Market Watch

Economic Calendar

Selasa, 14 April 2009

Di Asia, Harga Minyak Juga Turun

SINGAPURA, KOMPAS.com — Harga minyak turun di perdagangan Asia, Selasa (14/4), di tengah-tengah ekspektasi penggunaan energi global akan melemah tahun ini.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Mei turun 37 sen menjadi 49,68 dollar AS per barrel. Sedangkan untuk minyak mentah jenis Brent pengiriman Mei turun 11 sen menjadi 52,03 dollar AS.

Badan Energi Internasional (IEA), Jumat lalu, menurunkan prediksi permintaan minyak dunia untuk 2009 dengan satu juta barrel per hari menjadi 83,4 juta barrel, dengan menyebutkan bahwa melemahnya ekonomi global merupakan salah satu faktor.

"Harga minyak telah bergerak turun. Karena para pelaku pasar bereaksi terhadap proyeksi IEA yang dikeluarkan Jumat lalu, yang menurunkan estimasi permintaan lagi, satu juta barrel per hari," kata Mike Fitzpatrick dari MF Global.

IEA Jumat lalu mengatakan bahwa pihaknya sekarang memperkirakan ekonomi global mengalami penurunan 1,4 persen pada 2009 menggantikan ekspansi moderat dan menurunkan permintaan global satu juta barrel per hari menjadi 83,4 juta barrel per hari, level terendah sejak 2004.

Fitzpatrick mencatat bahwa level harga sebuah fungsi dari apakah para pelaku memilih untuk berkonsentrasi pada fundamental atau harapan mereka untuk sebuah pemulihan.

Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) kemungkinan akan menurunkan produksi minyaknya lagi jika permintaan global untuk minyak mentah terus menurun dalam waktu mendatang, kata Muhammad Ali Khatibi, perwakilan Iran pada OPEC.

"Jika permintaan terus menurun sampai pertemuan OPEC mendatang, memungkinkan untuk penurunan produksi lagi," kata Khatibi seperti dikutip oleh harian Iran Hamshahri.

Pertemuan OPEC dijadwalkan berlangsung 28 Mei mendatang dan kartel tersebut telah menurunkan target produksi minyaknya secara keseluruhan dengan 4,2 juta barrel per hari sejak September lalu menjadi 24,84 juta barrel per hari, tingkat terendah sejak invasi yang dikomandoi Amerika Serikat atas Irak pada 2003.

Iran merupakan anggota OPEC dengan produksi minyak mentah terbesar ke dua setelah Arab Saudi. Organisasi tersebut memompa sekitar 40 persen dari minyak dunia.

0 komentar: