Market Watch

Economic Calendar

Rabu, 08 April 2009

Resesi di Eropa lebih parah dari estimasi


FRANKFURT (Bloomberg): Resesi di Eropa selama kuartal IV/2008 ternyata lebih parah dari yang diperkirakan akibat penurunan tingkat produksi dan belanja konsumen.

Kantor statistik European Union di Luksemburg melaporkan GDP di kawasan euro turun 1,6% selama kuartal terakhir tahun lalu dari tiga bulan sebelumnya, terbesar setidaknya dalam 13 tahun. Angka itu merevisi estimasi pada 5 Maret yaitu kontraksi 1,5%. Selain itu, tingkat investasi turun 4%, juga lebih besar dari perkiraan, pengeluaran rumah tangga turun 0,3%.

Nilai tukar euro langsung melemah setelah laporan itu keluar, di tengah keputusan sejumlah perusahaan dari Volkswagen AG sampai SAP AG yang memangkas produksi dan karyawan. Organization for Economic Cooperation and Development memperkirakan perekonomian menciut 4,1% tahun ini, padahal tahun lalu tumbuh 0,8%. Di sisi lain, European Central Bank tengah membahas kebijakan non-standar baru untuk menstimulasi ekonomi setelah membawa suku bunga acuan turun ke rekor terendah.

"Gambaran besarnya masih lemah pada awal tahun ini. Sementara konsumsi publik terlihat lebih baik dari perkiraan awal, tapi kami ragu apakah akan berlangsung lama karena jumlah karyawan turun," kata Dominic Bryant, ekonom BNP Paribas di London.

Mata uang euro hari ini melemah sampai 1,4% atas dolar AS, turun menjadi US$1,3227. Sementara terhadap yen, euro melemah 2,4% menjadi 132,23.

Penurunan belanja konsumer sebesar 0,3% lebih kecil dari estimasi bulan lalu pada 0,9%. Namun, penjualan ritel turun mencapai rekor sebesar 4% pada Februari. Untuk kinerja ekspor, tercatat turun 6,7% pada kuartal IV/2008 dari 3 bulan sebelumnya, dan impor anjlok 4,7%. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, GDP menciut 1,5% pada kuartal IV, penurunan tahunan terbesar.

ECB pekan lalu memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 1,25%, melanjutkan penurunan sejak awal Oktober menjadi 300 bps. Meski begitu, suku bunga kawasan euro ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan Federal Reserve AS dan Bank of England yang mendekati 0%.

Anggota dewan ECB Guy Quaden dan Michael Bonello di Praha mengatakan bank sentral tengah mengkaji tindakan yang dapat diambil untuk memulihkan kredit dan pertumbuhan ekonomi. "Masih ada ruang untuk bermanuver dan saya membenarkan kami tengah mempertimbangkan kemungkinan kebijakan lain," kata Quaden.

Bonello mengatakan ketika suku bunga acuan berada pada level terendah sepanjang sejarah, seharusnya mulai dipikirkan segala opsi yang ada.(yn)

0 komentar: