Market Watch

Economic Calendar

Selasa, 21 April 2009

BBJ mulai simulasi perdagangan elektronik


JAKARTA: Uji coba sistem perdagangan elektronik baru PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dilakukan melalui simulasi transaksi perdagangan produk multilateral terpadu yang dimulai Kamis dan berlangsung hingga 16 Juni.

Simulasi yang diprakarsai oleh BBJ dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) ini didukung oleh 40 perusahaan pialang anggota bursa.

"Sistem elektronik baru ini memungkinkan beberapa kontrak ditransaksikan secara simultan," kata Dirut PT BBJ Hasan Zein Mahmud, pekan ini.

Dengan target peserta dari kalangan mahasiswa, Hasan menjelaskan tujuan simulasi ini adalah untuk edukasi dan peningkatan pemahaman tentang perdagangan berjangka. Oleh karena itu, dirinya tidak terlalu berharap besar bahwa dari peserta simulasi itu kemudian akan menjadi investor riil. "Ini untuk tujuan edukasi, bukan menciptakan pasar," tuturnya.

Menurut Hasan, simulasi yang merupakan bagian program rutin BBJ itu akan menggunakan uang maya, yaitu tiap peserta akan memperoleh 'dana' sebesar Rp500 juta sebagai ekuitas awal untuk kemudian ditransaksikan dalam kegiatan perdagangan simulasi tersebut.

Peserta dalam hal ini hanya diwajibkan membayar uang pendaftaran sebesar Rp50.000 ke perusahaan pialang yang berpartisipasi dalam acara simulasi itu.

Pada kesempatan yang sama, Dirut PT KBI Surdiyanto Suryodarmodjo menambahkan sistem baru ini jauh berbeda dari sistem yang lama dipakai di BBJ, yaitu Jakarta Futures Electronic Trading System (Jafets), karena sistem yang baru mempermudah akses investor dalam mentransaksikan kontrak berjangka.

"Kalau sistem ini berjalan baik, BBJ sendiri yang akan memakai sistem ini nantinya. Likuiditas bisa terwujud jika produknya diminati pasar dan diantarkan oleh sistem yang lebih baik," jelasnya.

Hasan menerangkan lebih lanjut bahwa sistem elektronik yang dipakai untuk transaksi multilateral itu berbeda dengan sistem yang tengah dikembangkan BBJ untuk transaksi bilateral, yaitu sistem perdagangan alternatif (SPA) yang rencananya diluncurkan Juli mendatang.

Hasan mengungkapkan pihaknya tengah memperbaiki masing-masing sistem transaksi bisnis inti meski dia mengakui bahwa idealnya adalah BBJ menggunakan satu sistem yang bisa mengakomodasi semua bisnis tersebut.

Empat usaha yang menjadi bisnis inti BBJ, yaitu transaksi kontrak berjangka multilateral, perdagangan fisik, transaksi SPA, dan simulasi.

"Perbaikan sistem SPA adalah prioritas BBJ, karena dibandingkan multilateral, transaksi SPA jauh lebih ramai. Kami harapkan secara simultan perbaikan sistem ini bisa selesai semua tahun ini," tukas Hasan.

Dia menambahkan perbaikan sistem merupakan salah satu faktor pendukung berhasilnya perdagangan transaksi multilateral di BBJ.

0 komentar: