Market Watch

Economic Calendar

Selasa, 14 April 2009

Ekonomi Singapura berpeluang terkontraksi 9%

oleh : Bloomberg

BANGKOK (Bloomberg): Singapura mengatakan resesinya akan lebih dalam dari perkiraan sebelumnya, sehingga memaksa bank sentral untuk mengatur kisaran kursnya guna membantu negara itu keluar dari perlambatan ekonomi terburuk dalam catatan.

Perekonomian Asia Tenggara berpeluang turun antara 6% - 9% tahun ini, melebihi perkiraan di Januari yang sebesar 5%, kata Departemen Perdagangan hari ini. Itu merupakan penyusutan ketiga dalam perkiraan pemerintah dalam 4,5 bulan terakhir.

Kemerosotan perekonomian dunia terparah sejak Perang Dunia II ini telah mendorong sejumlah negara Asia yang bergantung pada perdagangan terjun ke dalam perlambatan lebih parah dalam 1 dekade lebih.

Sejumlah upaya yang dilakukan Singapura untuk mencegah pemecatan tenaga kerja a.l. dengan memberikan dana bantuan tunai kepada perusahaan yang masih beroperasi seperti Creative Technology Ltd, supaya tidak memangkas jumlah pekerjanya akibat merosotnya pesanan.

Otoritas Moneter Singapura, yang menggunakan mata uang negara untuk mengatur laju inflasi, berhenti bergantung pada perolehan dolar lokal pada Oktober. Hari ini bank sentral itu mengumumkan akan melanjutkan kebijakan netral atas mata uangnya.

PDB Singapura turun ke tingkat 19,7% pada kuartal lalu dibandingkan tiga bulan sebelumnya, setelah tenggelam 16,4% antara Oktober dan Desember, kata Kementerian Perdagangan negara itu, hari ini. Kontraksi yang terjadi mencapai dua kali lipat lebih dari penurunan 9,6% yang diperkirakan ekonom dalam survei Bloomberg.

Ekspor tergelincir 17% pada Maret, yang merupakan penurunan di bulan ke-11, lapor agen promosi perdagangnan pada hari ini. Pengiriman ke luar negeri turun 13% di 2009, merevisi estimasi penurunan sebelumnya yang sebesar 9%-11%, kata pemerintah.

Ekonomi $161 miliar Singapura terkontraksi 11,5% di kuartal lalu dari setahun sebelumnya, dibandingkan dengan penurunan 4,2% di 3 bulan yang berakhir Desember 2008.

Manufaktur, yang menopang seperempat dari perekonomian negara, merosot 29% di kurtal pertama yang berakhir Maret 2009 dibandingkan setahun lalu, ungkap Kementerian Perdagangan.(t03/er)

0 komentar: