Market Watch

Economic Calendar

Kamis, 15 Januari 2009

PDB China terbesar ketiga di dunia


Ekonomi China lampaui Jerman

HONG KONG: China menjadi negara dengan skala perekonomian terbesar ketiga di dunia setelah melampaui Jerman, sehingga kian meningkatkan pengaruh negara itu di kancah ekonomi dan politik internasional.

Situs resmi Biro Statistik Nasional China kemarin mengeluarkan data revisi produk domestik bruto negara itu selama 2007. PDB China naik 13% selama 2007, lebih tinggi dibandingkan dengan estimasi sebelumnya yang ditetapkan sebesar 11,9%, yaitu menjadi US$3,38 triliun (25,73 triliun yuan).

Revisi itu menunjukkan PDB China lebih besar 777,6 miliar yuan dibandingkan dengan estimasi sebelumnya. Dengan menggunakan nilai tukar rata-rata selama 2007, realisasi angka itu melebihi PDB tertinggi Jerman yang mencapai US$3,32 triliun (2,42 triliun euro).

Ekonomi China 70 kali lebih besar dibandingkan dengan 1978, ketika pemimpin Deng Xiaoping melakukan perubahan kebijakan komunis bergaris keras menjadi pasar bebas.

Setelah menyusul Inggris dan Prancis pada 2005, China menjadi negara ketiga yang menyelesaikan proyek luar angkasa, menjadi tuan rumah Olimpiade dan melampaui Jepang sebagai pembeli surat berharga di Amerika Serikat.

"Angka ini hanya satu dari banyak bukti yang menunjukkan China adalah pemain yang sangat penting dalam pentas global," ujar Huang Yiping, Kepala Ekonomi Citigroup Inc di Asia, seperti dikutip Bloomberg, kemarin

Angka itu diluncurkan China pada saat negara itu menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi terbesar sejak 1990, setelah kebangkrutan ekspor akibat resesi global.

Sementara itu, data yang dirilis Kantor Statistik Pemerintah Pusat Jerman, kemarin, menyebutkan pertumbuhan produk domestik bruto Jerman turun menjadi 1,3% pada 2008. Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 2007 yang mencapai 2,5%.

Louis Kuijs, ekonom senior Bank Dunia (World Bank) di Beijing, mengestimasikan angka itu menunjukkan ekonomi China lebih besar sekitar 15% dibandingkan dengan ekonomi Jerman pada saat ini. Dia menegaskan ekonomi China telah melampaui Jerman pada 2007.

Amerika Serikat tetap menjadi negara dengan PDB terbesar di dunia diikuti Jepang pada urutan kedua.

Jika China dapat melanjutkan pertumbuhan ekonomi rata-rata seperti 20 tahun terakhir dan Amerika Serikat melakukan hal yang sama, China akan melampaui Amerika Serikat dalam 20 tahun mendatang. "Tidak ada keraguan hal itu akan terjadi," ujar Tim Condon, Kepala Peneliti Asia ING Groep NV Singapura.

Dari Jakarta, Dekan FE UI Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan Asia Timur masih menjadi wilayah yang menjanjikan, selama krisis global ditopang oleh pertumbuhan ekonomi China dan India yang masih cukup tinggi.

Menurut dia, China pada 2009 masih membukukan pertumbuhan 7%-8%, sedangkan India kemungkinan tumbuh 5%-6%. "Pertumbuhan 7%-8% bagi ekonomi sebesar China itu masih tinggi," ujarnya dalam seminar bertajuk Outlook Ekonomi 2009: Perbankan dan Properti kemarin.

China dan India yang merupakan negara-negara berkembang anggota BRIC sebelumnya diharapkan dapat mengompensasi perlambatan laju pertumbuhan ekonomi dunia.

Bambang memperhitungkan negara anggota BRIC lainnya, yakni Rusia, akan mengalami kontraksi signifikan karena terpukul oleh krisis harga minyak dan krisis finansial global. Sebagai produsen minyak kedua terbesar dunia setelah Arab Saudi, ekonomi Rusia salah satunya bertumpu pada ekspor minyak.

Sementara itu, kata Bambang, Rusia juga menghadapi tata kelola pemerintahan dan struktur finansial yang rapuh.

Adapun, pertumbuhan ekonomi negara di Asean juga diprediksi mengalami kontraksi. Dia melihat Singapura dan Thailand berpotensi membukukan pertumbuhan negatif. (nana.oktavia@ bisnis.co.id/erna.girsang@bisnis.co.id)

Oleh Nana Oktavia Musliana & Erna S.U. Girsang
Bisnis Indonesia

0 komentar: