Market Watch

Economic Calendar

Rabu, 22 April 2009

Australia siapkan stimulus ketiga untuk atasi resesi


BRISBANE (bisnis.com): Australia telah memasuki masa resesi ekonomi dan pemerintah federal memberi sinyal kuat bahwa anggaran negara yang akan disampaikan Mei 2009 berisi paket stimulus ekonomi ketiga untuk menganggulangi resesi, demikian laporan media Australia

Kejatuhan Australia ke dalam resesi ekonomi itu telah pula ditegaskan Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Glenn Stevens dan diamini Perdana Menteri Kevin Rudd.

Sinyal pemerintah tentang kemungkinan adanya stimulus ekonomi ketiga dalam anggaran negara itu disampaikan sendiri oleh PM Rudd.

Seperti dikutip ABC, Rudd mengatakan, penyiapan dana stimulus ekonomi akan dilanjutkan untuk menanggulangi naiknya angka pengangguran akibat resesi ekonomi dunia.

Sejauh ini, dalam menghadapi dampak krisis ekonomi dunia, pemerintah Australia sudah mengalokasikan dana puluhan miliar melalui dua paket stimulus ekonomi.

Pada 2008, PM Rudd meluncurkan paket rangsangan ekonomi, seperti paket "Strategi Keamanan Ekonomi" senilai AUS$10,4 miliar, program pembangunan infrastruktur komunitas lokal senilai AUS$300 juta, paket Dewan Pemerintah Australia (COAG) senilai AUS$15,2 miliar, dan paket pembangunan bangsa.

Pada 3 Februari 2009, PM Rudd kembali menyerahkan dana sebesar AUS$42 miliar untuk paket stimulus ekonomi keduanya guna menciptakan 90 ribu lapangan kerja hingga 2010, serta menjaga pasar kerja dan investasi negaranya dalam jangka panjang di tengah krisis ekonomi global.

Sebelumnya Bendahara Persemakmuran Australia, Wayne Swan, mengatakan Australia sulit melepaskan diri dari berbagai perkembangan yang terjadi di pasar keuangan internasional, walaupun empat bank terbesar negara itu termasuk di antara 11 bank terkuat dunia saat ini.

"Karena itu, pemerintah mengambil langkah-langkah tegas guna memperkuat pertahanan sektor keuangan Australia, termasuk menjamin deposito dan pendanaan `wholesale` bank-bank Australia," katanya menanggapi terbitnya laporan stabilitas keuangan global Dana Moneter Internasional (IMF) terbaru.

Laporan IMF itu menekankan bahwa sistim keuangan dunia masih mendapat tekanan yang besar seiring dengan meluasnya dampak krisis ekonomi yang dirasakan dunia usaha dan rumah tangga di semua negara maju dan berkembang di dunia.

Dampak buruk krisis ekonomi dunia terhadap perekonomian Australia tidak dapat dilepaskan dari memburuknya kinerja ekonomi negara-negara mitra dagang utamanya, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Eropa dan China. (dj)

oleh : Antara

0 komentar: