengiriman untuk barang tersebut, yang digunakan untuk mengkalkulasi GDP, turun 2.1%, penurunan terbesar sejak Januari 2007.

OppenheimerWhitney Memotong Estimasi Citigroup
Analis saham Meredith Whitney menambah estimasi kerugian Citibank untuk triwulan pertama empat kali lipat sehubungan bertambahnya write down pada asset paper CDO serta investasi dengan leverage yang merugi. Bank diperkirakan dapat merugi hingga $1.15 per lembar saham, dibandingkan estimasi sebelumnya 28 sen., merefleksikan potensi write down sebesar $13.1 M pada kwartal ini. “Ini bukan merupakan pemotongan yang terakhir di 2008,” disebutkan oleh Whitney. “Perlu diwaspadai penurunan lebih jauh baik pada estimasi maupun harga saham citi.” Saham Citigroup sendiri telah jatuh 1.3% menjadi $23 di perdagangan Eropa, sehingga penurunan total tahun ini mencapai 20%. Downgrade-nya untuk Citigroup mengakibatkan aksi jual hingga menghapus nilai pasar saham nasional hampir $500 M. Dalam tulisannya, dia juga menurunkan estimasi industri AS secara luas untuk pendapatan kwartal pertama dengan rata-rata 84 persen. Laporan ini dapat menyebabkan banyak trader percaya bahwa bank maupun broker lain dengan investasi yang serupa akan terkena kerugian yang lebih besar daripada yang diestimasikan sebelumnya, dimana masalah sesungguhnya atas krisis kredit ini sejalan dengan keberatan bank untuk memberikan pinjaman tidak berkurang walaupun adanya beberapa langkah yang diambil oleh Bank Sentral Global. “Negatif untuk Saham/Carry Trade dengan ketakutan sektor finansial menghadapi kerugian masih terbuka lebar.”

Komentar Gubernur BOE Pada Laporan Inflasi
Gubernur Bank sentral Inggris Mervyn King memberi komentar kemarin terhadap pasar finansial dan laporan inflasi BOE untuk Februari. Beliau menegaskan pernyataan di depan pembuat kebijakan yang terpilih sebagai anggota komite di London . Atas kuatnya ekonomi Inggris, menurut Beliau “Ini bukan ekonomi yang sepenuhnya mandek namun melihat ke depan dan kami perkirakan ada pelambatan.” Pada kondisi kredit, dinyatakan beliau “Kami telah membentuk laporan khusus yang dirilis regular mengenai kondisi kredit, dan cukup jelas bahwa beberapa bulan terakhir adanya pengetatan kondisi kredit secara signifikan.” King juga sependapat dengan suara pembuat kebijakan yang lain termasuk Rachel Lomax, dimana menyinggung soal ekspektasi inflasi bahwa “ketidakpastian yang lain yang sedang terjadi terkait imbas dari lonjakan ekspektasi inflasi, dimana memang terjadi kenaikan namun tidak dramatis. Yang menganggu adalah angka tersebut tidak kembali ke level sesuai harapan inflasi dapat berkurang.”

Yuan Melaju Ke Level Tertinggi Sejak Pematokan Akibat China Perangi Inflasi
Yuan menguat ke level tertingginya sejak pematokan dollar berakhir tahun 2005 terkait bank sentral China melihat kuatnya mata uang akan menurunkan inflasi dan mengekang pertumbuhan ekspor. Mata uang menguat terbesar pekan ini akibat pemerintah menaikkan upah minimum di Shanghai, menambah sinyal bahwa naiknya harga konsumen akan meningkat. Yuan telah merangkak naik 3.8 % terhadap dollar sejak awal tahun ini, terbesar sejak nilai tukar tetap berakhir di tahun 2005, dibanding dengan naik 2.7% di kuartal empat. ``Perlunya mengurangi inflasi dan memangkas surplus perdagangan tetap menekan naik yuan,'' kata Hao Shufei, trader forex pada ABN Amro Bank NV unit China di Shanghai. Yuan menguat 0.23% ke 7.0283 terhadap dollar di Shanghai kemarin. Mata uang mencapai angka 7.0252, level tertinggi sejak rantai terhadap dollar dihapus di Juli 2005.

Komentar Trichet Pada Suku Bunga
Presiden ECB Jean-Claude Trichet mengatakan suku bunga yang berada di level 6 tahun tertinggi akan membantu membatasi inflasi di kawasan Eropa. “Posisi kebijakan moneter saat ini akan mengkontribusi pencapaian stabilitas harga yang objektif,” dikatakan Beliau di hadapan Parlemen Ekonomi Eropa dan komite urusan Moneter di Brussels. “Pandangan Dewan Gubernur, resiko prospek jangka menengah untuk inflasi adalah ke atas.” “Positif Untuk Euro”

Pertumbuhan Ekspor Jepang Di luar Perkiraan Melesat 8.7%
Pertumbuhan ekspor Jepang di luar perkiraan meningkat di Pebruari seiring permintaan dari pasar emerging (negara berkembang seperti Asia) membantu pabrikan otomotif dapat bertahan dari keterpurukan A.S. Ekspor yang memberi kontribusi lebih dari separuhnya ekspansi ekonomi kuartal lalu, naik 8.7 persen dari setahun silam setelah meningkat 7.6 persen di Januari, menurut Kementerian Keuangan di Tokyo. Estimasi dari 19 ekonom yang di survei Bloomberg News adalah 7.5 persen. Konsumen di sejumlah negara berkembang telah membantu Hino Motors Ltd. dan Honda Motor Co. dari menyusutnya permintaan A.S, pasar terbesar Jepang. Meningkatnya ekspor ke luar negeri meski A.S mengarah pada resesi, mengartikan bahwa perlambatan Jepang tidak senyata prediksi analis. ``Ini angka yang mengesankan kuat dan kami perlu menaksir kembali prospek ekspor,'' kata Richard Jerram, kepala ekonom Macquarie Securities di Tokyo.

Tingkat Kepercayaan Bisnis Jerman Naik
Tingkat kepercayaan bisnis Jerman naik di luar perkiraan untuk 3 bulan berturut-turut di Maret, mengindikasikan ekonomi Jerman masih kokoh dengan tingginya harga minyak serta apresiasi Euro. Institute IFO mengatakan indeks iklim bisnis, berdasarkan survey dari 7,000 eksekutif, naik hingga 104.8 dari 104.1 di Februari. Ekonom tadinya mengharapkan penurunan hingga 103.5. Efisiensi perusahaan Jerman mengalami peningkatan serta berkurangnya biaya tenaga kerja, membantu produk mereka tetap kompetitif meskipun Euro menguat 17% terhadap dollar dari setahun lalu dan kenaikan harga minyak mencapai level di atas $100 per barrel. “Positif Untuk Euro”

Saham HK Ditutup Naik Setelah Laporan
Saham Hong Kong ditutup naik dalam perdagangan yang lambat, Rabu, karena laporan pendapatan yang bagus dari perusahaan keuangan blue chip, tapi kenaikan ini tertahan oleh investor yang berhati-hati terhadap gambaran pasar ke depan. Perusahaan snack Taiwan , Want Want China Holdings Ltd membuat awal yang kurang bagus di pasar karena sahamnya turun ke HK$2.92, di bawah harga IPO di HK$3, setelah perusahaan mendapatkan $1M dari IPO Hong Kong. Saham perbankan memimpin kenaikan pasar dengan HSBC naik 0.24% ke HK$127.30. "Investor berhenti sejenak setelah reli kemarin. Mereka keluar dari pasar untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya menjelang akhir kuartal," kata Andrew To, direktur penjualan Tai Fook Securities. "Para Pemain mengambil untung ketika pasar gagal menembus ke atas pada level 23,000."

Nikkei Turun 0.3%, Eksportir Jatuh Karena Kuatnya Yen
Nikkei turun 0.3%, Rabu, setelah eksportir seperti Canon Inc turun karena kuatnya yen dan banyak saham jatuh setelah lewat hari pembagian dividen bagi investor. Tiga Bank terbesar Jepang juga turun, dengan no 3, Mizuho Financial Group turun hampir 5 persen, mengikuti kerugian pada rekannya di AS di tengah kekuatiran akan gejolak kredit global. Dampak dari saham menjadi ex-rights, yang artinya pembeli hari ini kehilangan pembayaran deviden setelah 31 Maret, diperkirakan telah memotong sekitar 100 poin dari indeks, para peserta mengatakan pasar cukup kuat. Tapi keseluruhan, pasar kekurangan tenaga untuk mendorong pasar dalam perdagangan tipis. "Investor asing belum kembali dari liburan. Perdagangan tipis akan berlanjut hingga sisa minggu ini," kata Masaru Hamasaki, senior strategist Toyota Asset Management.

0 komentar: