Market Watch

Economic Calendar

Kamis, 15 Januari 2009

Krisis Sulit Berakhir, Stimulus Tak Efektif

HONGKONG, RABU - Kelesuan ekonomi belum berakhir, setidaknya hingga tahun 2010. Kelesuan baru berakhir jika tumpukan utang yang mendera konsumen dan perusahaan diatasi. Konsumen dan korporasi di negara-negara maju masih terlilit utang.

Demikian dikatakan ekonom John Greenwood, Rabu (14/1) di Hongkong. Greenwood adalah ekonom dari perusahaan investasi raksasa dunia asal AS, Invesco Ltd, yang sedang berkunjung ke Hongkong.

”Belum ada tanda-tanda titik nadir sudah tercapai. Hampir bisa dipastikan krisis masih berkepanjangan,” kata Greenwood, yang meragukan manfaat stimulus ekonomi yang diluncurkan berbagai negara.

Pemerintahan AS mendatang, di bawah Presiden AS terpilih, Barack Obama, sudah merancang paket stimulus senilai 800 miliar dollar AS. Greenwood meragukan program fiskal dan moneter yang hiperaktif itu bisa mencegah krisis berkepanjangan.

Dampak stimulus mental karena konsumen dan korporasi masih dibebani utang besar, yang didapat saat terjadinya fenomena ”uang murah” dalam 10 tahun terakhir. Stimulus ekonomi tidak akan bisa mendorong konsumen berbelanja dan tidak bisa merangsang korporasi berinvestasi. Konsumen dan korporasi masih enggan mendapatkan pinjaman baru.

”Tidak jelas apakah semua program stimulus itu bisa memberi dampak positif secara cepat. Saya berpendapat, ada perkiraan salah soal manfaat stimulus ekonomi,” kata Greenwood, dari perusahaan yang mengelola 410 miliar dollar AS aset.

Hindari saham

Greenwood juga merekomendasikan agar investor menghindari pembelian saham, setidkernaknya hingga 2010. ”Menurut saya, belum tepat untuk segera menyerbu saham,” kata Greenwood, yang juga mengatakan investor agar mencegah pembelian saham denominasi dollar AS.

Dari London, Oganization for Economic Cooperation and Development (OECD) juga mengatakan bahwa 16 negara di zona Euro, pengguna mata uang tunggal Euro, belum pulih hingga tahun 2010.

OECD menekankan pentingnya keberadaan regulator global untuk mengawasi aktivitas sektor keuangan. Regulator ini penting untuk memastikan kesehatan lembaga keuangan global. (REUTERS/AP/AFP/MON)

0 komentar: