Market Watch

Economic Calendar

Kamis, 09 April 2009

Saham-Saham Wall Street Kembali Menguat





NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham AS di Wall Street sedikit menguat dalam perdagangan yang berubah-ubah Rabu (8/4) waktu setempat, setelah melemah dua hari berturut-turut karena para investor mencemaskan hasil kinerja korporasi kuartal pertama, demikian diungkapkan para dealer.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 47,55 poin, atau 0,61 persen, menjadi berakhir pada 7.837,11 setelah bergerak antara wilayah positif dan negatif dengan perputaran saham yang relatif rendah.

Indeks komposit saham teknologi dominan Nasdaq meningkat 29,05 poin, atau 1,86 persen, menjadi 1.590,66 dan indeks Standard & Poor`s 500 bertambah 9,60 poin, atau 1,18 persen, menjadi 825,15.

Pasar masih hati-hati, setelah aksi jual dua hari lalu, dengan saham-saham mencari arah setelah naik pada awal perdagangan yang mendapat tantangan tekanan jual, kata para pedagang.

"Para penjual mengancam menyeret saham-saham turun untuk kali ketiga sesi berturut-turut, namun para pembeli menunjukkan ketetapan hati dan mendorong semua tiga indeks utama menguat," kata para analis Briefing.com.

"Karena laporan hasil kinerja perusahaan keluar dalam dua pekan ke depan, di sana ada kemungkinan kondisi pasar membaik, jika panduan dari perusahaan-perusahaan tidak terlalu buruk," kata mereka.

Laporan hasil kinerja dari raksasa alumunium Alcoa, yang mengawali musim penerbutan laporan keuangan kuartal pertama setelah pasar tutup pada Selasa, menghidupkan kembali kekhawatiran baha perusahaan-perusahaan masih "mati" akibat resesi.

Alcoa, salah satu komponen Dow, mengalami kerugian bersih besar 497 juta dolar AS, kerugian kali kedua kuartal berturut-turut dan sekit lebih tinggi dari perkiraan para analis.

Dalam jangka pendek, kepala strategi pasar Wachovia Securities, Al Goldman, mengatakan pasar akan memantau "pernyataan lebih lanjut" dari para eksekutif sehubungan dengan hasil kuartalan yang mereka rilis.

"Kami memperkirakan sebagian besar akan menjadi hati-hati dan berharap penuh tidak terlalu pesimistis tentang sebagian sisa waktu tahun ini. Hasil kuartal pertama yang buruk secara umum telah diantisipasi -- komentar negatif lebih lanjut kemungkinan tidak."

Faktor pasar pada Rabu juga usulan Badan Pengawas Pasar Modal AS (SEC) untuk mengekang "short-selling" saham-saham yang mengakibatkan saham perusahaan-perusahaan Wall Street jatuh di tengah gejolak finansial.

Regulator pasar SEC sedang mempertimbangkan lima usulan untuk membatasi para investor dari pertaruhan penurunan saham pada waktu spesifik, kata para pejabat.

"Usulan tersebut didukung beberapa institusi keuangan dan perusahaan lainnya, bahwa penurunan besar pada saham mereka, akan menjadi subjek komentra publik untuk 60 hari," kata mereka.

Di antara saham-saham yang naik pada Rabu, saham perusahaan yang terkait asuransi, Lincoln Financial, naik 32,80 persen menjadi 9,15 dolar AS.

Departemen Keuangan AS, Rabu mengatakan, bank-bank pemilik asuransi jiwa memenuhi syarat untuk sebuah program bailout untuk penyelamatan institusi keuangan dari resesi berkepanjangan.

Saham Bank of America turun 4,08 persen menjadi 7,06 dolar AS, setelah Journal melaporkan kepala eksekutif bank itu Kenneth Lewis telah mengisyaratkan ia dapat meninggalkan bank setelah krisis sekarang berakhir.

Obligasi juga naik. Imbal hasil (yield) obligasi negara AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,847 persen dari 2,909 persen pada Selasa dan pada obligasi negara berjangka 30-tahun turun menjadi 3,659 persen dari 3,729 persen. Harga dan yield obligasi bergerak berlawanan arah.

0 komentar: