Market Watch

Economic Calendar

Selasa, 07 April 2009

Ikut Saham, Harga Minyak Jatuh



Harga minyak mentah jatuh lebih dari satu dollar AS pada perdagangan Senin (6/4) waktu setempat, karena para pedagang mengikuti penurunan baru di pasar-pasar saham global.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Mei, jatuh 1,46 dollar AS dari harga penutupan Jumat, menjadi berakhir pada 51,05 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah "Brent North Sea" untuk penyerahan Mei, merosot 1,23 dollar AS menjadi 52,24 dollar AS per barel, setelah pada semula mencapai level tertinggi 54,31 dollar AS.

"Lami sedang melihat sebuah gigitan koreksi setelah pasar pasar saham jatuh hari ini," kata Bart Melek dari BMO Capital Markets. "Kami jatuh ke ambang 50 dollar AS setelah menikmati kenaikan panjang yang cantik dalam beberapa pekan lalu dan sebuah optimime di pasar saham."

Melek mengatakan, dia merasakan beberapa aksi ambli untung, sebagai reaksi atas penurunan di pasar saham AS dan Eropa.

Saham-sagam turun karena para investor AS berbalik hati-hati jelang musim laporan keuangan kuartal pertama dan sentimen Eropa dari hasil penjualan ritel yang mengecewakan.

Pasar saham global telah menguat pada awal Senin karena sentimen telah terpicu oleh kenaikan akhir pekan di Wall Street dan rekor permintaan dari "right issue" (penawaran umum terbatas) saham HSBC, kata para dealer.

Tetapi, saham-saham Eropa berbalik melemah, setelah Wall Street menyusut di tengah kekhawatiran jelang musim laporan keuangan kuaratalan AS mulai pekan ini dan di tengah laporan bahwa transaksi pengambilalihan oleh IBM untuk Sun Microsystems kemungkinan ditangguhkan.

Minyak mentah Brent London yang mencapai 54 dollar pada awal perdagangan, di tengah optimisme bahwa pemulihan ekonomi global akan mendorong permintaan energi, kata para analis.

Minyak mentah telah memperoleh dukungan "di tengah spekulasi bahwa upaya stimulus ekonomi global dan pemangkasan produksi oleh OPEC akan memperlambat pertumbuhan stok bahan bakar minyak dunia," kata analis dari BetOnMarkets, Dave Evans.

Pasar juga mengabaikan peluncuran roket jarak jauh oleh Korea Utara, yang melewati kawasan utara Jepang tanpa kecelakaan, kata mereka.

Harga minyak telah meningkat tajam, setelah KTT G-20 di London pada Kamis lalu, memicu harapan dari pemulihan ekonomi dan meningkatnya permintaan untuk bahan baku.

Tetapi, pasar-pasar pada Jumat, sedikit banyak dibayangi berita bahwa tingkat pengangguran AS meningkat ke posisi tertinggi baru dalam 25 tahun pada 8,5 persen pada Maret, akibat resesi yang mendorong pemutusan hubungan kerja lainnya 663.000 pekerjaan.

Meluasnya resesi ke seluruh dunia telah merusak permintaan energi dan memangkas harga minyak dari rekor tertinggi di atas 147 dollar AS pada Juli tahun lalu.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang memproduksi 40 persen minyak mentah dunia, bulan lalu telah memilih untuk mempertahankan kuota produksinya tak berubah karena penurunan ekonomi global.

Akhir tahun lalu, ke-12 negara anggota OPEC telah memangkas produksinya total 4,2 juta barrel per hari untuk menahan kemerosotan harga minyak.

0 komentar: