Market Watch

Economic Calendar

Selasa, 15 April 2008

FOKUS PASAR

RINGKASAN

  • Penjualan ritel AS menguat 0.2% di bulan Maret, dan penjualan ritel di luar otomotif naik 0.1%.
  • Inventaris pada berbagai bisnis AS di bulan Februari meningkat seiring penjualan yang jatuh terbanyak dalam setahun, mengindikasikan perusahaan harus memangkas pemesanan.
  • Kekuatan ekonomi utama dunia mengungkapkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam dan membiarkan dollar melemah.
  • Wachovia Corp., bank keempat yang terbesar di AS, melaporkan kerugian di luar perkiraan akibat gagal bayar pinjaman rumah di California , dan mengeluarkan rencana penambahan modal dengan cara menjual $7 M saham dan memotong dividen.
  • Pengambil kebijakan Bank Sentral Eropa tetap mengutamakan inflasi setelah pertemuan dengan pejabat bank sentral lain dan politikus pada akhir pekan, dan anggota dewan gubernur Yves Mersch mengungkapkan ketidakinginannya untuk memotong suku bunga.

Penjualan Ritel AS Menguat di Maret
Penjualan ritel AS menguat 0.2% di bulan Maret, sementara penjualan ritel di luar otomotif naik 0.1%. Penjualan keseluruhan diestimasikan tidak ada pertumbuhan, sementara penjualan tidak termasuk otomotif sesuai perkiraan. Kenaikan ini akibat penjualan pom bensin yang meningkat drastis seiring harga yang melonjak dibanding bulan lalu. Biaya rata-rata bensin per gallon bulan lalu naik 6.9% dibandingkan dengan Februari. Penurunan sektor perumahan juga terlihat dalam retail sales. Penjualan furniture, elektronik, dan perlengkapan rumah tangga maupun bahan material rumah semuanya mengalami penurunan bulan ini. Banyak ekonom mengestimasikan penjualan ritel masih flat di semester pertama 2008, seiring dengan konsumen yang menghadapi kenaikan harga pangan dan energi sementara lapangan kerja masih lemah dan harga rumah masih menurun. Penjualan bahan bakar menjadi komponen utama penyebab kenaikan penjualan ritel bulan ini.

Inventaris Berbagai Bisnis AS
Inventaris pada berbagai bisnis AS di bulan Februari meningkat seiring penjualan yang jatuh terbanyak dalam setahun, mengindikasikan perusahaan harus memangkas pemesanan. Kenaikan 0.6% diikuti revisi kenaikan Januari sebesar 0.9% yang lebih besar dari laporan sebelumnya. Penjualan jatuh 1.1% terburuk sejak Januari 2007. Laporan ini mengindikasikan perusahaan sedang mengakumulasi inventaris yang tidak diharapkan seiring penjualan semakin lemah, dimana dapat mengakibatkan pemangkasan pengeluaran dan produksi lebih jauh. Inventaris meningkat hingga 1.28, level tertinggi sejak Agustus kemarin pada tingkat penjualan yang sama. GDP
juga diekspektasikan untuk menunjukkan pertumbuhan yang kecil di triwulan pertama 2008, dan kemungkinan berkontraksi. Estimasi pertama GDP Q1 2008 baru akan dirilis pada 30 April.

G-7 Menyiratkan Nada Agresif
Atas Pelemahan Dollar
Kekuatan ekonomi utama dunia mengungkapkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam dan membiarkan dollar melemah. Treasury Secretary AS Henry Paulson, dan Gubernur The Fed Bernanke maupun negara G-7 menyatakan “Sejak pertemuan kami yang terakhir, terjadi fluktuasi tajam pada mata uang utama, dan kami khawatir terhadap implikasi nya terhadap stabilitas ekonomi maupun keuangan.” Kata-kata mereka, meskipun masih sekedar wacana, menandai perubahan kebijakan petinggi setelah meeting G-7 sebelumnya dan terlihat untuk menegaskan bahwa keinginan Group tersebut adalah memberi alas pada kejatuhan dollar. Pelemahan dollar dapat menyebabkan kenaikan harga minyak dan mengkontribusi tekanan inflasi domestik. Kejatuhan dollar dapat membahayakan lingkaran kenaikan suku bunga serta perlambatan pertumbuhan seiring investor asing yang menarik dananya dari investasi dollar.

Wachovia Mencetak Kerugian,
Berencana Menambah Modal Sebesar $7 M
Wachovia Corp., bank keempat yang terbesar di AS, melaporkan kerugian di luar perkiraan akibat gagal bayar pinjaman rumah di California , dan mengeluarkan rencana penambahan modal dengan cara menjual $7 M saham dan memotong dividen. Saham Wachovia jatuh terbanyak hampir dalam 17 tahun pada bursa New York setelah perusahaan bermaksud untuk menjual sahamnya $24/ lembar, 14% dibawah harga penutupan minggu lalu. Kerugian kwartal pertama sebesar $393 juta, atau 20 sen per lembar saham, dibandingkan dengan pendapatan sebesar $2.3 M, atau $1.20/tahun sebelumnya, menurut perusahaan berbasis di Charlotte , North Carolina dalam pernyataannya kemarin. Keuntungan bank utamanya, termasuk ritel, bisnis kecil dan pelanggan komersil, jatuh 17% hingga $1.2 M. Wachovia juga masih menyimpan kerugian $422 juta lebih karena kerugian kredit akibat dari penurunan tajam konsumen real estate dan kredit mobil, terutama di California dan Florida, dimana harga berjatuhan serta penyitaan rumah meningkat. Akibat hal tersebut Wachovia berencana untuk mengurangi 500 pekerja investment banking.

ECB Tegas Terhadap Inflasi, Mersch Mengenyampingkan Pemotongan Suku Bunga
Pengambil kebijakan Bank Sentral Eropa tetap mengutamakan inflasi setelah pertemuan dengan pejabat bank sentral lain dan politikus pada akhir pekan, dan anggota dewan gubernur Yves Mersch mengungkapkan ketidakinginannya untuk memotong suku bunga. Meskipun angota negara maju G7 mengutarakan ketidaksenangan akan mata uang yang berfluktuasi, pejabat ECB tidak ingin mengabaikan indikator inflasi yang telah mendorong penguatan euro terhadap dolar dalam beberapa bulan ini. Mersch, yang memimpin bank sentral Luxembourg , yang paling jelas mengutarakan bahwa inflasi sangat rentan akan penurunan suku bunga saat ini. Ketika ditanya apakah dia sependapat dengan pandangan IMF bahwa ECB memiliki ruang penurunan suku bunga tahun ini, Mersch mengungkapkan kepada Bloomberg bahwa "tentunya waktu tersebut bukan saat ini di tahun yang sedang berjalan sekarang ".

Kebijakan BOJ Tak Berubah
Terkait Perlambatan Ekonomi – BOJ Minutes
BOJ kembali berkomitmen untuk menaikkan suku bunga bertahap meski ekonomi melambat, menurut minutes bulan Maret. ``Faktor-faktor ancaman meningkat baik di dalam maupun luar negeri.'' Gubernur yang baru Masaaki Shirakawa akan mengatur suku bunganya di dalam ekonomi yang mungkin akan melambat meski menghadapi cepatnya laju inflasi dalam satu dekade. Laporan ekonomi baru-baru ini beragam: ekspor meningkat di Februari, sementara produksi pabrikan jatuh selama dua bulan dan kepercayaan diantara manufaktur besar berada di level rendah empat tahun.

Harga Produsen Inggris Meningkat
Harga produsen Inggris meningkat di bulan Maret hingga level tertinggi sejak 1991 akibat rekor kenaikan biaya bahan material, menambahkan ketakutan atas inflasi yang melaju akan memberi dampak ekonomi. Harga yang keluar dari pabrik menanjak 6.2% dari tahun sebelumnya, dibandingkan 5.9% di Februari. Para ekonom tadinya memperkirakan kenaikan 5.6%. Biaya material naik 20.6% dalam tahun ini, rekor tertinggi sejak 1986. Gubernur BoE Mervyn King mengatakan bulan lalu bahwa inflasi dapat melebihi 3% di beberapa bulan mendatang setelah harga energi dan pangan naik.

Pengajuan Pinjaman Australia Anjlok
Dalam Empat Tahun
Pengajuan pinjaman kredit perumahan Australia jatuh dalam empat tahun di Februari, yang membuktikan bahwa kenaikan suku bunga bank sentral dalam tujuh bulan telah melemahkan ekonomi. Angka pinjaman yang disetujui bagi masyarakat untuk membangun atau membeli rumah dan apartemen anjlok 5.9 persen dari Januari, menurut Bureau of Statistics di Sydney. Penurunan besar atas permintaan untuk pinjaman rumah sejak Januari 2004 meneguhkan ekspansi ekonomi negara, yang sudah 17 tahun, akan menyusut di bulan-bulan mendatang.

Indeks Hong Kong Menyusut,
Perbankan Memicu Kecemasan di Cina
Indeks Hong Kong mengikuti kejatuhan indeks Cina daratan sebesar 3.5% pada hari Senin,
seiring saham perbankan memicu aksi jual didorong ketakutan bahwa dengan data ekonomi yang kuat akan mendorong kebijakan ketat oleh pemerintah Cina. Perusahaan chip negara Cina dan Hongkong juga jatuh menyusul laporan sebuah surat kabar bahwa Beijing menghambat penerbitan saham mereka di Shanghai karena lemahnya sentimen pasar di pasar saham domestik. "Semua pandangan menunggu data dari Cina pada minggu ini, dan juga pendapatan beberapa perusahaan ternama di AS," kata Ben Kwong, pimpinan operasional di KGI Asia . "Koreksi ini tidak begitu mengejutkan setelah menguat beberapa hari. Tidak ada kekecewaan." Hang Seng mungkin menuju ke level 23,000 jika indeks tidak dapat bertahan di 23,400, tambah Kwong.

Nikkei Jatuh 3.1% Karena Tangguhnya Yen,
Ekonomi AS Mencemaskan
Indeks Nikkei jatuh 3.1% pada hari Senin, dimana saham eksportir seperti Canon Inc dan Sony Corp terpukul dengan yen yang kuat dan bukti berikutnya bahwa perekonomian AS mungkin sedang resesi. Aksi jual ini mengikuti jatuhnya Wall Street pada hari Jumat setelah laporan pendapatan General Electric Co yang melemah dan data sentimen konsumen di level terendah dalam 26 tahun yang mencemaskan perekonomian. "Pendapatan GE memicu kecemasan investor akan berita buruk selanjutnya dari sektor non-keuangan. GE juga memiliki kapitalisasi pasar yang besar sehingga melukai sentimen investor," kata Kenichi Hirano, pejabat operasional di Tachibana Securities. Umumnya, penguatan yen terhadap dollar memberikan kecemasan akan prospek pendapatan eksportir besar perusahaan Jepang.

0 komentar: