Market Watch

Economic Calendar

Selasa, 11 November 2008

Inflasi di China melambat jadi 4%

HONG KONG (Bloomberg): Terjadi pelambatan atas laju inflasi di China sepanjang 17 bulan yang bisa memberi ruang bagi bank sentral untuk memangkas suku bunga guna menahan krisis finansial.

Biro statistik melaporkan harga-harga produk konsumen naik 4% pada Oktober dari tahun lalu, lebih rendah dari September 4,6%. Angka bulan lalu itu lebih rendah dari median estimasi 18 ekonom sebesar 4,2%.

Kabinet China telah menyetujui anggaran senilai 4 triliun yuan (US$586 miliar) untuk mendorong permintaan domestik seiring melemahnya kinerja ekspor. Selain itu, lambatnya sektor properti juga mengancam pertumbuhan ekonomi negara itu. Gubernur Zhou Xiaochuan menegaskan bank sentral kemungkinan menahan suku bungan setelah diturunkan sebanyak tiga kali dalam dua bulan terakhir.

"Penting bagi otoritas moneter China untuk menghindarkan ekonomi jatuh. Stimulus fiskal dapat membantu namun masih ada ruang bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga," jelas Chen Xingdong, chief economist BNP Paribas SA Beijing.

Yuan diperdagangkan pada 6,8281 atas dolar AS pada pukul 10:28 a.m. di Shanghai, dari 6,8280 sebelum pengumuman inflasi itu.

Inflasi, yang naik cukup tinggi pada 2007 dan awal 2008, telah melambat dalam enam bulan menyusul membaiknya pasokan makanan dan turunnya harga komoditas dan energi.

Harga makanan naik 8,5% pada Oktober dari tahun sebelumnya, kenaikan terkecil dalam 17 bulan. Harga non-food juga naik 1,6%, lebih rendah dari 2% bulan sebelumnya.(yn)

0 komentar: