Market Watch

Economic Calendar

Rabu, 23 April 2008

FOKUS PASAR

RINGKASAN

  • Penjualan rumah AS jatuh 2% pada bulan Maret setelah sempat naik di Februari.
  • McDonald’s Corp. melaporkan kenaikan 24% atas pendapatan bersih di Q1 akibat pertumbuhan global yang pesat dan penguatan saham di Amerika meskipun ekonomi melemah.
  • Mitsubishi UFJ Financial Group Inc., bank terbesar Jepang dari segi nilai pasar, tidak merasa ``panik'' seputar meluasnya pertambahan kerugian di pasar kredit.
  • Indonesia berencana untuk menjual surat hutang berdenominasi dollar, untuk membantu defisit anggaran akibat tingginya harga minyak mentah.
  • Pimpinan Investasi S&P: Kami percaya bahwa yang terburuk telah berlalu dan kita akan melihat bagaimana mekanisme pasar akan meningkatkan indeks.
  • Royal Bank of Scotland akan menerbitkan saham baru senilai 12 M pound ($24 M) untuk menutupi kerugian penghapusbukuan senilai 5.9 M pound.

Turunnya Penjualan Rumah
Penjualan rumah AS jatuh pada bulan Maret setelah sempat naik di Februari. Penjualan rumah jatuh ke tingkat 4.93 juta, turun 2.0% dari level Februari di 5.03 juta, kata the National Association of Realtors pada hari Selasa. Penjualan turun 19% dari Maret 2007 di level 6.11 juta. Harga median rumah sebesar $200,700 untuk bulan Maret, turun 7.7% dari $217,400 di Maret 2007. Harga median rumah di Februari tahun ini sebesar $195,600. Turunnya harga membuat pembeli potential properti menjaga jarak untuk melihat seberapa jauh harga akan turun. Inventori rumah naik 1.0% di akhir Maret ke 4.06 juta yang siap untuk dijual, yang juga menunjukkan supplai untuk 9.9 bulan dengan tingkat harga yang sekarang. Pada akhir Februari hanya ada supplai untuk 9.6 bulan. Secara umum, penjualan rumah di bulan Maret hasilnya beragam. Penjualan jatuh 6.5% di kawasan Midwest, naik 2.2% di Northeast dan West, dan turun 3.5% di South.

Laba McDonald Triwulan Pertama Meningkat, Kenaikan dari Eropa
McDonald’s Corp. melaporkan kenaikan 24% atas pendapatan bersih di Q1 akibat pertumbuhan global yang pesat dan penguatan saham di Amerika meskipun ekonomi melemah. Penjualan makanan cepat saji mencetak pendapatan bersih sebesar $946.1 M, atau 81 sen per lembar, naik dari $762.4 juta, atau 62 sen per lembar. Hasil ini ditopang juga oleh pelemahan dollar dan operasional perusahaan di kawasan Eropa dan Asia Pasifik, Timur Tengah maupun Afrika yang seluruhnya mengantarkan pendapatan dan pertumbuhan laba dua digit.

Pimpinan Mitsubishi UFJ
Tidak `Panik' Pada Subprime
Mitsubishi UFJ Financial Group Inc., bank terbesar Jepang dari segi nilai pasar, tidak merasa ``panik'' seputar meluasnya pertambahan kerugian di pasar kredit. ``Tidak akan ada kejutan'' dalam ukuran kerugian subprime, ungkap Katsunori Nagayasu, presiden Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ Ltd., dalam wawancara 18 April silam. ``Kami sudah periksa pinjaman produk kami. Kami tidak panik.'' Mitsubishi UFJ di Januari memperkirakan kerugian terkait subprime senilai 95 milyar yen ($921 juta) untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret, 17 persen dari tagihan yang diumumkan oleh rivalnya yang lebih kecil Mizuho Financial Group Inc. Nagayasu enggan menyebutkan apakah kerugian akan melebihi prediksi.

Indonesia Akan Menjual Obligasi-Dollar
Kali Ke-2 Di 2008
Indonesia
berencana untuk menjual surat hutang berdenominasi dollar, yang merupakan penawaran kali ke dua tahun ini, untuk membantu defisit anggaran akibat tingginya harga minyak mentah yang memicu pemerintah untuk membayar subsidi bahan bakar lebih tinggi. Pemerintah telah mengirim e-mail ke sejumlah bank investasi kemarin, untuk mengajukan penawaran pada 28 April sebagai penasehat, menurut dua orang yang mengetahui rencana tersebut. Pemerintah berencana menjual surat hutang ber tenor 10-tahun atau lebih lama. Defisit anggaran Indonesia akan melebar 2.1 % dari PDB 2008 akibat naiknya harga minyak mentah. ``Negara perlu pendanaan untuk memerangi inflasi dan naiknya harga BBM,'' kata Arthur Lau, analis pada JF Asset Management Ltd. di Hong Kong.

Pimpinan Investasi S&P:
Yang Terburuk Bagi Saham Telah Berakhir
Saham telah mengalami penurunan tajam dan segera menguat seiring pemotongan suku bunga oleh Fed dan paket stimulus ekonomi pemerintah, ungkap strategis ekuitas pada hari Selasa. Sam Stovall, pimpinan strategis investasi dan komite kebijakan investasi di Standard & Poor's, seraya memaparkan prediksi perusahaannya bahwa S&P 500 akan mencapai level
1,560 di akhir 2008, 5 point lebih rendah dari level penutupan indeks di Oktober 2007. "Penurunan yang telah kita alami sepertinya di luar opini yang ada. Kami percaya bahwa yang terburuk telah berlalu dan kita akan melihat bagaimana mekanisme pasar akan meningkatkan indeks."

RBS Akan Mengumpulkan $24 M
Akibat Masalah Kredit
Royal Bank of Scotland
akan menerbitkan saham baru senilai 12 M pound ($24 M) untuk menutupi kerugian penghapusbukuan senilai 5.9 M pound akibat menurunnya nilai aset dan memulihkan neraca perusahaan. RBS mengungkapkan rencananya untuk meningkatkan modal inti sebesar 4 M pound pada akhir tahun ini dan mungkin menjual seluruh atau sebagian dari bisnis asuransinya. "Ini merupakan diskon yang menjajikan, dan investor akan senang dengan jumlah sebesar ini– mereka menginginkan RBS untuk meningkatkan kasnya sehingga perusahaan dapat melanjutkan bisnisnya," kata Mark Sartori, kepala perdagangan Eropa di Fox-Pitt, Kelton. Bank terbesar kedua Inggris ini juga mengungkapkan rencananya untuk menjaga cadangan modalnya di level 6%.

Ekspor Swiss Naik
Ekspor Swiss naik di bulan Maret, suatu pertanda bahwa spesialisasi produk masih kompetitif meskipun terjadi perlambatan di AS dan Eropa yang membebani pemesanan. Penjualan di luar negeri naik 4.7% dari Februari, ketika sempat turun 1.1%. Perusahaan Swiss mungkin dapat memposisikan pada spesialisasi industri seperti farmasi untuk bertahan pada pelambatan global. Seiring dengan ekonomi AS dan Eropa yang melambat, ekspor dari Switzerland kemungkinan tidak dapat bertahan pada level yang sama.

Euro Menguat Mendekati Rekor vs Dollar pada Spekulasi Bunga ECB
Mata uang euro menanjak terhadap dollar setelah anggota dewan ECB Christian Noyer memberikan sinyal kemungkinan naiknya suku bunga. “Masalah utama kami adalah untuk memastikan inflasi kembali di bawah 2% tahun berikutnya, dan jika diperlukan kita akan merubah tingkat suku bunga.” Euro juga mengalami kenaikan sebelum dirilisnya laporan terpisah yang menurut para ekonom penjualan rumah AS masih jatuh di bulan Maret, memperkuat spekulasi bahwa the Fed akan menurunkan biaya pinjaman.

Ringkasan Komoditi
Minyak bertahan diatas $117/barrel di hari Selasa, hampir menyentuh rekor tertinggi, seiring meningkatnya resiko geopolitik dan permintaan minyak mentah China yang masih pesat. Serangan pipa minyak di Nigeria minggu lalu menutup produksi Bonny Light sebesar 169,000 barrel/hari. Juga kemungkinan penutupan kilang minyak dan gas alam di Laut Utara jika serikat pekerja menghentikan produksi. Namun petinggi OPEC menyatakan bahwa pasar masih cukup dan tidak akan menaikkan output untuk menurunkan harga kecuali ada permintaan minyak yang lebih dari negara konsumen. Sementara itu, emas jatuh di Asia seiring para investor yang menjual logam tersebut untuk beralih pada aset dengan imbal hasil lebih tinggi sebagai tanda bahwa badai krisis sektor kredit mungkin telah berlalu.

Nikkei Turun
Dipicu Perusahaan Pembuat Mobil, Keuangan
Indeks Nikkei turun 1.1% pada hari Selasa, dipicu jatuhnya Nissan Motor Co Ltd dan pembuat mobil lainnya karena kuatnya yen dan dealer yang mengunci laba setelah menguat dalam 5 hari. Mizuho Financial Group dan sektor keuangan lainnya juga turun seiring meningkatnya kecemasan terhadap rekannya di AS. "Wall Street telah mulai stabil, tapi kita tidak tahu berapa lama hal itu dapat bertahan, dan kita masih harus menghadapi laporan pendapatan perusahaan AS dan Jepang," katanya. Pendapatan masih menjadi isu utama bagi kedua pasar di Pasifik ini, dan Bank of America melaporkan pada hari Senin, penurunan laba kwartalan sebesar 77% seiring meningkatnya jumlah konsumen dan developer real estate yang gagal membayar pinjamannya. Dengan diumumkannya beberapa laporan keuangan perusahaan Jepang pada minggu ini, banyak investor yang berhenti sejenak, bimbang akan kemungkinan penurunan prediksi laba.

Indeks Hong Kong Menghapus Kerugian
Setelah Shanghai Rebounds
Indeks Hong Kong menghapus kerugian di pagi harinya dan ditutup naik hampir 1% mendekati level penutupan tertinggi 11 bulan pada hari Selasa, dimana saham perusahaan minyak dan Cina lainnya memicu reli setelah indeks Sanghai rebound di akhir perdagangan. Penguatan PetroChina dan Sinopec didukung spekulasi bahwa Beijing akan menerapkan kebijakan yang akan membantu mereka dari efek tingginya harga minyak dan menyediakan subsidi untuk mengkompensasi kerugian pengilangan. "Pasar berspekulasi bahwa Cina akan memunculkan tindakan lebih lanjut untuk memicu kepercayaan di pasar saham dan industri perseorangan, " kata Conita Hung. Beberapa broker mengungkapkan bahwa keputusan Beijing untuk membatasi penerbitan saham tidak cukup untuk membangkitkan sentimen tapi yang lainnya mengatakan bahwa langkah tersebut mengindikasikan bahwa pemerintah Cina peduli dan akan ada kebijakan penyelamatan selanjutnya.

0 komentar: