Market Watch

Economic Calendar

Rabu, 06 Februari 2008

FOKUS PASAR

SUMMARY


  • Bush desak Senat loloskan kebijakan fiscal dengan batas waktu, selesai dalam 7 hari.
  • Kebijakan moneter AS mungkin sudah terlalu longgar karena paket bernilai 1.1% GDP atau 2.4% deficit anggaran.
  • Dalam setahun GMAC rugi $2.3 milyar, menambah daftar lebih dari 100 perusahaan kredit yang menunda operasi, mencari pembeli atau bangkrut tahun lalu.
  • Korelasi antara carry trade dan saham AS berlanjut terpisah karena membeli yang satu bukan berarti membeli yang lainnya.
  • Perpindahan pada kurva harga minyak, yang memproyeksikan harga ke depan, menyiratkan resesi AS telah diserap pasar.
Aplikasi Kebijakan Moneter/Fiskal Membatasi Penurunan

Juri masih belum bersuara apakah AS akan mengalami pertumbuhan yang buruk atau kontraksi sedang. The Fed memenuhi ekspetasi pasar dengan memangkas suku bunga 50 basis point, hingga fed fund rate menjadi 3%. The Fed telah memotong secara akumulatif sebesar 2.25% semenjak musim summer kemarin. The fed menyebutkan bahwa “resiko penurunan growth masih ada.” Estimasi ini sedikit lebih baik dibanding sebelumnya, namun masih menyiratkan bahwa peluang pemangkasan kembali masih terbuka lebar. Sementara kebijakan fiscal yang hendak dilaksanakan. Representatif Gedung Putih telah meluluskan paket proposal sebesar $146 billion. Senat masih harus meratifikasinya, namun hanya soal waktu sebelum rebate pajak dan penghentian sebagian pajak dipraktekkan. Bush juga telah merekomendasi defisit current account. Namun, apakah kebijakan ini dapat mencegah pelambatan ekonomi dan memecahkan problem sektor kredit, yang memicu bubble sektor perumahan? Solusinya tidak hanya pada pemangkasan tingkat suku bunga. Mungkin dapat mengurangi bahayanya, namun resikonya justru bertambah terhadap ekonomi yang telah menderita sebelumnya akibat kelonggaran kebijakan di masa lalu. Langkah the Fed terlalu berbahaya, jika suku bunga dipangkas terlalu banyakpun, The Fed akan kehilangan kapasitas dan powernya untuk mempengaruhi event tertentu. Dalam situasi tersebut, inflasi akan menyatu dengan ekonomi akibat kebijakan yang terlalu longgar.

GMAC Mencetak Kerugian $724 Million Loss Sejalan Buruknya Kredit Rumah

GMAC LLC, perusahaan peminjaman dana yang dijual oleh General Motors Corp. pada manager hedge fund, rugi $724 million di kuartal keempat disebabkan pembeli rumah gagal membayar kredit nya. Hasil tersebut termasuk kerugian anak perusahan Residential Capital,LLC sebesar $921 million. GMAC berjanji untuk berusaha mencetak uang kembali tahun ini meskipun jatuhnya nilai rumah dan penyitaan rumah memaksa ResCap mengurangi 5,000 pegawai, atau 1/3 dari staff nya di tahun 2007. Perusahaan juga mengatakan adanya pembeli potensial ResCap. Bisnis kredit mobil GMAC masih menguntungkan meskipun penurunan penjualan mobil sebesar 6.1 persen tahun lalu. “Kinerja selama 2007 dipengaruhi oleh tantangan dari sektor mortgage, kredit serta pasar modal,” dalam Senat untuk meluluskan program tersebut, dan beliau memberi batas waktu hingga 7 hari agar tercapai persetujuan. Masih banyak hal yang perlu dilakukan pemerintah, namun berdasarkan proposal tersebut dapat menjadi dorongan signifikan untuk pertumbuhan ekonomi di semester kedua tahun ini.

Akankah Kebijakan Moneter AS Tidak Efektif?

Bank Sentral AS yang memangkas suku bunga yang sangat besar akibat ketakutan resesi serta kejatuhan maupun krisis sektor kredit. Pemerintah AS juga berusaha menerapkan stimulus fiscal senilai $150b alias 1.1% dari GDP, dimana akan mengambil jatah budget deficit hingga 2.4% demi ekonomi 2008. Semua langkah ini memiliki persamaan; mereka berusaha menstimulasi peningkatan ekonomi yang telah tumbuh di atas angka potensial nya selama dekade terakhir, serta konsekuensi membengkaknya statement direktur GMAC, Eric Feldstein. “Info GMAC ini merupakan bukti lebih lanjut dari pelemahan sektor perumahan.”

Carry Trades Naik, Dow Turun

Korelasi antara carry trade dengan Saham AS semakin terlepas sejalan dengan tidak ada pihak yang mau membeli asset tersebut. Selama minggu ini, kami masih mengekspetasikan korelasi antara carry trades dengan saham akan menipis. Beberapa contoh banyak sekali terlihat dimana Dow reli 92 point namun mata uang carry trade seperti EUR/JPY dan GBP/JPY sebenarnya malah melemah. Trader keberatan untuk mengambil resiko meskipun mereka membeli saham. Pengalihan resiko masih merupakan masalah dan trader mungkin akan memutar uangnya pada mata uang lokalnya saja.

Minyak Jatuh Sejalan Mencuatnya Kekhawatiran Ekonomi AS

Minyak jatuh lebih dari satu dollar di hari Selasa, tertekan oleh aksi jual pemodal sebagai respon pada pelambatan ekonomi pada Negara konsumen energi terbesar tersebut. Perubahan kurva harga minyak, yang dalam bentuk serah kontrak future, mengindikasikan resesi AS sudah diperhitungkan ke dalam harga. Para pelaku pasar juga melihat tidak ada masalah dengan tempat penyulingan minyak disamping itu telah terlewatinya musim dingin yang merupakan puncak tertinggi permintaan akan minyak. Ekspektasi cadangan minyak AS yang akan meningkat dalam empat minggu beruntun memberi bobot pada harga.

BI Merevisi Perkiraan Inflasinya

Inflasi terlihat menggelembung bulan januari menjadi 7.4% y/y, yang melatar belakangi Bank Indonesia melakukan revisi perkiraan inflasi menjadi 6-6.5% pada 2008, hal tersebut jelas di atas target 4-6%, di satu sisi BI memproyeksikan pertumbuhan 2008 GDP sekitar 6.2-6.8%, ini jelas suatu gambaran bahwa bank sentral tidak terlalu terfokus pada prospek pertumbuhan ekonomi. Dan inflasi masih tetap tinggi, kelihatanya BI masih akan mempertahankan suku bunganya pada rabu ini, secara keseluruhan para pelaku pasar ingin mengamati perkembangan strategy kebijakan secara detail. Kami masih melihat arus modal yang masuk ke Indonesia , searah dengan kebijakan pemangkasan suku bunga the Fed, pada prinsipnya melakukan pembelian asset dalam bentuk dominasi IDR-termasuk SBI maupun government bonds masih lebih menjanjikan.

Redeker – BNP : Dollar Australia Diperkirakan Jatuh Ke 77 Sen A.S

Para investor akan menjual dollar Australia akibat tumbuhnya sinyal kegagalan dari krisis subprime-mortgage A.S yang menjalar masuk ke dalam pasar uang negara, menurut BNP Paribas SA, bank terbesar Perancis. Mata uang yang dikenal sebagi Aussie, akan jatuh ke angka 77 sen A.S (AUD= 0.7700) di akhir tahun dan 65 sen di akhir 2009, menurut Hans-Guenter Redeker, kepala strategi valas global pada BNP. Aussie telah menguat 17 persen terhadap dollar A.S selama 12 bulan belakangan, menjadikan sebagai performer terbesar ketiga dari 16 mata uang yang paling banyak diperdagangkan oleh Bloomberg. Investor telah terpikat oleh menguatnya harga komoditi dan ekonomi yang telah tumbuh selama 17 tahun beruntun. Manufaktur Australia jatuh kali pertama di hampir dua tahun di bulan Januari, sementara kepercayaan bisnis dan konsumen melemah, sinyal ekonomi akan menurun karena pelambatan ekonomi AS menyebar ke seluruh dunia.

Saham HK Jatuh Sebelum Libur

Saham Hong Kong jatuh 0.89 % Selasa di tengah kekuatiran baru akan kesehatan ekonomi A.S., tapi Sinopec naik tutup di atas karena ekspektasi harga minyak turun, “Investor ritel tidak mau menahan posisi mereka menjelang liburan, jadi mereka taking profit setelah 2 hari beruntun naik,” kata Alex Tang, direktur riset Core Pacific-Yamaichi International (HK) Ltd. Pasar Hong Kong akan tutup setelah sesi pagi Rabu karena libur tahun baru bulan. Akan dibuka kembali hari Jumat. Investor masih berhati-hati karena kekuatiran China dapat mengumumkan regulasi untuk menanggulangi krisis cuaca selama liburan yang dapat mempengaruhi perusahaan, kata trader. “Pasar akan bergerak antara 23000 hingga 26000 poin bulan ini,” kata Tang.

Saham A.S. Jatuh setelah Industri Jasa Memburuk

setelah industri jasa melemah ke level terendah sejak 2001, menimbulkan spekulasi ekonomi berada di ambang resesi. “Karena resesi akan terjadi, profit akan menurun,” kata Stuart Schweitzer, global markets strategist di JPMorgan Private Bank. “Hal ini sedang berlangsung.” Sekitar 6 saham jatuh setelah indeks ISM non manufaktur, yang mencerminkan 90% kegiatan ekonomi, terjerembab ke 41.9 dari 54.4 bulan sebelumnya. Angka 50 adalah batas antara tumbuh dan penurunan.

Saham Jepang Jatuh, Eksportir Kuatir Resesi

Saham Jepang jatuh Selasa, dengan eksportir seperti Honda Motor mendapat tekanan setelah penurunan peringkat perusahaan kartu kredit A.S. dipicu ketakutan resesi. Investor membuang saham perusahaan yang mengeluarkan pendapatan buruk. Olympus Corp. jatuh hampir 14% kareana menguatnya yen dan harga kamera yang turun. Indeks Nikkei 225 turun 0.8% setelah naik 2.7% hari Senin.


0 komentar: