Market Watch

Economic Calendar

Senin, 11 Februari 2008

FOKUS PASAR

RINGKASAN

Performa data US retailers menunjukkan penurunan dalam 4 dekade terakhir.

  • Harga rumah cenderung turun seiring dengan banyaknya penyitaan rumah yang menambah pasokan rumah yang sudah berlimpah.
  • Pejabat Fed mengkonfirmasi meningkatnya pelemahan ekonomi, memberi sinyal pemangkasan suku bunga lagi pada pertemuan mendatang. Namun inflasi turut menjadi perhatian, memberikan indikasi besarnya pemangkasan akan menjadi perdebatan.
  • Kongres AS memberikan persetujuan atas paket stimulus ekonomi yang akan memberikan check potongan pajak ke lebih dari 100 juta rumah tangga dalam usaha mendorong ekonomi.
  • Kesulitan likuiditas akan berbalik karena kekuatiran kredit menahan spread interbank tetap besar meski adanya suntikan likuiditas dari bank sentral.
Penjualan Ritel Melemah

Penjualan pada ritel AS besar melambat di bulan Januari, mengindikasikan resesi sektor perumahan, meningkatkan harga bahan pokok dan energi sejalan dengan pelemahan tenaga kerja yang akan memperlambat konsumsi lebih jauh. Macy’s dan Nordstrom melaporkan penjualan jatuh sementara Wal-Mart, ritel no.1, melaporkan hasil yang sama peningkatan dibawah perkiraan analis. Penjual ritel memotong harga-harga di bulan Januari supaya menarik konsumen setelah belanja musim liburan yang terburuk semenjak 5 tahun terakhir. Penjualan Januari tetap yang terlemah selama 4 dekade terakhir, terutama hasil mengecewakan kartu ucapan natal dan akhir tahun yang biasanya mendukung musim tersebut. Konsul UBS-International untuk index Shopping naik 0.5%, cukup jauh dibawah prediksi sebelumnya 1.5% dan keuntungan tahun lalu 2.1%. Maka laporan ini yang terlemah semenjak index ini disediakan dari tahun 1970."Info ini negative untuk pasar modal."

Pending Home Sales Jatuh 1.5% di Bulan Desember

Kontrak untuk pemilik rumah sebelumnya jatuh di bulan Desember, mengindikasikan resesi perumahan akan berlanjut selama 2008. Perjanjian pembelian berkurang 1.5% dengan index sebesar 85.9, sementara laporan kontrak bulan November direvisi menjadi lebih rendah sebesar 3.0%. Laporan hari ini merupakan penurunan 24.2% dari periode yang sama tahun lalu. Meningkatkan kekhawatiran bahwa resesi perumahan akan berimbas ke sektor tenaga kerja serta consumer spending, ancaman tersebut diakibatkan keseluruhan GDP yang mengalami kontraksi. Nilai rumah cenderung anjlok kembali seiring banyaknya penyitaan rumah menambah inventori.

Inflasi Yang Menanjak Membayangi Langkah The Fed Selanjutnya

Lemahnya data ekonomi (berdasarkan payroll bulan Januari memberi sinyal sektor jasa secara luas melambat) telah membawa pasar berekspektasi untuk pemangkasan selanjutnya pada meeting Fed tanggal 18 Maret. Pasar berjangka memasukkan faktor setengah basis poin cut suku bunga, dari 3%. Kemarin Traders memperkirakan 28% peluang 75 basis poin cut. Panduan penting untuk langkah Fed selanjutnya akan terlihat minggu depan ketika Ben Bernanke memberikan testimony di depan Senat. Beberapa petinggi, bagaimanapun, mengekspetasikan pertumbuhan akan mengalami rebound di semester kedua, dan mereka khawatir pemangkasan suku bunga hingga menjadi terlalu rendah akan memproyeksikan inflasi tinggi seiring ekonomi pulih. Efek kebijakan moneter selalu mengalami delay, maka interest rate cut cenderung mendongkrak ekonomi 6 bulan hingga setahun semenjak diimplementasikan. "Fed harus lebih berhati-hati sekarang untuk menambah jumlah stimulus ke pasar, tanpa berimbas pada inflasi" kata Presiden Fed untuk Dallas .

$151 Milyar Paket Stimulus Disetujui Oleh Senat - Update

Pihak konggres A.S telah memberi persetujuan final untuk mengeluarkan paket stimulus ekonomi sebesar $151 biliun yang akan di kirim melalui cek rabat pajak ke lebih dari 100 juta keluarga dalam upaya mengangkat lambatnya ekonomi. Dari 81 berbanding 16 putusan, para senator setuju untuk menambah rabat kepada 20 juta warga senior dan 250,000 bagi cacat veteran guna menjalani langkah Pemerintah. Dewan menyetujui revisi tagihan dengan hasil 380 banding 34 kurang dari tiga jam, sehingga Presiden George W. Bush akan menandatangani. Bush diisyaratkan bakal menandatangani langkah ini. ``Tagihan ini akan membantu untuk menstimulasi consumer spending dan meningkatkan kebutuhan investasi bisnis,'' katanya dalam pernyataan dari White House. ``Kami menghadapi ketidakpastian ekonomi,'' kata Senate Majority Leader Harry Reid setelah putusan. ``Rencana ini akan membantu jutaan warga Amerika, puluhan juta warga Amerika.''

Parameter Fear Wall Street Semakin Besar

Bertambah parahnya kekacauan sektor kredit yang berimbas pada semua pasar kredit serta pasar derivatif akan memimpin keringnya likuiditas dalam beberapa variasi pasar finansial, termasuk pasar derivative yang paling likuid. Ronde berikutnya dari kekacauan sektor kredit di market interbank akan terjadi dipicu oleh resiko counterparty, ketidakpercayaan satu sama lain, likuiditas utama serta resiko kredit. Variasi dari rates interbank seperti TED spreads, BOR-OIS spreads, BOT – Tbill spreads, interbank-policy rate spreads, swap spreads, VIX, sering disebut juga instrument ketakutan Wall Street telah naik, dan kami perkirakan akan semakin melebar. Bahkan berkurangnya kekacauan likuiditas setelah aksi bank sentral missal di bulan Desember dan Januari akan kembali berbalik sejalan dengan kekhawatiran kredit membuat terjadinya pelebaran spread interbank tersebut meskipun dilakukan injeksi likuiditas dari para bank sentral. Mengindikasikan jalan yang terjal bagi AS.

Ekonomi Jepang Hadapi Tantangan Karena Gambaran Buruk Ekonomi Global

Meskipun belum pasti bahwa BOJ akan mengintervensi pada area 105-100, faktor ekonomi dan perkembangan data menyiratkan Gubernur Fukui dan petinggi lain mungkin akan melakukan solusi itu. Menurut survei Tankan terbaru, kebanyakan perusahaan Jepang memprediksi nilai USDJPY tahun 2008 akan berada di sekitar 113.00. Dengan harga sekarang berada di 106.50, hedging tersebut berada di area merah mengindikasikan margin profit untuk eksportir akan mengecil. Nyatanya, tahun 2008 perusahaan multi nasional Jepang akan terkena dampak dari 2 sisi yaitu nilai yen yang tinggi dan pelambatan ekonomi global, menjadi kombinasi mematikan karena biaya tinggi akan membatasi penjualan. Bulan Januari ini Toyota, Honda dan Nissan mengalami penurunan penjualan tahun ke tahun sebesar 7 % karena industri bajanya juga mengalami penurunan terburuk sejak 1998.

Trichet Ubah Sikap Pada Bunga, Pertumbuhan Terancam

Presiden Bank Sentral Eropa Jean- Claude Trichet merubah arah dan mensinyalkan ia membuka ruang untuk memangkas suku bunga kali pertama dalam lima tahun terkait goyahnya pertumbuhan ekonomi. Trichet menjatuhkan ancaman untuk menaikkan bunga setelah laporan ekonomi pekan lalu menunjukkan Eropa mulai terjangkit oleh lambatnya ekonomi A.S. Industri jasa di kawasan tumbuh pada laju paling lambat lebih dari empat tahun di Januari, dan kepercayaan konsumen serta eksekutif jatuh ke level rendah dua tahun. ``Ketidak pastian seputar prospek pertumbuhan ekonomi tidak biasanya tinggi,'' kata Trichet di Frankfurt setelah ECB tetap menahan benchmark suku bunga di 4 persen. ECB telah menjaga bunga pinjaman di level tinggi enam tahun sejak Juni untuk menjaga inflasi. Kontrasnya, Federal Reserve A.S bulan lalu menurunkan bunga kuncinya sebesar 1.25 persen poin ke 3 persen, pemangkasan paling kencang sejak 1990.

MBIA Dapatkan $1 Milyar Dengan Jual Saham

Usaha untuk mempertahankan rating kredit AAA, MBIA, penjamin obligasi terbesar, menjual $1 milyar nilai saham pada harga discount 14% dari harga closing hari ini. Perusahaan Warburg Pincus membeli $300 juta nilai saham menambah $500 juta pembelian sebelumnya. Pengawas Asuransi New York Eric Danillo, yang merekayasa rencana untuk mendukung penjualan berkata “Transaksi yang seperti ini yang kita bicarakan dan dorong.” Bank-bank akan menemukan jalan keluar yang lebih murah jika penjamin obligasi telah diturunkan peringkat kreditnya.. Perkiraan Barclay bahwa tambahan $143 milyar cadangan akan diperlukan jika hal tersebut terjadi. Citigroup dan UBS, yang mempunyai kredit mortgage yang didukung saham dengan konsentrasi terbesar sedang merencanakan rencana pendanaan untuk Ambac, penjamin obligasi terbesar kedua.

Nikkei Jatuh Karena Saham Permesinan, Pengaruh Laporan Pendapatan

Indeks Nikkei turun 1.4 persen Hari Jumat, melanjutkan penurunan karena investor menjual saham permesinan seperti Fanuc Ltd karena data industri yang lemah dan penundaan dalam perdagangan di TOPIX futures membatasi kemampuan untuk hedging. Alasan utama penurunan masih oleh kekuatiran akan kesehatan ekonomi dan pendapatan perusahaan. Investor akan memutuskan untuk menjual saham lagi karena laporan pendapatan yang buruk, bahkan bila dibandingkan dengan perusahaan Amerika, permasalahan system menjadi masalah utama, terutama sebelum 3 hari akhir pekan.

sumber : Monex Jakarta

0 komentar: