Market Watch

Economic Calendar

Kamis, 02 April 2009

"Rebound", Wall Street Akhirnya Alami Kenaikan Bulanan

NEW YORK, Saham-saham AS di Wall Street rebound (berbalik naik) pada Selasa (31/3)waktu setempat, setelah dua hari berturut-turut dilanda aksi jual, DAN mencatat kenaikan bulanan pertamanya untuk Maret dalam delapan bulan terakhir sekalipun data ekonomi masih belum membangkitkan semangat.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 86,90 poin, atau 1,16 persen, menjadi berakhir pada 7.608,92 karena para investor juga melakukan "window dressing" portofolio mereka pada akhir kuartal pertama Selasa.

Indeks 30 saham blue chip itu menutup bulan Maret dengan kenaikan 7,7 persen, kinerja persentase bulanan terbaik sejak Oktober 2002.

Indeks komposit saham teknologi berat Nasdaq bertambah 26,79 poin, atau 1,78 persen, menjadi 1.528,59 dan indeks Standard & Poor’s 500 meningkat 10,34 poin, atau 1,31 persen, menjadi 797,87.

Sebelumnya, Dow merosot 3,27 persen pada Senin, setelah Presiden Barack Obama memperingatkan bahwa GM dan Chrysler haru datang dengan rencana dapat hidup terus, untuk kembali kepada profitabilitas atau mengikuti proses kebangkrutan.

Elizabeth Harrow dari Schaeffer’s Investment Research mengatakan sebagian besar dari kenaikan adalah dari apa yang disebut window dressing, atau para pengelola portofolio membeli saham-saham yang lebih baik dari kuartal sebelumnya untuk memperbaiki prospek kepemilikan mereka.

"Banyak saham hari ini rally karena upaya window-dressing dari para pengelola uang untuk mencoba memperbaiki tingkat pengembalian investasi mereka," kata dia.

Pasar "sedang mengalami sebuah proses di posisi terbawah berkepanjangan, melanjutkan aliran rally tajam mengikuti penarikan tajam kembali," kata Frederic Dickson, kepala strategi pasar untuk DA Davidson & Co.

"Kami melihat model penarikan kembali dan mungkin masih disana hingga para investor mencerna data ekonomi dan keuangan baru," kata dia.

Pasar mengabaikan data yang dirilis Selasa, tentang kepercayaan konsumen dan perumahan AS.

Indikator Kepercayaan Konsumen pada Maret datar (flat), menurut The Conference Board, lembaga riset AS.

Indeks kepercayaan konsumen, berbasis pada sebuah contoh representatif dari 5.000 rumah tangga AS, berada pada 26,0, relatif tak berubah dari 25,3 pada Februari, ketika indeks jatuh ke posisi terendah sejak data dimulai pada 1967. Sebagian besar ekonom telah memprediksi indeks akan naik menjadi 28.

Lembaga riset tersebut memberikan indeks situasi, yang mengukur sentimen konsumen secara keseluruhan menghadapi situasi ekonomi saat ini, turun menjadi 21,5 dari 22,3 pada Februari.

Sementara survei Standard & Poor’s/Case-Shiller,Selasa, menunjukkan harga rumah di 20 kota besar AS mencatat rekor penurunan 19 persen pada Januari dari bulan sama tahun lalu. Penurunan tahun ke tahun lebih curam daripada proyeksi konsensus para analis, jatuh 18,6 persen, dan melampaui rekor penurunan Desember 18,5 persen.

Saham-saham finansial mendorong pasar naik pada Selasa, menempatkan kenaikan secara keseluruhan 17,6 persen untuk Maret.

Hal itu membantu S&P 500 menguat 8,5 persen selama Maret, yang merupakan kenaikan bulanan pertama di pasar saham dalam delapan bulan. "Lebih dari itu, ini kenaikan bulanan terbaik pasar saham sejak 2002," kata para analis Briefing.com.

Pasar saham menambah sebuah tanda seru hari ini menjadi salah satu dari bulan-bulan terbaiknya," kata kepala strategi pasar Wachovia Securities, Al Goldman.

Namun demikian, selama kuartal pertama S&P 500 mencatat penurunan 11,7 persen, Dow turun 13,3 persen dan Nasdaq turun 3,1 persen.

Aksi pasar pada Selasa, Bank of America naik 13,10 persen menjadi 6,82 dollar AS, Citigroup naik 9,52 persen menjadi 2,53 dollar AS dan JPMorgan Chase naik 6,96 persen menjadi 26,58 dollar AS.

Saham General Motors memperpanjang penurunannya, merosot 28,15 persen menjadi 1,94 dollar AS. Raksasa software Microsoft naik 5,09 persen menjadi 18,37 dollar AS dan Google naik 1,57 persen menjadi 348,06 dollar AS.

Obligasi juga menguat. Imbal hasil (yield) obligasi negara AS berjangka 10 tahun turun menjadi 2,685 persen dari 2,714 persen pada Senin dan pada obligasi negara berjangka 30 tahun turun menjadi 3,561 persen dari 3,602 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.

0 komentar: