Market Watch

Economic Calendar

Selasa, 14 April 2009

Bank sentral China jamin likuiditas
Pencairan pinjaman capai rekor US$277 miliar

BEIJING: Bank sentral China menjamin ke?tersedia?an likuiditas guna menopang per?tumbuh?an ekonomi, sekaligus mengurangi spekulasi bahwa regulator kemungkinan mencoba membatasi kredit.

Realisasi pencairan pinjaman selama Maret 2009 melonjak enam kali lipat dibandingkan dengan periode sebelumnya. Laju pencairan pinjaman baru di China dan money supply (penawaran uang) selama Maret 2009 meningkat ke rekor tertinggi sejak 1998, sehingga menambah sinyal bahwa stimulus fiskal pemerintah akan berhasil memulihkan ekonomi negara itu.

Situs resmi bank sentral China, akhir pekan lalu, menyebutkan pinjaman meningkat enam kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi US$277 miliar (1,89 triliun yuan). Uang beredar (M2) naik, akibat penawaran uang tumbuh 25,5%.

"People's Bank of China (bank sentral China/PBC) akan mengimplementasikan kebijakan moneter longgar dan mengelola kelanjutan dan stabilisasi kebijakan. Bank sentral menjanjikan likuiditas, serta menjamin penawaran uang dan pertumbuhan pinjaman akan sesuai dengan kebutuhan pengembangan ekonomi," tulis situs resmi bank sentral itu.

Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi menjadi prioritas China di tengah kekhawatiran ledakan kredit akan menimbulkan kredit macet dan penumpukan aset.

Perdana Menteri China Wen Jiabao, 11 April 2009 di Thailand, mengatakan meskipun negara berekonomi terbesar ketiga di dunia itu telah menunjukkan ekspektasi kinerja membaik selama kuartal pertama tahun ini, negara itu tetap menghadapi kesulitan besar.

"Hal itu menunjukkan pemegang otoritas moneter China tidak akan mengubah kebijakan stimulus ekonomi setidaknya untuk bulan lain. Artinya cepatnya pertumbuhan berlanjut, meskipun risiko bertambahnya gelembung aset semakin besar," ujar Stephen Green, Kepala Peneliti China Standard Chartered Plc di Shanghai.

Xinhua News Agency melaporkan Perdana Menteri China Wen Jiabao mengatakan ekonomi negara itu menunjukkan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan ekspektasi selama Kuartal I/2009, setelah pemerintah mencairkan paket belanja 4 triliun yuan.

Ledakan pinjaman China ini bertolak belakang dengan perjuangan Amerika Serikat mengatasi aset perbankan non liquid serta upaya sejumlah bank sentral di dunia, mulai dari Swiss sampai Jepang mengatasi kebekuan kredit. (esu)

Bloomberg

0 komentar: