Market Watch

Economic Calendar

Senin, 13 April 2009

BoJ diproyeksikan tahan suku bunga 0,1%.

TOKYO: Bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) diproyeksikan mempertahankan suku bunga acuan di posisi 0,1% di tengah sinyal memburuknya ekonomi global.

Sebanyak 25 ekonom dari 26 ekonom yang disurvei Bloomberg memproyeksikan Gubernur BoJ Masaaki Shirakawa dan mitranya akan mempertahankan suku bunga overnight (pinjaman bank sentral ke perbankan), sambil menunggu dampak lanjutan dari kebijakan stimulus pemerintah.

Data survei bank sentral pada pekan lalu mengekspektasikan, secara umum, pesimistis terhadap sektor infrastruktur Jepang selama 3 bulan pertama tahun ini berkurang atau membaik untuk pertama kalinya sejak 2006.

BoJ memangkas suku bunga acuan menjadi 0,1% sejak December 2008, dan mengalihkan kebijakan membeli surat berharga dan obligasi pemerintah guna meningkatkan pencairan pinjaman dan memulihkan pasar kredit.

"Bank sentral akan menunggu efektivitas dari pengembangan program stimulus fiskal pemerintah. Meskipun ada sinyal positif, BoJ tetap berhati-hati," ujar Mari Iwashita, Kepala Ekonom Pasar Daiwa Securities SMBC Co.

Taro Aso menargetkan paket stimulus ekonomi baru, yang merupakan tambahan anggaran terbesar sejak September 2009 atau sejak dia menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang, melebihi 2% produk domestik bruto negara itu.

"Aso menginginkan tambahan belanja lebih dari 2% PDB (produk domestik bruto) atau US$99 miliar (10 triliun yen). Perdana Menteri meminta kompilasi paket itu pada 10 April 2009," ujar Menteri Keuangan Jepang Kaoru Yosano setelah bertemu dengan Aso, kemarin.

Kelompok G-20 yang menggelar pertemuan di London pada pekan lalu berjanji meningkatkan aturan stimulus memulihkan ekonomi yang sedang mengalami krisis terburuk sejak Depresi Besar. International Monetary Fund merekomendasikan stimulus anggaran sedikitnya setara dengan 2% PDB nasional. (esu)

0 komentar: