Market Watch

Economic Calendar

Kamis, 24 April 2008

FOKUS PASAR

RINGKASAN

  • Aplikasi kredit di AS minggu lalu jatuh hingga level terendah selama 4 bulan, terpukul oleh pembelian yang berkurang drastis dan pembiayaan yang lebih sedikit.
  • Euro kembali turun dari rekor tertingginya terhadap dollar pada hari Rabu setelah penurunan aktivitas manufaktur mengindikasikan kawasan eropa mulai merasakan dampak pelambatan global dan mata uang yang kuat.
  • Pembuat Kebijakan BoE terbagi dalam 3 pandangan berbeda atas penurunan suku bunganya.
  • Saham AS naik untuk pertama kalinya minggu ini setelah perusahaan teknologi, industri tembakau dengan lingkup global melaporkan laba lebih baik dari estimasi.
  • Fed akan melelang Term Securities Lending Facility (TSLF) dengan tenor 28 hari senilai $75 M pada hari Kamis.
  • Emas jatuh di hari Rabu mengikuti penurunan euro dan kemungkinan masih diperdagangkan dalam kisaran sempit minggu ini.

Aplikasi Kredit AS Jatuh Searah Dengan Kenaikan Bunga
Aplikasi kredit di AS minggu lalu jatuh hingga level terendah selama 4 bulan, terpukul oleh pembelian yang berkurang drastis dan pembiayaan yang lebih sedikit. Indeks Asosiasi Kreditur Bank untuk aplikasi pembelian rumah atau pembiayaan pinjaman turun 14.2% hingga 637.6, level terendah sejak minggu yang berakhir 28 Desember, dari 743.4 minggu sebelumnya. Indeks pembelian group jatuh 6.4% minggu lalu dan patokan pembiayaan berkurang 20.2%.

Euro Mundur Dari Rekor Tertinggi Pada Komentar ECB
Euro kembali turun dari rekor tertingginya vs dollar pada hari Rabu setelah penurunan aktivitas manufaktur mengindikasikan kawasan eropa mulai merasakan dampak pelambatan global dan mata uang yang kuat. Investor menjual euro setelah petinggi ECB meredakan spekulasi kenaikan suku bunga. Mata uang euro sempat mencetak rekor diatas 1.60 di hari Selasa, dipicu komentar petinggi ECB, termasuk anggota dewan Christian Noyer pada interview radio Prancis RTL, dimana bank akan melakukan segala cara untuk mengembalikan inflasi kembali pada target. Namun kemudian Noyer mengatakan pasar telah salah menginterpretasi maksudnya sebagai arah suku bunga berikutnya, “Saya tidak akan berdiskusi mengenai suku bunga ke depan, karena tidak ada yang bisa mengetahuinya. Akan berbahaya untuk membuat prediksi arah sebaliknya juga,” kata Noyer.

Hasil Minutes BoE Terbagi 3 Pandangan
Pembuat Kebijakan BoE terbagi dalam 3 pandangan atas penurunan suku bunganya bulan ini. David Blanchflower lebih memilih memangkas lebih besar, sementara Andrew Sentence dan Timothy Besley tidak merubah tingkat suku bunga. Mayoritas Komite Kebijakan Moneter (MPC), memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin hingga 5%, dan mengatakan “diperlukan penyesuaian, sebagian, namun tidak seluruhnya, untuk mengantisipasi prospek yang mengarah pada turunnya permintaan akibat kredit global” ditunjukkan oleh hasil minutes. Pembuat kebijakan juga menyatakan bank menghadapi suatu “dilemma”, sulitnya mengambil tindakan penyeimbangan, dan “berjalan lurus” sebagaimana mengukur resiko pada pertumbuhan dari kenaikan biaya kredit sementara inflasi terakselerasi.

Laporan Laba Perusahaan
Saham AS naik untuk pertama kalinya minggu ini setelah perusahaan teknologi, industri tembakau dengan lingkup global melaporkan laba lebih baik dari estimasi, meskipun ada fakta bahwa perusahaan yang bergantung pada pasar AS mengindikasikan pelemahan kedepan. Indikasi yang baik dapat diambil dari bagaimana kondisi ekonomi domestik berdasarkan laporan United Parcel, perusahaan pengantar paket terbesar di dunia. Perusahaan tersebut melaporkan penurunan pengantaran domestic pertama kali di Q1 akibat perlambatan ekonomi AS dan mengatakan “tidak ada tanda ekonomi kembali menguat” di triwulan kedua. Sementara Boeing, perusahaan perkapalan kedua terbesar dunia itu mengatakan profit di triwulan pertama naik 38%. Perbedaan besar antara korporasi domestic dan internasional semakin menjadi bukti dengan pelemahan dollar.

Fed Akan Melelang TSLF Senilai $75 M Pada Hari Kamis
Fed akan melelang Term Securities Lending Facility (TSLF) dengan tenor 28 hari senilai $75 M, seperti tertulis di website New York Fed pada hari Rabu. Program lelang mingguan ini merupakan salah satu langkah yang diambil Fed untuk menyediakan kas jangka pendek untuk memulihkan neraca institusi keuangan, yang telah terkikis oleh krisis kredit. Fed mengungkapkan alokasi maksimum sebesar $15 M dan akan menerima jaminan versi Schedule 2 untuk lelang TSLF ini, yang hasilnya akan diumukan di sekitar jam 2:30 p.m. EDT (1830 GMT) pada hari Kamis. Fed akan memperluas lingkup Treasury securities di lelang hari Kamis untuk dealer dengan jaminan yang lebih beresiko. Dealer bisa menukarkan Treasuries tersebut untuk kas jangka pendek senilai $4.5 B di pasar repo AS.

Emas Jatuh Setelah Terjepit Dalam Range
Emas jatuh di hari Rabu mengikuti penurunan euro dan kemungkinan masih diperdagangkan dalam range sempit minggu ini, dimana investor masih tidak merubah posisinya terkait kesulitan emas untuk mempertahan kenaikan sebelumnya. Emas sempat menyentuh level $952.60 namun percobaan diatas level psikologis $950 dibarengi dengan aksi profit taking. Delar melihat permintaan untuk perhiasan, namun tidak cukup kuat untuk memicu reli hingga $1,000. “Diperkirakan masih bergerak dalam kisaran $900 hingga $940. Banyak pemain yang masih diam. Dan tanpa arah, emas harus memecahkan kisaran tersebut untuk mencoba level terendah.”

Inflasi Australia Triwulan Pertama Meningkat 1.3%
Inflasi Australia meningkat di laju tercepat hampir dalam dua tahun, menggerakkan mata uang ke level tertinggi sejak 1984 akibat spekulasi bank sentral tidak akan memangkas bunga pinjaman dari level tinggi 12-tahun. Indeks harga konsumen menguat 1.3 persen di kuartal pertama dari tiga bulan sebelumnya, ketika naik 0.9 persen, menurut Biro Statistik di Sydney kemarin. Melonjaknya harga membuat Gubernur bank sentral Glenn Stevens memiliki sedikti ruang untuk memotong bunga pinjaman, meski ditengah sinyal ekspansi ekonomi negara selama 16-tahun akan melambat tahun ini terkait surutnya kepercayaan konsumen.

Eksport Jepang Tumbuh 2.3%, Paling Lambat Sejak 2005
Ekspor Jepang menguat di Maret di laju paling lambat hampir dalam tiga tahun terkait menyusutnya pengiriman ke Asia dan tajamnya perlambatan A.S. Ekspor menguat 2.3% dari tahun lalu, menurut Men-Keu di Tokyo. Resesi perumahan A.S menyebabkan ekspor ke pasar terbesar Jepang itu jatuh selama tujuh bulan, terlama dalam empat tahun berturut-turut. Penguatan yen ke level tinggi 12-tahun terhadap dollar memperparah penurunan. Pengiriman ke China tumbuh pada laju terpelan sejak Juni 2005, ini mengindikasi efek atas keterpurukan A.S bakal meluas.

Pertumbuhan Sektor Jasa dan Manufaktur Eropa Terakselerasi
Pertumbuhan sektor jasa dan industri manufaktur terakselerasi di luar perkiraan di bulan April, mengindikasikan banyak perusahaan sedang mengatasi kuatnya euro, tingginya harga minyak dan kekacauan kredit global. Estimasi awal Indeks komposit yang dikeluarkan Royal Bank of Scotland Group naik hingga 51.9 dari 51.8 di Maret. Para ekonom tadinya mengekspektasikan penurunan hingga 51.5. Angka diatas 50 mengindikasikan ekspansi. Ukuran RBS soal pertumbuhan pada industri jasa naik hingga 51.8 dari 51.6 dan indeks aktivitas manufaktur jatuh hingga 50.8 dari bulan Maret di level 52, yang lebih dari perkiraan ekonom.

Indeks Nikkei Naik, Dipicu Perusahaan Minyak dan Perdagangan
Indeks Nikkei naik 0.2% pada hari Rabu, dimana harga minyak yang mendekati $120/barrel memicu penguatan Nippon Oil Corp dan trading houses yang berkaitan dengan harga bahan bakar. Kenaikan harga pangan global membantu penguatan saham pertanian seperti Nissan Chemical Industries, dimana penggerak laba utamanya termasuk agrochemicals, seperti Kubota Corp, pembuat peralatan pertanian. Perusahaan farmasi juga menguat, Chugai Pharmaceutical naik hampir 9% setelah merevisi prospek laba tahun ini, seraya mengungkapkan bahwa pemotongan harga obat pemerintah tidak seburuk yang ditakutkan, meskipun pendapatan Q1 menyusut gengan turunnya penjualan Tamiflu. Tapi pasar masih cemas, terlampau dini untuk mengatakan Nikkei telah menunjukkan tren kenaikan. "Kami masih menunggu rilisnya laporan pendapatan tahun ini," kata Tomomi Yamashita.

Indeks Hong Kong Menguat Hingga Ditutup Tinggi Dalam 3 Bulan, Volume Naik
Indeks Hong Kong naik 1.4% ditutup tinggi dalam 3 bulan pada hari Rabu seiring kuatnya rebound di Shanghai yang dipicu pembelian saham perusahaan Cina yang likuid dan PetroChina oleh pembeli institutional. Indeks Harga Saham Gabungan Shanghai reli lebih dari 4% setelah pasar yakin bahwa penurunan selama 6 bulan ini telah mencapai level terbawah, mendorong pembelian saham perusahaan Cina yang terdaftar di Hong Kong. "Sebagian percaya bahwa Shanghai terlampau jenuh yang kemudian memicu reli, dan ada spekulasi bahwa pemerintah akan mengambil tindakan untuk menggairahkan pasar," kata Howard Gorges, direktur di South China Brokerage. Broker mengungkapkan bahwa beberapa manejer dana yang memegang kas di Q1 sebagai antisipasi buruknya data AS terlihat meningkatkan pembelian.

0 komentar: