Market Watch

Economic Calendar

Kamis, 17 April 2008

FOKUS PASAR

RINGKASAN

  • CPI naik 0.3%, setelah tidak mengalami perubahan bulan sebelumnya; indeks harga di luar pangan dan energi, naik 0.2%, sesuai dengan estimasi.
  • Housing Starts jatuh lebih dari dua kali lipat hingga level terendah 17 tahun, memberi sinyal bahwa konstruksi yang menurun akan mengurangi pertumbuhan ekonomi tahun ini.
  • JP Morgan Chase melaporkan bahwa pendapatan bersih Q1 jatuh hingga $2.37 bln, atau 68 sen/lembar, dari $4.79 bln, atau $1.34, dari tahun sebelumnya; sesuai dengan estimasi analis.
  • ECB memberi sinyal bahwa laju inflasi akan menahan pemotongan suku bunga meskipun tingkat kepercayaan investor di Jerman merosot.
  • Angka pengangguran Kor-Sel meningkat di Maret terkait sektor manufaktur dan pengembang mengurangi pekerjanya, mengisyaratkan ekonomi sedang melambat.
  • Federal Reserve mengungkapkan pada hari Rabu bahwa kondisi ekonomi melemah secara nasional sementara tekanan harga makanan, bahan bakar, bahan baku meningkat.

Inflasi Mengalami Rebound Akibat Minyak
CPI naik 0.3%, setelah tidak mengalami perubahan bulan sebelumnya. Indeks harga di luar pangan dan energi, naik 0.2%, sesuai dengan estimasi. Harga-harga naik 4% dalam 12 bulan di Maret, setelah kenaikan dari tahun ke tahun sebesar 4% di Februari. Core rate mengalami kenaikan 2.4% dari Maret 2007, setelah kenaikan dari tahun ke tahun 2.3%. Tingginya biaya pangan dan energi mengindikasikan konsumen akan mengurangi belanjanya, terutama setelah sektor tenaga kerja yang melemah dan nilai rumah yang semakin jatuh. Penurunan housing starts di data terpisah, yang dikatakan NAHB akan merosot 30% tahun ini, mengancam GDP berada di teritori negatif.

Housing Starts AS Menyusut Hingga Level Terendah Selama 17 Tahun
Housing Starts
jatuh lebih dari dua kali lipat dibanding perkiraan di Maret hingga level terendah 17 tahun, memberi sinyal bahwa konstruksi yang menurun akan mengurangi pertumbuhan ekonomi tahun ini. Pekerjaan rumah berada pada 947,000 di tingkat tahunan, turun 11.9% dari Februari dan terkecil sejak Maret 1991. Sementara Building Permits, acuan konstruksi ke depan, jatuh hingga 927,000 dari 984,000 bulan sebelumnya. Ijin bangunan diekspektasikan untuk jatuh hingga 970,000. Pada laporan terpisah, Produksi Industri AS naik 0.3% di bulan Maret setelah estimasi diperkirakan penurunan 0.1%. Februari direvisi turun hingga penurunan 0.7% dari laporan -0.5%.

Laporan Laba Korporat
JP Morgan Chase
melaporkan bahwa pendapatan bersih Q1 jatuh hingga $2.37 bln, atau 68 sen/lembar, dari $4.79 bln, atau $1.34, dari tahun sebelumnya. Pendapatan ini sesuai dengan estimasi rata-rata analis yang dijajaki oleh Bloomberg, dan melebihi hasil penjajakan Thomson Financial sebesar 4 sen. Saham naik setelah laporan tersebut. Sementara Coca Cola mengatakan pendapatan bersih Q1 menanjak hingga $1.5 bln, atau 64 sen per lembar, dari $1.26 bln atau 54 sen tahun sebelumnya. Di luar biaya untuk penghapus bukuan aset, pendapatan mengalahkan estimasi analis sebesar 4 sen per lembar.

ECB Memberi Signal
ECB memberi sinyal bahwa laju inflasi akan menahan pemotongan suku bunga meskipun tingkat kepercayaan investor di Jerman merosot. Petinggi ECB Juergen Stark mengatakan suku bunga belum terlalu tinggi untuk mengontrol inflasi setelah harga Prancis naik hingga 3.5% di bulan Maret dari tahun sebelumnya. Anggota dewan Nicholas Garganas mengatakan tekanan harga “intensitasnya lebih tinggi dibanding sebelumnya” dan Miguel Angel Fernandez Ordonez mengatakan ECB “selalu lebih mengkhawatirkan inflasi” dibanding pertumbuhan ekonomi. Sementara The Fed maupun BoE harus mereduksi suku bunga nya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, ECB menolak untuk mengikuti langkah tersebut seiring meningkatnya harga minyak dan pangan yang mendongkrak inflasi. Selisih suku bunga yang melebar menjadi faktor utama nilai tukar Eur/Usd menyentuh rekor 1.5966 kemarin.

Angka Penganggur Korea Selatan Naik
Ditengah Lambatnya Pertumbuhan
Angka pengangguran Kor-Sel meningkat di Maret terkait sektor manufaktur dan pengembang mengurangi pekerjanya, mengisyaratkan ekonomi yang telah berekspansi 9-tahun sedang melambat. Pengangguran naik 3.1 % dari 3 % di Februari, menurut lembaga statistik di Gwacheon kemarin. Menteri Keuangan Kang Man Soo menyebutkan saat ini Korea Selatan menghadapi kesulitan dari lonjakan harga minyak dan kegagalan dari cengkeraman kredit dunia. Pemerintah kemarin berencana merelokasi uang dari anggarannya untuk membangun stasiun bawah tanah dan menambah tenaga kerja guna memacu pertumbuhan ekonomi. ``Kekhawatiran seputar naiknya minyak dan jatuhnya pasar finansial dunia membuat perusahaan bimbang untuk merekrut,'' kata David Kim, ekonom Woori Investment & Securities Co. di Seoul.

Fed Beige Book:
Ekonomi AS Melambat, Harga Naik
Federal Reserve mengungkapkan pada hari Rabu bahwa kondisi ekonomi melemah secara nasional sementara tekanan harga makanan, bahan bakar, bahan baku meningkat. Fed mengutarakan bahwa pabrik mengalami kenaikan harga bahan baku dan berencana untuk menaikkan harga jualnya untuk menutupi biaya produksi. Dengan meningkatnya sinyal tekanan inflasi, Fed menunjukkan meskipun pasar tenaga kerja melemah, tapi tekanan upah terjadi dan adanya kekurangan tenaga kerja ahli. Pasar perumahan dan konstruksi masih lemah di hampir seluruh AS, tapi mengungkapakan adanya "adanya beberapa sinyal yang menunjukkan meningkatnya derajat kerusakan."

Pertumbuhan Tahunan
Untuk Indeks Penuntun Australia Melambat
Indeks pertumbuhan tahunan Australia untuk indikator penuntun ekonomi melambat melambat 3.3 persen dari 4.1 persen di Januari, menambah petunjuk bahwa ekonomi negara akan menyusut tahun ini. Suku bunga Australia yang berada di level tinggi 12 tahun membawa ``pengaruh yang mengekang secara signifikan'' pada pebisnis dan rumah tangga, menurut anggota dewan bank sentral pada pertemuan mereka dua pekan lalu, menurut minutes yang dipublikasikan kemarin.

Inflasi Jerman Melaju Lebih dari Perkiraan
Inflasi Jerman terakselerasi di bulan Maret lebih dari estimasi awal, mengakibatkan Bank Sentral eropa memiliki sedikit “ruang” untuk memangkas suku bunga. Inflasi naik menjadi 3.3% dari 2.9% bulan Februari, yang lebih besar dari estimasi 28 Maret. Tingginya biaya energi dan pangan meningkatkan harga konsumen di Jerman dan memicu permintaan upah yang semakin tinggi di kawasan tersebut. Cukup jelas bahwa ECB tidak akan dapat menurunkan suku bunganya dalam jangka waktu dekat seiring inflasi pada ekonomi Eropa masih akan bertahan di kisaran 2.5% menuju 2008.

Tingkat Pengangguran Inggris
Jatuh Lebih dari Perkiraan
Tingkat pengangguran Inggris berkurang lebih dari prediksi ekonom di Maret, menjadi tanda bahwa tingginya biaya kredit akan melukai penyewaan dan memperlambat pertumbuhan tahun ini. Klaim tunjangan penganggur berkurang 1,200 dari Februari. Para ekonom tadinya mengekspektasikan penurunan 1,800. Klaim direvisi naik 600 di Februari, kenaikan pertama sejak 17 bulan terakhir. Upah mengalami kenaikan lebih dari perkiraan. Meskipun jumlah klaim jatuh hingga level terendah sejak Juni 1975 di bulan lalu, pembuat kebijakan BoE David Blanchflower mengatakan bulan Maret beliau mengekspektasikan ‘pelemahan’ di sektor tenaga kerja. Laporan ini mengindikasikan lapangan kerja terpengaruh oleh kekacauan kredit global dan kemungkinan akan melambat tahun ini.

Indeks Nikkei Naik 1.2%,
Didorong Oleh Prospek Intel
Indeks Nikkei naik 1.2% kemarin, didorong saham yang terkait pembuatan chip seperti Tokyo Electron Ltd; menyusul prospek yang meyakinkan dari Intel Corp. Saham keuangan, termasuk Mitsubishi UFJ Financial Group juga menguat setelah perbankan regional AS melaporkan pendapatan yang lebih tinggi dari ekspektasi yang juga mendorong penguatan saham perusahaan keuangan di AS. "Seperti saham yang dijual menyusul berita GE pada awal pekan ini, maka saham yang diburu adalah yang berkaitan dengan Intel pada hari ini," kata Fumiyuki Nakanishi, manejer departemen riset investasi di SMBC Friend Securities, seraya merujuk lemahnya pendapatan General Electric pada Jumat lalu. Intel pada hari Selasa mencapai target labanya untuk 2008, mengurangi kekhawatiran investor akan jatuhnya harga memori chip dan efek dari melemahnya ekonomi AS, mendorong kenaikan sahamnya sebesar 8%.

Indeks Hong Kong Terjun
Setelah Data GDP Cina Menakuti Pasar
Indeks Hong Kong terjun pada hari Rabu setelah dirilisnya data pertumbuhan ekonomi dan inflasi Cina yang lebih tinggi dari ekpektasi sehingga menghapus kenaikan di sesi awal, seiring ketakutan investor akan kemungkinan pengurangan pertumbuhan ekonomi. Pasar turun ke daerah negatif setelah Beijing mengumumkan kenaikan GDP sebesar 10.6% di kwartal pertama, tapi analis mengungkapkan bahwa investor mengharapkan angka yang lebih baik sehingga kerugian bisa diminimumkan. Indeks Shanghai berbalik arah dan ditutup pada titik terendah tahun ini setelah diterbitkannya data inflasi Maret. "Masyarakat khawatir akan masa depan, karena angka yang ada masih cukup kuat," kata ICEA Securities' Ernie Hon. "Sepertinya investor pasar saham versi A masih kurang percaya diri. Tapi, ketika pemerintah menyelesaikan masalah yang ada, pasar akan kembali menguat, seperti buying on rumours, selling on facts."FOKUS PASAR

0 komentar: