Market Watch

Economic Calendar

Selasa, 11 November 2008

Wall Street Tertekan

NEW YORK, SENIN - Saham-saham di bursa Wall Street AS melemah , pada perdagangan Senin (10/11) waktu setempat, seiring kekhawatiran terhadap resesi dan berita korporasi sehingga menghapus kenaikan pada pembukaan perdagangan yang diilhami oleh paket stimulus ekonomi besar-besaran dan rekor penalangan (bailout) terbesar AS untuk asuransi AIG.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 73,27 poin (0,82 persen) menjadi 8.870,54 pada penutupan pasar dan indeks saham teknologi Nasdaq jatuh 30,66 poin (1,86 persen) menjadi 1.616,74. Sedangkan Indeks Standard & Poor’s 500 mundur kembali 11,78 poin (1,27 persen) menjadi 919,21.

Wall Street sempat mengalami rally pada pembukaan pasar, memperpanjang kekuatan beli di pasar-pasar Asia dan Eropa setelah pemerintah China pada Minggu, mengumumkan rencana untuk membelanjakan empat triliun yuan (586 miliar dollar AS) pada proyek-proyek hingga akhir 2010 untuk menyalakan semangat ekonominya, yang terpukul keras oleh krisis finansial global.

Tetapi, rally Wall Street gagal berlanjut karena berita korporasi mengingatkan para investor tentang kesulitan mendalam di ekonomi terbesar dunia tersebut (AS). "Keraguan tentang masa depan dari General Motors dan kekhawatiran tentang pendapatan korporasi membebani pasar," kata Al Goldman, analis dari Wachovia Securities.

"Dalam jangka pendek lalu, masalahnya adalah membangun kembali kepercayaan di negara kami, ekonomi kami dan termasuk pasar modal. Data ekonomi baru-baru ini memperlihatkan berlanjutnya pelemahan ekonomi yang terus meningkatkan berita-berita negatif. Pesan ini juga kami peroleh dari pergerakan pasar saham baru-baru ini," tambahnya lagi.

Pemerintah China, Minggu, mengumumkan rencana untuk membelanjakan empat triliun yuan dalam proyek-proyek hingga akhir tahun 2010 untuk menyalakan motor ekonominya yang terpukul keras krisis finansial global dan menurunnya ekspor.

Sementara rencana tambahan bailout terhadap AIG, juga sempat memberikan kekuatan pada pasar. Pemerintah AS menawarkan rekor terbesar talangan sebesar 150 miliar dollar AS kepada raksasa asuransi tersebut. Berdasarkan rencana penyelamatan baru tersebut, Departemen Keuangan AS akan membeli 40 miliar dollar AS saham preferen baru yang diterbitkan AIG di bawah "Troubled Asset Relief Program", sebuah lembaga dana darurat yang didirikan untuk membantu institusi keuangan yang kesulitan. Saham AIG naik 8,06 persen menjadi 2,28 dollar AS.

Namun saham General Motors jatuh 24,50 persen menjadi 3,29 dollar AS setelah analis Deutsche Bank memproyeksikan harga sahahamnya akan jatuh menjadi nol, sekalipun jika ada bailout pemerintah terhadap produsen mobil terbesar AS tersebut, para pemegang saham tidak akan diuntungkan. Saham Goldman Sachs jatuh 8,45 persen menjadi 71,21 dolar AS setelah para analis Barclays Capital mengatakan dalam kuartal keempat bank akan mencatat kerugian pertamanya sejak tercatat pada 1999.

Saham-saham komoditi kelas berat meningkat. ExxonMobil, komponen Dow Jones terbesar, naik 0,50 persen pada 74,32 dolar AS dan raksasa aluminum Alcoa bertambah 5,00 persen pada 11,75 dolar AS. Fannie Mae, raksasa mortgage AS yang diselamatkan pemerintah, turun 3,36 persen menjadi 71,5 sen setelah melaporkan kerugiannya kian besar dalam kuartal ketiga menjadi 28,99 miliar dollar AS.

0 komentar: