Market Watch

Economic Calendar

Senin, 17 November 2008

China tambah emas buat cadangan devisa

BEIJING: China berencana meningkatkan kepemilikan emas untuk diversifikasi penambahan cadangan devisa setelah nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan terdepresiasi.

Demikian diungkapkan China Gold Association (CGA), organiasi yang terdiri dari pedagang, produsen, dan pedagang retail emas. China merupakan pembeli surat utang (treasury) AS terbesar kedua di dunia.

"China sudah memiliki beberapa ribu ton emas dalam cadangannya, seperti telah diumumukan lima sampai enam kali oleh pemerintah yakni 600 ton emas," ungkap Hou Huimin, vice chairman CGA, hari ini.

Pendanaan di AS yang kini defisit mencapai level terendahnya pada Oktober mendorong sejumlah investor berspekulasi terhadap pelemahan dolar AS.

Dengan pelemahan itu, surat utang AS diproyeksikan tidak banyak terjual mengiringi paket dana talangan sebesar US$700 miliar untuk menggiatkan kembali sektor perbankan.

"Ada kepercayaan diri bahwa emas akan lebih atraktif seiring dengan utang AS yang makin besar. Dalam jangka panjang, baik dolar AS dan surat utangnya kemungkinan melemah. Oleh karena itu, China akan membeli emas lebih banyak meski secara berangsur-angsur," kata Kenichiro Ikezawa, fund manager Daiwa SB Investments Ltd di Tokyo.

Cadangan mata uang asing di China adalah yang terbesar mencapai US$1,9 triliun. Dolar anjlok 0,5% terhadap enam mata uang utama dunia, sementara harga emas turun 0,8% menjadi US$730,54 per ounce.

0 komentar: