Market Watch

Economic Calendar

Selasa, 07 April 2009

JAKARTA. Harga emas kembali turun. Kemarin, harga emas untuk pengiriman Juni 2009 di New York Mercantile Exchange sempat turun 2,28% menjadi US$ 875,1 per troy ounce. Pukul 15.38 WIB, harga emas naik sedikit menjadi US$ 882,2 per troy ounce.

Di dalam negeri, harga emas batangan juga turun. Kemarin, harga emas batangan produksi PT Logam Mulia adalah Rp 340.000 per gram. Harga tersebut sudah turun 11,45% ketimbang harga tertinggi emas tahun ini sebesar Rp 384.000 per gram pada Februari 2009.

Penurunan harga emas kali ini agaknya merupakan imbas kegairahan di pasar saham. Pasar saham dan harga emas sering bertolak belakang. Ketika pasar saham anjlok ke dasar jurang akhir tahun lalu, harga emas menyundul di atas US$ 1.000 per troy ounce.

Sebaliknya, jika harga emas menurun bersamaan dengan kegairahan di bursa saham, itu pertanda investor mulai kembali bermain saham. Mereka pun mengurangi portofolio investasi emas.

Akibatnya, permintaan emas turun dan harga emas pun jatuh. "Saya sependapat bahwa penurunan harga emas saat ini menjadi indikasi bahwa investor mulai kembali ke pasar modal," kata Kepala Pengembangan Bisnis dan Produk Monex Investindo Futures Apelles Kawengian , Senin kemarin (6/4).

Selain tertekan pasar saham, penurunan harga emas ini berkaitan erat dengan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Gara-gara dolar AS turun, harga emas dalam satuan mata uang non dolar AS juga ikut turun. "Ini merupakan imbas gebrakan pertemuan G-20," kata Country Representative World Gold Council Leo Hadi Loe.

Arah harga emas di masa mendatang, menurut Leo, tergantung realisasi pertemuan G-20. "Kalau aksinya tidak banyak, harga emas bisa kembali lebih dari US$ 900 per troy ounce," kata Leo. Dalam jangka pendek, Leo memperkirakan, harga emas bergerak di kisaran antara US$ 840 per troy ounce sampai US$ 870 per troy ounce.

Perkiraan Apelles tak berbeda jauh. "Ada kemungkinan minggu ini bisa turun ke US$ 850 per troy ounce karena muncul optimisme pemulihan ekonomi," ujarnya.

Wahyu Tri Rahmawati KONTAN

0 komentar: