Market Watch

Economic Calendar

Kamis, 02 April 2009

Ekspor Korea Selatan Maret turun 21,2%

SEOUL (Bloomberg): Ekspor Korea Selatan turun di bulan kelima pada Maret, yang merupakan kontraksi terlama sejak 2002 karena permintaan dari AS dan Jepang melemah di tengah resesi global.

Nilai ekspor Korsel turun 21,2% menjadi US$28,4 miliar dibandingkan setahun sebelumnya setelah penurunan Februari direvisi menjadi 18,3%, kata Kementerian Bidang Ekonomi negara itu di Gwacheon,� hari ini. Estimasi tengah berada di penurunan 21,5%, ungkap hasil survei Bloomberg News terhadap 11 ekonom. Negara itu membukukan rekor surplus perdagangan sebesar US$4,6 miliar.

Pemerintahan Presiden Lee Myung Bak telah mengumumkan paket belanja ekstra senilai 17,7 triliun won (US$13,4 miliar) pada pekan lalu untuk membantu Korsel melawan resesi pertamanya sejak krisis keuangan Asia lebih dari 1 dekade yang lalu. Hyundai Heavy Industries Co, propdusen terbesar kapal di dunia, pada pekan lalu mengatakan pesanan di 2 bulan pertama 2009 anjlok 85%.

“Ekspor sepertinya akan tetap berada dalam wilayah negatif sedikitnya hingga kuartal kedua,” kata Go You Sun, ekonom di Daewoo Securities Co di Seoul. Dia mengatakan permintaan di seluruh dunia melemah dan sulit untuk berharap Korea Selatan berada di luar kondisi ini.

Indeks saham Kospi terangkat 1,8% menjadi 1.228,42 pada pkl. 10.27 di Seoul dan won ditransaksikan pada level 1.373,15 terhadap dolar AS dari posisi 1.379,75 sebelum keluarnya laporan.

Produksi industri turun pada Februari memasuki bulan kelima dan jumlah pekerja berkurang 142.000 orang pada Februari, penurunan terbesar sejak September 2003.

Ekonomi Asia akan berekspansi dengan tingkat paling lambat sejak 1998 karena keterpurukan global melemahkan perdagangan dan rencana stimulus butuh waktu untuk bisa mengangkat pertumbuhan, kata Asian Development Bank (ADB) dalam satu laporannya kemarin.

Asia, kecuali Jepang, hanya akan tumbuh 3,4% tahun ini atau tak sampai setengah dari estimasi September yang mencapai 7,2%, ujar ADB. Ekonomi sejumlah negara Asia berpeluang pulih pada 2010 dengan ekspansi 6%, kata lembaga itu lagi.

Impor Korea Selatan turun 36% pada Maret dibandingkan setahun lalu menjadi US$23,8 miliar, ungkap laporan hari ini. Ekspor memberi kontribusi sekitar 60% terhadap produk domestik bruto Korsel.

Ekspor ke China, pasar luar negeri terbesar Korsel, turun 17,2% sepanjang 20 hari pertama Maret, sementara penjualan ke Jepang tertekan 29,8%, kata laporan itu. Ekspor ke AS turun 24% dan ke Uni Eropa tergelincir 16,9%.

Pemerintah Korsel telah mengalokasikan dana sekitar 51 triliun won dalam bentuk pemangkasan pajak dan belanja, sementara bank sentral menurunkan suku bunga acuannya ke rekor terendah 2% pada 12 Februari, pemangkasan keenam sejak Oktober.(er)

0 komentar: