Market Watch

Economic Calendar

Senin, 21 April 2008

Fokus Pasar

RINGKASAN

  • Bank sentral Jepang memperkirakan pertumbuhan di ekonomi terbesar dua dunia ini akan kembali pulih setelah secara temporer melambat.
  • Tingkat suku bunga Fed sekarang cukup rendah untuk menopang pertumbuhan ekonomi sejalan dengan efek dari pemangkasan suku bunga yang memerlukan waktu akhirnya terlihat.
  • Dow dan S&P Futures menguat tajam setelah diumumkannya laporan pendapatan Citigroup.
  • Sterling menguat pada hari Jumat, menyentuh level tertinggi dalam 7 minggu terhadap yen dan berbalik arah setelah terus melemah terhadap euro, didorong spekulasi atas rencana untuk memulihkan pasar hipotek akan membatasi pemotongan suku bunga UK.
  • Emas jatuh di hari Jumat seiring penguatan dollar akibat pendapatan Citigroup yang lebih baik dari perkiraan dan minyak yang jatuh akibat kekhawatiran permintaan dari China.

Shirakawa – BOJ : Pertumbuhan Akan Naik Setelah Melambat
Bank sentral Jepang memperkirakan pertumbuhan di ekonomi terbesar dua dunia ini akan kembali pulih setelah secara temporer melambat, menurut Gubernur Masaaki Shirakawa. ``Pihak BOJ berjanji akan melaksanakan kebijakan moneter secara tepat dengan memperhatikan data ekonomi dan harga,'' kata Shirakawa, yang menjadi gubernur pekan lalu, dalam pertemuan triwulan para manajer cabang bank di Tokyo. ``Pertumbuhan ekonomi kemungkinan melambat sementara namun kembali ekspansi kemudian.'' Ekspektasi bahwa bank akan menurunkan suku bunga, kandas bulan lalu akibat laporan yang menunjukkan bahwa ekonomi Jepang akan terimbas perlambatan A.S. Produksi pabrikan menguat ke rekor di Februari, menurut pemerintah kemarin, menghapus estimasi awal yang menunjukkan produksi jatuh.

Plosser dari The Fed – Penurunan Suku Bunga Dapat Membantu Pertumbuhan
Tingkat suku bunga Fed sekarang cukup rendah untuk menopang pertumbuhan ekonomi sejalan dengan efek dari pemangkasan suku bunga yang memerlukan waktu akhirnya terlihat, kata Presiden Fed of Philadelphia Charles Plosser di hari Jumat. Fed Fund Rate, atau tingkat suku bunga sebenarnya dikurangi tingkat ekspektasi inflasi, berada di teritori negatif untuk pertama kali sejak 2003 – 2004, menurut Plosser. Sehingga level “akomodatif” tersebut seharusnya dapat mendukung sentimen pasar yang akan membawa kembali pertumbuhan ekonomi kembali pada trend jangka panjangnya,” tambahnya. Plosser turut memberikan suara pada keputusan FOMC Maret lalu untuk menurunkan target overnight rate sebesar 75 basis poin. Sementara banyak ekonom masih percaya bahwa pelambatan pertumbuhan ekonomi AS akan menurunkan inflasi, prediksi ini masih tidak pasti,
menurutnya di hari Jumat. Plosser memperingatkan bahwa kenaikan harga pangan dan energi dapat memberi tekanan harga keseluruhan dan menaikkan ekspektasi inflasi. Pasar keuangan yang measa bahwa FOMC enggan untuk memangkas suku bunga lebih jauh, kini hanya mengekspektasikan Fed untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada meeting tanggal 30 April, menjadi 2%.

Citigroup Mencetak Kerugian $5.1 M di Q1
Dow dan S&P Futures menguat tajam setelah diumumkannya laporan pendapatan Citigroup. Hal ini bukan karena Citigroup membukukan pendapatan yang melebihi estimasi. Bank terbesar AS dari sisi aset ini mencetak kerugian bersih sebesar $5.11 M, atau $1.02 /saham, dibandingkan pendapatan sebesar $5.01 M, atau $1.01, setahun sebelumnya. Analis telah memprediksi kerugian akan mencapai $4.75 M. Tapi, laporan tersebut belum bisa mengalahkan estimasi analis Meredith Whitney dari Oppenheimer & Co., yang secara tepat memprediksikan bahwa Citi harus memotong dividennya, yang lalu mereka lakukan. Selain berita dari Citigroup, pasar juga gembira akan laporan laba Google, yang dirilis
setelah penutupan kemarin. Laporan Google melebihi estimasi analis yakni $4.52 /saham dengan membukukan laba sebesar $4.84 /saham di kwartal pertama. Saham Google naik hingga melewati $73 di pasar saham Jerman. “Positif untuk Ekuitas/Carry Trade”

Sterling Menguat; Pasar Mengandalkan Rencana Hipotek
Sterling menguat pada hari Jumat, menyentuh level tertinggi dalam 7 minggu terhadap yen dan berbalik arah setelah terus melemah terhadap euro, didorong spekulasi atas rencana untuk memulihkan pasar hipotek akan membatasi pemotongan suku bunga UK . Komentar bernada hawkish datang dari ekonom Bank of England Charles Bean pada hari Kamis bahwa inflasi Inggris sepertinya akan naik melewati 3% tahun ini, yang juga berdampak terhadap sterling. Sumber dari Dep. Keuangan UK mengatakan pada hari Kamis bahwa otoritas Inggris akan mengumumkan rincian rencana untuk memulihkan pasar hipotek paling cepat minggu depan. Strategis mata uang mengatakan hal ini dapat memberikan dampak positif bagi sterling karena membantu perusahaan untuk menemukan obat mereka sendiri agar pulih dari tekanan krisis.

Emas Jatuh Lebih dari 3%
Didorong Penguatan Dollar
Emas jatuh di hari Jumat seiring penguatan dollar akibat pendapatan Citigroup yang lebih baik dari perkiraan dan minyak yang jatuh akibat kekhawatiran permintaan dari China . Dollar menyentuh 7 minggu tertinggi terhadap yen dan semakin jauh dari rekor terendah terhadap euro. “Logam mulia mengikuti pergerakan dollar,” kata David Thurtell, analis BNP Paribas. “Investor yang selama ini mencari komoditi yang relatif aman telah membuang posisi belinya dan kembali ke saham .” Kenaikan dollar membuat mata uang denominasi dollar semakin mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Emas, secara tradisional dilihat sebagai aset “safe haven” dan sebagai hedging terhadap inflasi, sering kali meroket akibat berita buruk. Minyak jatuh lebih dari $2 per barrel setelah kenaikan yang menyentuh rekor tertinggi minggu ini, sebagian tertekan oleh kemungkinan pelambatan ekonomi China , konsumen energi kedua terbesar di dunia. Melihat kedepan, trader komoditi ini menunggu meeting the Fed di akhir bulan.

Inflasi Harga Produsen Jerman Naik
Inflasi harga produsen Jerman, indikator dini untuk tekanan harga pada ekonomi, naik dengan cepat dalam 15 bulan di Maret seiring dengan kenaikan biaya energi. Harga barang naik 4.2% dari bulan yang sama tahun sebelumnya, terbanyak sejak Desember 2006, setelah mengalami kenaikan 3.8% di Februari. Ekonom tadinya memperkirakan kenaikan 4%. Dari februari, harga-harga naik 0.7%. Inflasi yang tinggi menyebabkan ECB untuk menahan tingkat suku bunga pada 4%. Seiring dengan laporan yang masih mengindikasikan inflasi kawasan Eropa merupakan problem utama, makin kecil kemungkinan bahwa ECB untuk memangkas suku bunga. “Positive Untuk Euro”

Defisit Anggaran Belanja Inggris Melebar
Anggaran belanja
Inggris mengalami defisit sebesar 10.2 M pound di Maret, hampir terbesar dalam hitungan bulan. Penyusutan ini meningkat dari 7.1 bln pounds setahun sebelumnya. Alistair Darling bulan lalu menaikkan prediksi pinjaman seiring dengan pelambatan ekonomi mengancam pemerosotan pajak di berbagai sektor, mulai dari pembelian rumah hingga bonus-bonus. Para ekonom dan partai oposisi mengatakan pemerintah kini hanya memiliki sedikit “ruang” untuk membantu ekonomi dengan cara memotong pajak setelah membiarkan pengeluaran demikian pesat dalam beberapa dekade terakhir.

Penguatan Yuan Akan Lambat Akibat
Perubahan Kebijakan - Deutsche & Citigroup
Penguatan yuan akan melambat terkait China merubah kebijakannya tahun ini guna mendongkrak pendapatan eksportir, menurut Deutsche Bank AG dan Citigroup Inc., dua bank valuta terbesar ke tiga dunia. Yuan telah menguat 18 persen sejak China mengakhiri nilai tukar tetap-nya di tahun 2005 akibat bank sentral berencana melunakkan inflasi yang berada di level tinggi 11-tahun. Eksportir ``cemas terhadap sinyal penyusutan'' akibat yuan terus menguat, menurut Menteri Perdagangan Chen Deming bulan lalu. ``Saat ini kami memantau besarnya resiko atas perlambatan ekonomi di China dan maka dari itu terjadi perlambatan modest di laju apresiasi yuan,'' tutur Mirza Baig, yang memperkirakan perubahan kebijakan di kuartal tiga.

Nikkei Naik 0.6% Tapi Kehati-hatian Masih
Terlihat Menjelang Pendapatan
Indeks Nikkei naik 0.6% ditutup tertinggi dalam 7 minggu pada hari Jumat, dimana eksportir seperti Canon Inc menguat seiring pelemahan yen dan kembalinya kepercayaan terhadap kondisi bisnis AS. Tapi, kehati-hatian masih terlihat, seiring investor mengurangi posisinya menjelang laporan pendapatan Citigroup dan perusahaan Jepang pada minggu depan. "Pasar kurang terarah. Pasar didominasi perdagangan indeks, dimana saham diperdagangkan tanpa memperhatikan kondisi perusahaan," kata Nagayuki Yamagishi, strategis investasi di Mitsubishi UFJ Securities. Musim pendapatan Jepang akan dimulai minggu depan, dimana pembuat baja JFE Holdings Inc dan pembuat permainan video Nintendo Co Ltd merupakan perusahaan pertama yang akan melaporkan kondisinya pada tahun bisnis ini.

Indeks Hong Kong Turun, Tapi China Mobile
Naik Menjelang Pendapatan
Indeks Hong Kong turun 0.3% pada hari Jumat, didorong penurunan saham perusahaan Cina hingga level terendah dalam 12 bulan atas kekahawatiran tingginya inflasi, prospek laba perusahaan dan banyaknya penerbitan saham baru. Tapi China Mobile naik 1.9% menjelang pengumuman pendapatan kwartalannya pada hari Senin didukung harapan bahwa perusahaan akan terus melanjutkan posisi utamanya di pasar telekomunikasi Cina seiring tidak adanya rencana yang jelas bagi restrukturisasi sektoral. "Hal ini akan menguntungkan jika penerbitan lisensi 3G Cina terus terhambat," kata Kenny Tang. Hang Seng sepertinya akan bergerak di kisaran 22,500-25,500 hingga pertengahan tahun ini seiring tingginya inflasi Cina yang akan memicu pengendalian ekonomi lebih lanjut oleh pemerintah, kata Steve Cheng.

0 komentar: