Market Watch

Economic Calendar

Kamis, 27 November 2008

Cadangan devisa China tembus US$2 triliun

BEIJING (Bloomberg): Cadangan devisa China mencapai US$2 triliun untuk pertama kali yang memperkuat keuangan negara itu seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan pengeluaran dan penurunan suku bunga untuk mengatasi krisis finansial.


Chief economist National Bureau of Statistics Yao Jingyuan mengungkapkan kenaikan cadangan devisa itu di Beijing, hari ini, tanpa merinci angka pastinya. Bank sentral melaporkan surplus perdagangan membantu menaikkan cadangan devisa China menjadi US$1,9 triliun pada akhir September.

The Peoples Bank of China memangkas suku bunga sebesar 108 basis poin, terbesar dalam 11 tahun, menjadi 5,58%. Sebelumnya, pemerintah juga mengumumkan paket stimulus fiskal senilai 4 triliun yuan (US$586 miliar). Perdana Menteri Wen Jiabao tengah berupaya mengatasi melambatnya perekonomian di negara itu di tengah melemahnya ekspor.

"Meski kondisi seperti saat ini, China tetap memiliki posisi fiskal yang sangat kuat. Sehingga relatif tidak ada kendala yang berarti bagi kebijakan yang ekspansi," kata David Cohen, ekonom Action Economics di Singapura.

China melaporkan rekor surplus perdagangan sebesar US$35,2 miliar bulan lalu.

Standard & Poor’s menegaskan posisi fiskal dan cadangan devisa yang kuat ketika menaikkan rating utang jangka panjang menjadi A+ pada 31 Juli.

Yao mengemukakan angka US$2 triliun itu ketika didebat bahwa China lebih kuat ketika menghadapi krisis finansial yang menghantam Asia pada 1997 dan 1998.(yn)

0 komentar: