Market Watch

Economic Calendar

Jumat, 02 Januari 2009

Ekspor Korsel Desember turun 17,4%

oleh : Elsya Refianti

SEOUL (Bloomberg): Ekspor Korea Selatan turun 15% lebih di bulan kedua berturut-turut pada Desember, sehingga memperkuat indikasi ekonomi tengah menuju resesi pertamanya sejak 1998.

Ekspor Korsel tersandung 17,4% dari posisi setahun lalu setelah terpuruk 19% di November, yang merupakan penurunan terbesar sejak 2001, ungkap Kementerian Ilmu Ekonomi pada hari ini. Estimasi tengah dari sembilan ekonom yang disurvei Bloomberg News sebelumnya memperkirakan penurunan 16%.

Ekspor Asia yang mengendalikan ekonomi tengah melambat karena permintaan terhadap produk berkurang di tengah resesi simultan di AS, Jepang dan Eropa serta melemahnya pertumbuhan di China. Hyundai Motor Co, Hynix Semiconductor Inc dan LG Display Co, para eksportir terbesar Korsel, telah mengikuti langkah pemangkasan produksi yang ditempuh rival globalnya di tengah merosotnya permintaan.

“Ekonomi melambat lebih cepat dari perkiraan karena kekacauan ekonomi global berdampak lebih besar terhadap ekspor kami. Pemerintah dan bank sentral harus bertindak lebih banyak dan kuat guna menyelamatkan ekonomi,” kata Chun Chong Woo, ekonom di Standard Chartered First Bank Korea Ltd di Seoul.

Para pembuat kebijakan tengah memompa dana ke dalam sistem finansial Korea Selatan, mendongkrak belanja publik, serta memangkas pajak dan suku bunga guna melindungi ekonomi dari kejatuhan akibat krisis finansial global. Mata uang won Korea menyelam 26% dan indeks saham Kospi melorot 41% pada 2008.

Ekonomi Korea Selatan menurun cepat karena mendalamnya resesi global mempengaruhi permintaan di dalam dan luar negeri. Produksi pabrikan turun terparah dalam� catatan pada November dan kepercayaan kalangan pabrikan anjlok ke rekor terendah. Tingkat pengangguran naik jadi 3,3% pada November, atau tertinggi sejak Juli 2007.

Ekspor naik 13,7% dan impor melonjak 22% pada tahun lalu dibandingkan 2007, sehingga mengakibatkan defisit perdagangan sebesar US$13 miliar.

Negara itu membukukan surplus dagang sebesar US$667 juta pada Desember 2008 sementara impor turun 21,5% karena harga minyak tertekan.

Won Korea, yang merupakan mata uang berkinerja terburuk di wilayah itu pada 2008, turun 4,3% ke posisi 1.314 per dolar AS pada pkl. 10:12 di Seoul. Indeks Kospi tertekan 0,2% menjadi 1122,47.(er)

0 komentar: